Belanja bagi sebagian besar ibu dan kaum wanita menjadi kegiatan yang menyenangkan. Dan memang demikian nyatanya.
Bahkan belanja bisa dijadikan terapi untuk menenangkan jiwa sehingga bisa menjadi obat umur panjang terutama bagi mereka yang berusia lanjut.
Demikian sebuah penelitian yang diterbitkan 6 April lalu dalam Journal of Epidemiologi dan Kesehatan Masyarakat menyebutkan.
Lansia yang berbelanja setiap hari disebutkan memiliki risiko mati 27 persen lebih rendah selama periode 10 tahun dibandingkan mereka yang berbelanja seminggu sekali, kata studi tersebut. Sayang, penelitian ini terbatas di Taiwan saja, sehingga bisa jadi temuan ini mungkin tidak bisa berlaku untuk semua kelompok orang.
Para peneliti mencatat bahwa belanja hanya terkait dengan penurunan risiko kematian. ini berarti bahwa lansia sehat jelas lebih mampu jalan-jalan untuk belanja dibanding lansia tak sehat yang hanya memiliki kesempatan hidup pendek, kata para peneliti.
Tapi bisa jadi bahwa belanja itu sendiri dapat meningkatkan kesehatan berkat pasokan makanan sehat, kegiatan fisik (jalan-jalan) yang memadai, interaksi sosial dan pertemanan yang terjadi selama belanja.
"Belanja mencakup beberapa dimensi entah itu terkait dengan kesehatan dan kesejahteraan, keamanan, membantu dalam proses terbentuknya keutuhan masyarakat dan ekonomi dan tentu saja memperlama usia," jelas para peneliti.
Para peneliti Taiwan memeriksa kebiasaan belanja dari 1.850 orang Taiwan usia 65 dan lebih tua yang merupakan bagian dari kegiatan Survei Gizi dan Kesehatan Lansia Nasional.
Peserta ditanyai seberapa sering mereka pergi berbelanja, dengan pilihan mulai dari "tidak pernah" sampai "setiap hari," juga ditanya tentang status pekerjaan mereka, faktor gaya hidup dan prevalensi kondisi jangka panjang.
Para peneliti kemudian melacak berapa lama masing-masing peserta bertahan hidup dengan mencocokan data mereka dengan daftar kematian nasional antara 1999 dan 2008.
Hampir dua pertiga dari peserta studi berada di bawah usia 75 tahun dan lebih dari setengah adalah laki-laki. Sebagian besar memiliki gaya hidup sehat dan tiga dari empat secara finansial mandiri, hampir dua pertiga (60 persen) hidup agak lama.
Para peneliti menemukan bahwa mereka yang pergi berbelanja lebih dari sekali seminggu cenderung laki-laki dan lebih muda usianya.
Mereka juga cenderung menjadi perokok dan peminum, memiliki tingkat kesehatan fisik dan mental yang baik, rajin olahraga dan memiliki jaringan teman yang luas meski hanya untuk teman makan.
Para peneliti juga menemukan bahwa mereka yang berbelanja setiap hari, 27 persen lebih rendah risiko meninggal selama masa penelitian dibandingkan mereka yang berbelanja seminggu sekali.
Pria yang setiap harinya 'tukang belanja' 28 persen lebih rendah risiko kematiannya. Sementara wanitanya, 23 persen lebih rendah.
No comments:
Post a Comment