KITA mempunyai jutaan reseptor penciuman dalam hidung. Ketika reseptor tersebut menerima aroma tertentu, informasi ini akan disampaikan ke olfactory bulb di otak. Area ini berfungsi memeriksa sinyal dan menyampaikan pesan ke sistem limbik.
Bagian otak ini mengendalikan sebagian besar perilaku dasar kita seperti makan, berkelahi, melarikan diri serta gairah seksual, kesenangan, bahkan ketergantungan. Karena kedekatan ini, kontrol neurologis terhadap perilaku ini seringkali sulit dilakukan.
Kaitan ini, menurut peneliti, juga bisa menjelaskan mengapa aroma bisa membantu menurunkan kadar stres, meningkatkan performa mental dan fisik, meredakan sakit, menghentikan insomnia, dan bahkan membantu menurunkan berat badan.
Untuk memaksimalkan indera penciuman, berikut beberapa aroma yang bisa Anda gunakan sesuai kebutuhan.
Tahan godaan kudapan: Ciumlah aroma apel hijau atau aroma favorit Anda
Menurut pendiri Smell & Taste Treatment and Research Foundation di Chicago Alan Hirsch, MD, wewangian yang Anda suka bisa membantu mengontrol keranjingan. Dalam sebuah studi, Hirsch memberikan pisang, apel hijau, dan peppermint kepada partisipan yang kelebihan berat badan. Mereka diminta mencium aroma tersebut saat merasakan keranjingan makan. Hasil menunjukkan, mereka lebih banyak menurunkan berat badan dibandingkan partisipan yang tidak menghirup aroma apa pun.
Tenangkan diri: ciumlah aroma jeruk atau lavender
Dalam sebuah studi dari Austria , peneliti menyemprotkan aroma jeruk di depan beberapa partisipan dan aroma lavender di depan partisipan lain. Kedua kelompok merasa kurang cemas, lebih positif, dan lebih tenang dibandingkan partisipan yang tidak dipapar dengan aroma apapun.
Pelajari sesuatu yang baru: ciumlah aroma rosemary
Peneliti dari University of Northumbria di Inggris menemukan, 48 mahasiswa yang dipapar dengan minyak rosemary menunjukkan hasil tes memori yang lebih baik dan merasa lebih peka sepanjang waktu dibandingkan partisipan yang tidak dipapar aroma rosemary.
Lawan rasa sakit: ciumlah aroma lavender atau peppermint
Dalam upaya mengurangi penggunaan obat-obatan pereda rasa sakit, para dokter dari New York University Medical Center memapar pasien yang sedang menjalani laparoscopic gastric bypass surgery dengan minyak lavender (dioleskan ke masker anestesi wajah yang digunakan saat menjalani operasi). Hasil menunjukkan, pasien tersebut memerlukan lebih sedikit morfin dan analgesik setelahnya. Selain itu, peppermint juga bisa membantu. Peneliti dari Wheeling Jesuit University menyimpulkan bahwa aroma peppermint bisa meredakan sakit kepala.
Redakan kram saat menstruasi: ciumlah minyak essesial (essential oils)
Dalam studi pada 2006 yang dilakukan di Korea , peneliti membagi perempuan dengan kram intens ke dalam tiga kelompok. Kelompok pertama menjalani pijat 15 menit sehari dengan minyak esensial selama satu minggu sebelum menstruasi, kelompok kedua juga mendapatkan pijat yang sama tapi tanpa aroma, dan kelompok ketiga tidak menerima terapi apa pun. Hasil menunjukkan, partisipan dalam kelompok aromaterapi mengalami pengurangan ketidaknyamanan hingga setengahnya.
Tingkatkan libido: ciumlah bedak bayi/baby powder
Bedak bayi bersamaan dengan ketimun dan licorice, seperti dikutip situs prevention.com, terbukti bisa membangkitkan gairah perempuan dan meningkatkan aliran darah ke vagina hingga 31 persen. Sedang pie labu dan lavender meningkatkan aliran darah hingga 11 persen.
Agar merasa lebih muda: hiruplah aroma grapefruit
Aroma sitrus segar ini bisa memengaruhi persepsi Anda mengenai usia. Saat partisipan diminta menbak usia model melalui gambar, partisipan yang dipapar dengan aroma grapefruit sebelumnya memperhitungkan usia model tersebut rata-rata tiga tahun lebih muda dibandingkan partisipan yang menilai usia tanpa dipapar aroma apa pun sebelumnya.
Kuatkan aktivitas fisik: ciumlah aroma peppermint
Studi dari Wheeling Jesuit University menemukan, pemain basket yang mencium aroma peppermint lebih termotivasi, lebih berenergi, lebih cepat serta lebih percaya diri saat bermain.
