Thursday, February 11, 2010

Swine Influenza / Virus Influenza A Baru (H1n1) atau Virus Flu Babi

SWINE influenza atau Flu babi belakangan ini begitu melekat di telinga kita dalam beberapa bulan terakhir ini.

Wabah flu ini terjadi pertama sekali di daerah Meksiko sehingga pemerintah negeri itu menggalakkan penggunaan masker untuk menghindari penyebaran virus dengan cepat. Pemerintah Meksiko juga mengimbau untuk tidak berada di antara kerumunan orang banyak serta tidak berdekatan dengan orang lain yang sakit. Saat ini swine influenza telah menular lebih dari 100 negara di dunia dengan 55.867 kasus dan jumlah kematian 238 orang (WHO 24 juni 2009).

WHO telah menetapkan bahwa tingkat pandemi telah mencapai pandemi level 6 dengan berarti virus ini telah menyebabkan terjadinya wabah pada tingkat komunitas pada dua atau lebih negara pada satu regional WHO dan ditambah minimal satu negara terinfeksi pada regional WHO yang berbeda.

Pandemi yang sama pernah terjadi pada negara Spanyol pada tahun 1918, yang dikenal sebagai Spanish Flu. Subtipe Spanish Flu ini sama seperti Swine Flu yaitu H1N1. Spanish Flu mengakibatkan kematian sekitar 21 juta orang dan virusnya ditemukan berasal dari babi. Supaya kita lebih mengenal virus influenza ini alangkah baiknya kita mengetahui tentang virus influenza. Virus influenza ini menempati rangking pertama untuk penyakit infeksi.

Virus influenza terbagi atas 3 berdasarkan tipenya yaitu influenza A, B dan C, famili Orthomyxoviridae dengan rantai tunggal RNA. Influenza A dan B paling banyak menginfeksi terutama manusia. Untuk membunuh virus influenza harus berada pada temperatur panas (75 - 100° C) dan penggunaan beberapa bahan-bahan kimia untuk membersihkan kedua tangan seperti detergent (sabun), klorine, hydrogen peroksida, iodophor (antiseptik) dan alkohol.

Influenza A merupakan infeksi zoonosis yang berasal dari babi, burung dan kuda. Tipe dari virus ini dibagi berdasarkan protein-proteinnya contohnya influenza A (H3N2) dengan Hemaglutinin 3 dan Neuramidase 2, yang paling sering menyebabkan infeksi ke manusia jenis H1N1, H3N2 dan H5N1 (avian influenza).

Swine Flu mengakibatkan kematian sekitar 0.5 persen dibandingkan dengan avian influenza yang mengakibatkan kematian sekitar 80 persen. Penularannya pada H1N1 antar manusia sudah terbukti dibandingkan dengan avian influenza hanya terbatas antara burung ke manusia. Avian influenza kemungkinan juga dapat menyerang babi, namun demikian karena avian influenza sangat mudah bermutasi, mungkin saja sangat membahayakan, tetapi masih belum dilaporkan terdapat kematian pada babi.

Komplikasi pada virus influenza baik H1N1 atau H5N1 yaitu radang paru-paru (pneumonia) sehingga dapat mengakibatkan penderita mengalami gagal napas dan akhirnya terjadi kematian, sehingga harus dilakukan pencegahan supaya hal ini tidak terjadi dengan langkah-langkah yang tepat.

Swine Flu merupakan penyakit respirasi yang disebabkan oleh virus influenza A H1N1 yang dapat ditularkan melalui binatang, terutama babi dan terdapat penularan antar manusia. Musim yang sering ditemukan yaitu musim semi dan musim dingin. Masa inkubasi sekitar 3-5 hari.

Kasus Swine Flu sudah masuk ke Indonesia, pertama sekali dilaporkan di Bali dan di Jakarta. Di Medan juga sekitar 11 orang kasus suspek Swine Flu dilakukan observasi secara ketat, diketahui bahwa mereka berlibur selama beberapa hari diarea terjangkit ( Thailand ) dan kontak dengan penderita konfirmasi swine flu ketika mereka menggunakan transportasi udara dari perjalanan Bangkok menuju ke Kuala Lumpur. Dinas peternakan propinsi tingkat I melaporkan belum ditemukan infeksi Swine Flu diantara babi, juga dapat dipastikan bahwa kasus suspek swine flu di Indonesia berasal dari kasus impor.

Gejala secara umum sangat mirip dengan influenza (influenza like illness) dengan tanda-tanda klinis sebagai berikut:
• Demam, batuk, pilek, lesu, letih, nyeri tenggorokan
• Napas cepat atau sesak napas
• Mungkin disertai mual, muntah dan diare.

