Friday, May 14, 2010

MENGATASI KETAGIHAN KAFEIN

Caffeine Addiction atau ketagihan/ kecanduan/ ketergantungan kafein merupakan jenis ketergantungan yang bersifat serius. Sebagian orang yang tidak mengalami ketergantungan jenis ini mungkin berpikir bahwa ketergantungan terhadap caffeine bukan merupakan permasalah besar.

Bagi Anda yang memiliki ketergantungan jenis ini, ketika Anda mencoba sedikit menjauh dari kafein kadang akan akan merasakan gejala seperti sakit kepala migrain, mual, kurang konsentrasi dan kecanduan (cravings).
Karena itu segera atasi ketagihan ini.


  1. Kenali Jenis Ketergantungan Anda.
    Hal pertama yang perlu Anda lakukan adalah mengenali terlebih dahulu jenis ketergantungan Anda terhadap kafein tersebut. Jika Anda mulai mengandalkannya untuk sumber energi Anda, atau mungkin sulit berkonsentrasi maka Anda sudah tergolong seseorang yang kecanduan/ ketagihan kafein.

    Setidaknya hal ini bisa diukur secara praktis bahwa apabila Anda mengkonsumsi lebih dari 100mg kafein per hari, berarti Anda masuk dalam kategori ini.

  2. Berhenti Minum Soda dan Kopi.
    Hal prinsip selanjutnya yang harus Anda ambil adalah segera menghentikan minum soda atau yang memiliki kandungan soda di dalamnya. Hal ini mungkin akan terasa berat di awalnya, namun memang harus Anda paksakan.

    Sebagai penggantinya, Anda bisa mengonsumsi beberapa jenis minuman yang mempunyai rasa sejenis namun tanpa kandungan kafein, misalnya seperti Schweppes dan sejenisnya. Alangkah baiknya apabila Anda bisa langsung menggantikannya dengan air putih atau juice.


  3. Tidur Cukup.
    Usahakan agar Anda mendapatkan waktu tidur yang cukup, sehingga Anda tidak kelelahan. Sebagian orang menggunakan kafein untuk menggantikan tidurnya dan untuk memacu fisiknya.

    Hal ini tentunya bukan merupakan sesuatu kebiasaan yang baik, karena tubuh yang sudah letih dipaksa untuk terus ‘bekerja’ dengan menggunakan kafein sebagai pemacunya.

  4. Terus Memotivasi Diri.
    Tanamkan pada diri Anda setiap hari tentang mengapa Anda harus menghentikan mengkonsumsi kafein. Camkan baik-baik untuk diri Anda sendiri bahwa kafein bisa menyebabkan tremors, kerusakan syaraf motorik maupun kerusakan janin, untuk kaum perempuan.

  5. Bertahan di Masa Transisi.
    Apabila Anda memang seseorang yang tengah kecanduan kafein, setelah Anda mencoba menghentikan konsumsi kafein selama 1 sampai 2 hari, biasanya akan timbul gejala-gejala ketergantungan yang seperti rasa kedinginan, susah berkonsentrasi, mudah emosi dan sensitif, pusing/ pening, seperti layaknya Anda sedang terserang flu.

    Apabila Anda tidak kuat menahan pening tesebut, Anda bisa minum aspirin untuk mengurangi rasa sakitnya. Jika hal tersebut tetap belum membantu, Anda bisa mengonsumsi kafein, namun dalam jumlah yang sangat sedikit. Dimana tujuan utamanya hanyalah untuk sekedar menghilangkan ’siksaan’ sakit kepala tersebut, bukan untuk dikonsumsi layaknya Anda sedang membutuhkan energi tambahan seperti sebelumnya.


  6. Masa Penyembuhan.
    Selanjutnya, Anda harus terus mengurangi konsumsi kafein secara bertahap dan pelan-pelan dalam kurun waktu 1 minggu. Lakukan metode ‘reward and punishment‘ terhadap komitmen Anda tersebut.

    Apabila Anda konsisten dengan metode tersebut, maka gejala ketergantungan (pening/ pusing), paling parah hanya akan terjadi dalam kurun waktu 1 minggu, setelah itu Anda bebas dari ketergantungan kafein.


  7. Dapatkan Dukungan dari Keluarga dan Teman.
    Terangkan pada mereka bahwa saat ini Anda tengah mengatasi ketergantungan Anda terhadap kafein, dan mintalah pada mereka untuk selalu mengingatkan Anda dan bahkan jangan pernah menawari Anda minuman-minuman yang mengandung kafein seperti kopi dan soda.


  8. Toleransi.
    Hormati kebebasan rekan lain yang masih mengkonsumsi kafein, jangan kritik mereka yang masih memilih untuk tidak hidup sehat.

No comments:

Post a Comment