Tidur lebih nyenyak: ciumlah aroma lavender
Studi dari Inggris dan Korea menunjukkan bahwa aroma lavender bisa membantu penderita insomnia ringan
Bagian otak ini mengendalikan sebagian besar perilaku dasar kita seperti makan, berkelahi, melarikan diri serta gairah seksual, kesenangan, bahkan ketergantungan. Karena kedekatan ini, kontrol neurologis terhadap perilaku ini seringkali sulit dilakukan.
Kaitan ini, menurut peneliti, juga bisa menjelaskan mengapa aroma bisa membantu menurunkan kadar stres, meningkatkan performa mental dan fisik, meredakan sakit, menghentikan insomnia, dan bahkan membantu menurunkan berat badan.
Untuk memaksimalkan indera penciuman, berikut beberapa aroma yang bisa Anda gunakan sesuai kebutuhan.
Tahan godaan kudapan: Ciumlah aroma apel hijau atau aroma favorit Anda
Menurut pendiri Smell & Taste Treatment and Research Foundation di Chicago Alan Hirsch, MD, wewangian yang Anda suka bisa membantu mengontrol keranjingan. Dalam sebuah studi, Hirsch memberikan pisang, apel hijau, dan peppermint kepada partisipan yang kelebihan berat badan. Mereka diminta mencium aroma tersebut saat merasakan keranjingan makan. Hasil menunjukkan, mereka lebih banyak menurunkan berat badan dibandingkan partisipan yang tidak menghirup aroma apa pun.
Tenangkan diri: ciumlah aroma jeruk atau lavender
Dalam sebuah studi dari Austria , peneliti menyemprotkan aroma jeruk di depan beberapa partisipan dan aroma lavender di depan partisipan lain. Kedua kelompok merasa kurang cemas, lebih positif, dan lebih tenang dibandingkan partisipan yang tidak dipapar dengan aroma apapun.
Pelajari sesuatu yang baru: ciumlah aroma rosemary
Peneliti dari University of Northumbria di Inggris menemukan, 48 mahasiswa yang dipapar dengan minyak rosemary menunjukkan hasil tes memori yang lebih baik dan merasa lebih peka sepanjang waktu dibandingkan partisipan yang tidak dipapar aroma rosemary.
Lawan rasa sakit: ciumlah aroma lavender atau peppermint
Dalam upaya mengurangi penggunaan obat-obatan pereda rasa sakit, para dokter dari New York University Medical Center memapar pasien yang sedang menjalani laparoscopic gastric bypass surgery dengan minyak lavender (dioleskan ke masker anestesi wajah yang digunakan saat menjalani operasi). Hasil menunjukkan, pasien tersebut memerlukan lebih sedikit morfin dan analgesik setelahnya. Selain itu, peppermint juga bisa membantu. Peneliti dari Wheeling Jesuit University menyimpulkan bahwa aroma peppermint bisa meredakan sakit kepala.
Redakan kram saat menstruasi: ciumlah minyak essesial (essential oils)
Dalam studi pada 2006 yang dilakukan di Korea , peneliti membagi perempuan dengan kram intens ke dalam tiga kelompok. Kelompok pertama menjalani pijat 15 menit sehari dengan minyak esensial selama satu minggu sebelum menstruasi, kelompok kedua juga mendapatkan pijat yang sama tapi tanpa aroma, dan kelompok ketiga tidak menerima terapi apa pun. Hasil menunjukkan, partisipan dalam kelompok aromaterapi mengalami pengurangan ketidaknyamanan hingga setengahnya.
Tingkatkan libido: ciumlah bedak bayi/baby powder
Bedak bayi bersamaan dengan ketimun dan licorice, seperti dikutip situs prevention.com, terbukti bisa membangkitkan gairah perempuan dan meningkatkan aliran darah ke vagina hingga 31 persen. Sedang pie labu dan lavender meningkatkan aliran darah hingga 11 persen.
Agar merasa lebih muda: hiruplah aroma grapefruit
Aroma sitrus segar ini bisa memengaruhi persepsi Anda mengenai usia. Saat partisipan diminta menbak usia model melalui gambar, partisipan yang dipapar dengan aroma grapefruit sebelumnya memperhitungkan usia model tersebut rata-rata tiga tahun lebih muda dibandingkan partisipan yang menilai usia tanpa dipapar aroma apa pun sebelumnya.
Kuatkan aktivitas fisik: ciumlah aroma peppermint
Studi dari Wheeling Jesuit University menemukan, pemain basket yang mencium aroma peppermint lebih termotivasi, lebih berenergi, lebih cepat serta lebih percaya diri saat bermain.
Tidur lebih nyenyak: ciumlah aroma lavender
Studi dari Inggris dan Korea menunjukkan bahwa aroma lavender bisa membantu penderita insomnia ringan
No comments:
Post a Comment