Cara penularan dapat melalui kontak langsung dari babi yang mengalami infeksi H1N1 atau kontak langsung dari penderita yang telah konfirmasi swine flu. Kapan kita sebutkan penderita suspek atau sudah konfirmasi H1N1 maka di kategorikan kasus influenza A H1N1 ini dibagi dalam 3 kasus yaitu :
  1. Suspek
    Seseorang dengan gejala infeksi pernapasan akut (demam > 38°C) mulai dari yang ringan (influenza like illness) sampai dengan pneumonia, ditambah salah satu keadaan dibawah ini: Dalam 7 hari sebelum sakit, pernah kontak dengan kasus konfirmasi swine influenza (H1N1)/ Flu Meksiko. Dalam 7 hari sebelum sakit pernah berkunjung ke area yang terdapat satu atau lebih konfirmasi swine influenza.
  2. Probable
    Seseorang dengan gejala di atas disertai dengan hasil pemeriksaan laboratorium positif terhadap influenza A tetapi tidak diketahui subtypenya dengan menggunakan reagensia influenza musiman.
    Seseorang yang meninggal karena penyakit infeksi saluran pernapasan akut yang tidak diketahui penyebabnya dan berhubungan secara epidemiologi (kontak dalam 7 hari sebelum onset) dengan kasus probable atau konfirmasi.
  3. Konfirmasi
    Seseorang dengan gejala di atas sudah dikonfirmasi laboratorium swine influenza dengan pemeriksaan satu atau lebih test di bawah ini : Real Time RT PCR, Kultur virus, Peningkatan 4 kali antibodi spesifik swine influenza dengan netralisasi tes.
WHO mengklasifikasikan gejala klinis berdasarkan kasus ringan dijumpai flu like illness yaitu batuk, pilek, demam, lesu, letih, mual, nyeri tenggorokan, muntah dan diare. Kondisi berat yang dijumpai terdapat infeksi bakteri yang berat jika penderita mengalami sesak napas, susah bernapas, batuk darah, pusing secara tiba-tiba, bingung, nyeri dada dan nyeri daerah perut, kejang, muntah yang terus-menerus sebaiknya segera masuk ke rumah sakit sehingga dilakukan perawatan dan penatalaksanaan selanjutnya.

Pada anak-anak yang harus diperhatikan jika dijumpai gejala-gejala : sesak napas, kurang minum, kurang berinteraksi, gejala flu kemudian demam dan batuk semakin memberat, demam disertai kemerah-merahan pada tubuhnya, harus segera dilakukan perawatan lebih intensif di rumah sakit.

Pencegahan

Pencegahan dilakukan jika anda mengalami batuk dan bersin harus menutupi hidung dan mulut dengan tisu, kemudian tisu jangan dibuang tempat sembarangan. Jika anda menutupi hidung dan mulut menggunakan kedua tangan anda harus segera mencuci kedua tangan anda dengan sabun atau desinfektan misalnya alkohol.

Menghindar jika di lingkungan sekitar anda ada yang sakit dan jika anda sakit sebaiknya tinggal di rumah sementara sehingga melakukan pencegahan tidak tertular dengan lingkungan sekitarnya.
Mencuci kedua tangan akan membantu anda dalam melindungi dari kuman. Hindarkan menyentuh kedua mata anda, hidung dan mulut oleh karena kuman pada umumnya terjadi akibat kontaminasi ketika kita menyentuh sesuatu.

Hal ini pasti terlintas di pikiran anda, apakah dengan memakan babi dapat menular kepada anda? Tidak, swine flu tidak menular jika anda memakan babi atau produk babi. Istirahat yang cukup, melakukan aktivitas fisik, hindari stress, konsumsi nutrisi yang baik dan minum air yang banyak. Hindari sementara melakukan perjalanan ke daerah yang terjangkit Swine Flu.

Meski konotasi kata-kata pandemi menyeramkan tetapi itu tidak menunjukkan kadar bahaya suatu penyakit dan istilah pandemi itu hanya menunjukkan peta wilayah penyebaran penyakit. Himbauan kepada masyarakat agar jangan panik menghadapi pandemi swine flu ini, oleh karena jika anda mengalami gejala-gejala seperti influenza (flu like illness) bukan berarti anda kemungkinan menderita swine flu tetapi jika anda baru saja pulang berlibur dari area terjangkit swine flu ini maka dapat dikategorikan sebagai sangkaan (suspek) swine influenza.



*** analisa/Oleh : Prof.dr. Luhur Soeroso Sp.P(K) & dr. Noni Soeroso, Sp.P

No comments:

Post a Comment