Tuesday, March 1, 2011

Musik Nada Tinggi Bisa Sembuhkan Tinnitus

Musik Nada Tinggi Bisa Sembuhkan Tinnitus

METODE baru telah hadir sebagai upaya penyembuhan penyakit tinnitus, yakni suara berdengging, mendesis, atau lainnya yang terdengar di telinga atau kepala. Dalam sebuah uji coba, peneliti mampu menghentikan suara-suara mengganggu tersebut dengan merangsang saraf di leher sembari memperdengarkan musik bernada tinggi melengking ke telinga.

Teknik me-reboot otak ini telah berhasil di tes pada tikus. Sementara itu, percobaan klinis pada manusia direncanakan dalam beberapa bulan mendatang.

Pada beberapa kasus, gangguan ini tidak begitu menjadi masalah. Tapi, tapi bila terlalu sering dan berat, akan menganggu juga. Uniknya, suara yang terdengar oleh pasien, tidak akan terdengar oleh orang lain. Sekitar satu dari 10 orang dewasa di Inggris diketahui mengalami tinnitus permanen dan sekitar 600 ribu merasa tinnitus sangat mengganggu rutinitas mereka. Tinnitus biasanya dipicu paparan suara bising yang menghancurkan sel di organ telinga dalam yang berperan mengirimkan sinyal ke otak.

Para ilmuwan percaya otak mencoba untuk mengkompensasi sinyal yang hilang tersebut dengan menghadirkan suara lain. Para peneliti Amerika pun melakukan percobaan pada tikus yang terkena tinnitus. Mereka mendesain adanya perubahan pada 'korteks pendengaran', bagian otak yang merespons suara.

Dengan merangsang syaraf vagus yakni syaraf besar yang menjulur dari kepala, leher, ke perut dengan elektroda kecil dan suara bernada tinggi pada saat bersamaan, tinnitus pun dapat diatasi.

Tikus-tikus itu pun menunjukkan respons bahwa dengungan di telinga mereka telah hilang. Sementara itu, pada tikus yang tak menerima terapi, mereka terus menunjukkan gejala tinnitus.

Pemimpin penelitian Dr Michael Kilgard dari Universitas Texas di Dallas berkata, "Kuncinya adalah bahwa, tidak seperti metode-metode sebelumnya, kami tidak menyembunyikan tinnitus. Tapi, mengembalikan kondisi otak seperti semula dengan menghilangkan tinnitus." Ia melanjutkan bila syaraf vagus dirangsang, ia akan melepaskan zat kimia yang dapat mengubah sirkuit otak.

Menurut rencana seperti yang dituturkan kepada Daily Mail 13 Januari 2011, pada uji coba terhadap manusia yang akan digelar di Eropa nanti, stimulasi syaraf vagus akan dilakukan bersama dengan diperdengarkannya suara nada tinggi dalam sesi pengobatan harian selama beberapa minggu. Stimulasi tersebut akan dilakukan dengan nirkabel elektroda yang akan dilekatkan ke syaraf vagus kiri. Perangkat ini dikembangkan MicroTransponder, sebuah perusahaan biotek asal AS.

No comments:

Post a Comment