Ketika mendekati saat persalinan, ibu mengandung akan merasakan adanya kontraksi dari dalam perut. Tapi kontraksi seperti apa yang menunjukkan ibu hamil harus segera ke rumah sakit untuk persalinan?
Proses persalinan biasanya dimulai ketika rahim mulai berkontraksi secara teratur dan kontraksi ini semakin lama akan semakin kuat dan sering.
Kontraksi rahim ini membantu mendorong bayi menuju jalan lahir dan menarik leher rahim ke atas, sehingga memungkinkan leher rahim terbuka lebih lebar untuk persiapan keluarnya kepala bayi.
Beberapa perempuan ada yang memiliki pengalaman disuruh pulang kembali ke rumah atau berjalan-jalan karena belum ada sesuatu yang terjadi.
Kebanyakan proses persalinan akan dimulai dengan sangat perlahan dan lembut, sehingga beberapa pertanyaan akan muncul apakah memang sudah tiba waktunya atau belum.
Rahim perempuan terdiri dari jaringan serat otot. Pada puncak kontraksi, serat-serat otot akan mencapai panjang yang terpendek dan timbul rasa sakit yang intens.
Rasanya seperti sakit menstruasi yang kuat atau seperti mengencangkan sabuk di perut dan terkadang sakitnya terasa hingga punggung belakang dan depan.
Serat otot ini kemudian menjadi rileks dan kontraksi memudar, tapi serat otot akan kembali menjadi lebih pendek dari sebelumnya. Saat itu bayi ditekan dan leher rahim mulai terbuka sedikit lebih lebar.
Kapan harus ke dokter setelah terjadi kontraksi?
Salah satu hal yang harus dipahami adalah jangan terlalu buru-buru ke rumah sakit ketika kontraksi baru saja dimulai. Sebaiknya ibu tetap tinggal di rumah dengan tenang dan santai dan ikuti bagaimana alur dari kontraksi yang terjadi. Kenali seberapa sering dan kuat kontraksi tersebut muncul, karena hal ini akan menentukan kapan seseorang harus segera pergi ke dokter.
Selama selang waktu menunggu tersebut, ibu bisa melakukan hal-hal yang menyenangkan sehingga membantu ibu merasa santai. Ketika kontraksi mulai berlangsung selama 30-60 detik dan terjadi setiap 5 menit sekali, ibu bisa mempersiapkan diri untuk pergi ke rumah sakit.
Namun jika kehamilan yang terjadi untuk anak kedua atau ketiga sebaiknya pergi ke rumah sakit sebelum kontraksi terjadi 5 menit sekali, karena proses kelahiran biasanya lebih cepat dibandingkan yang pertama.
Semakin lama kontraksi akan lebih panjang serta mulai saling tumpang tindih dan ibu akan merasakan sensasi untuk mendorong selama waktu itu. Tapi sebaiknya ibu tidak melakukan hal tersebut hingga dokter sudah menyuruh ibu untuk melakukannya.
Terdapat beberapa tanda yang menunjukkan seseorang sudah mendekati waktu persalinan, yaitu:
Kontraksi yang semakin sering dan kuat, biasanya kontraksi berlangsung lebih dari 40 detik dan bisa tiga kali kontraksi dalam waktu 10 menit. Kontraksi yang terjadi pun semakin lama semakin cepat dan intens.
Muncul lendir berwarna merah muda yang berasal dari sumbatan leher rahim. Persalinan bisa terjadi kapan saja setelah kondisi ini, ada yang cepat tapi ada juga yang lama. Sebaiknya konsultasikan dengan dokter jika terjadi hal tersebut.
Pecahnya air ketuban. Hal ini menandakan pecahnya selaput yang memegang kantung ketuban yang mengandung bayi dan cairan ketuban. Kondisi ini bisa terjadi secara tiba-tiba atau bertahap. Jika kondisi ini terjadi, segera ke rumah sakit agar bayi tidak mengalami infeksi atau keracunan air ketuban.
Proses persalinan biasanya dimulai ketika rahim mulai berkontraksi secara teratur dan kontraksi ini semakin lama akan semakin kuat dan sering.
Kontraksi rahim ini membantu mendorong bayi menuju jalan lahir dan menarik leher rahim ke atas, sehingga memungkinkan leher rahim terbuka lebih lebar untuk persiapan keluarnya kepala bayi.
Beberapa perempuan ada yang memiliki pengalaman disuruh pulang kembali ke rumah atau berjalan-jalan karena belum ada sesuatu yang terjadi.
Kebanyakan proses persalinan akan dimulai dengan sangat perlahan dan lembut, sehingga beberapa pertanyaan akan muncul apakah memang sudah tiba waktunya atau belum.
Rahim perempuan terdiri dari jaringan serat otot. Pada puncak kontraksi, serat-serat otot akan mencapai panjang yang terpendek dan timbul rasa sakit yang intens.
Rasanya seperti sakit menstruasi yang kuat atau seperti mengencangkan sabuk di perut dan terkadang sakitnya terasa hingga punggung belakang dan depan.
Serat otot ini kemudian menjadi rileks dan kontraksi memudar, tapi serat otot akan kembali menjadi lebih pendek dari sebelumnya. Saat itu bayi ditekan dan leher rahim mulai terbuka sedikit lebih lebar.
Kapan harus ke dokter setelah terjadi kontraksi?
Salah satu hal yang harus dipahami adalah jangan terlalu buru-buru ke rumah sakit ketika kontraksi baru saja dimulai. Sebaiknya ibu tetap tinggal di rumah dengan tenang dan santai dan ikuti bagaimana alur dari kontraksi yang terjadi. Kenali seberapa sering dan kuat kontraksi tersebut muncul, karena hal ini akan menentukan kapan seseorang harus segera pergi ke dokter.
Selama selang waktu menunggu tersebut, ibu bisa melakukan hal-hal yang menyenangkan sehingga membantu ibu merasa santai. Ketika kontraksi mulai berlangsung selama 30-60 detik dan terjadi setiap 5 menit sekali, ibu bisa mempersiapkan diri untuk pergi ke rumah sakit.
Namun jika kehamilan yang terjadi untuk anak kedua atau ketiga sebaiknya pergi ke rumah sakit sebelum kontraksi terjadi 5 menit sekali, karena proses kelahiran biasanya lebih cepat dibandingkan yang pertama.
Semakin lama kontraksi akan lebih panjang serta mulai saling tumpang tindih dan ibu akan merasakan sensasi untuk mendorong selama waktu itu. Tapi sebaiknya ibu tidak melakukan hal tersebut hingga dokter sudah menyuruh ibu untuk melakukannya.
Terdapat beberapa tanda yang menunjukkan seseorang sudah mendekati waktu persalinan, yaitu:
Kontraksi yang semakin sering dan kuat, biasanya kontraksi berlangsung lebih dari 40 detik dan bisa tiga kali kontraksi dalam waktu 10 menit. Kontraksi yang terjadi pun semakin lama semakin cepat dan intens.
Muncul lendir berwarna merah muda yang berasal dari sumbatan leher rahim. Persalinan bisa terjadi kapan saja setelah kondisi ini, ada yang cepat tapi ada juga yang lama. Sebaiknya konsultasikan dengan dokter jika terjadi hal tersebut.
Pecahnya air ketuban. Hal ini menandakan pecahnya selaput yang memegang kantung ketuban yang mengandung bayi dan cairan ketuban. Kondisi ini bisa terjadi secara tiba-tiba atau bertahap. Jika kondisi ini terjadi, segera ke rumah sakit agar bayi tidak mengalami infeksi atau keracunan air ketuban.
No comments:
Post a Comment