Bloomington, Deru mesin traktor dengan motocross sama bisingnya bagi sebagian orang, namun tidak bagi penggemar otomotif. Menurut penelitian, kemampuan membedakan suara bisa diperoleh dari hobi menonton balap.
Dikutip dari HealthDay, Selasa (1/6/2010), penelitian tentang hal itu dilakukan oleh tim dari Indiana University. Tim tersebut terdiri dari para pakar dari departemen otolaryngology.
Sebanyak 21 orang dilibatkan dalam eksperimen yang dilakukan di Sirkuit Indianapolis tersebut. Sebagian merupakan pengggemar berat balap motor atau mobil, dan sebagian lainnya belum pernah menonton balapan secara langsung.
Di sirkuit balapan internasional tersebut, kemampuan auditori para partisipan diuji dengan mendengarkan beberapa jenis suara. Setiap jenis suara hanya diperdengarkan selama 3 detik.
Suara yang diperdengarkan meliputi deru mesin balap Formula 1, NASCAR, Indycars, dan motocross. Selain itu juga diperdengarkan suara traktor dan beberapa jenis mesin yang lain.
Eksperimen tersebut mengungkap bahwa semakin sering partisipan berada di sirkuit untuk menonton balap, semakin banyak jenis suara yang bisa ditebaknya dengan benar. Sebaliknya, partisipan yang bukan penggemar balap, lebih sering salah dalam menebak.
Namun peneliti juga memberi catatan bahwa pengalaman menonton balap tidak meningkatkan kemampuan pendengaran secara keseluruhan. Jenis suara selain mesin tidak termasuk dalam kesimpulan penelitian tersebut.
"Bagaimanapun, hasil penelitian ini menarik karena membantu menjelaskan bagaimana otak mengelola informasi audio," kata Dr Bergenson-Dana, salah satu peneliti yang terlibat.
Penelitian serupa pernah dilakukan terhadap para musisi, yang menjalani pelatihan formal selama 1 tahun. Pelatihan tersebut juga terbukti meningkatkan kemampuan membedakan nada.
Dr Bergenson berencana melanjutkan penelitian tersebut untuk melihat bagaimana informasi audio tersebut dapat membantu pengambilan keputusan. Diduga informasi audio mempengaruhi pembalap dan navigatornya ketika harus berpikir cepat.
Dikutip dari HealthDay, Selasa (1/6/2010), penelitian tentang hal itu dilakukan oleh tim dari Indiana University. Tim tersebut terdiri dari para pakar dari departemen otolaryngology.
Sebanyak 21 orang dilibatkan dalam eksperimen yang dilakukan di Sirkuit Indianapolis tersebut. Sebagian merupakan pengggemar berat balap motor atau mobil, dan sebagian lainnya belum pernah menonton balapan secara langsung.
Di sirkuit balapan internasional tersebut, kemampuan auditori para partisipan diuji dengan mendengarkan beberapa jenis suara. Setiap jenis suara hanya diperdengarkan selama 3 detik.
Suara yang diperdengarkan meliputi deru mesin balap Formula 1, NASCAR, Indycars, dan motocross. Selain itu juga diperdengarkan suara traktor dan beberapa jenis mesin yang lain.
Eksperimen tersebut mengungkap bahwa semakin sering partisipan berada di sirkuit untuk menonton balap, semakin banyak jenis suara yang bisa ditebaknya dengan benar. Sebaliknya, partisipan yang bukan penggemar balap, lebih sering salah dalam menebak.
Namun peneliti juga memberi catatan bahwa pengalaman menonton balap tidak meningkatkan kemampuan pendengaran secara keseluruhan. Jenis suara selain mesin tidak termasuk dalam kesimpulan penelitian tersebut.
"Bagaimanapun, hasil penelitian ini menarik karena membantu menjelaskan bagaimana otak mengelola informasi audio," kata Dr Bergenson-Dana, salah satu peneliti yang terlibat.
Penelitian serupa pernah dilakukan terhadap para musisi, yang menjalani pelatihan formal selama 1 tahun. Pelatihan tersebut juga terbukti meningkatkan kemampuan membedakan nada.
Dr Bergenson berencana melanjutkan penelitian tersebut untuk melihat bagaimana informasi audio tersebut dapat membantu pengambilan keputusan. Diduga informasi audio mempengaruhi pembalap dan navigatornya ketika harus berpikir cepat.
sumber:detikhealth
No comments:
Post a Comment