ILMUWAN asal Edinburgh University mengklaim malaria sangat mematikan. Parasit yang dibawa ‘mampu berpikir’ dalam menghadapi pertempuran infeksi lain untuk kelangsungan hidupnya.
Mereka mendapati saat parasit malaria memasuki aliran darah, mereka mengubah rencana penyerangan kalau menghadapi persaingan dari infeksi jenis lain.
Malaria, yang disebarkan nyamuk Anopheles, membunuh sekitar satu juta orang setiap tahun.
Ilmuwan menemukan parasit malaria fokus pada memproduksi sel yang bereplikasi secara cepat untuk menimbulkan infeksi.
Karena infeksi malaria biasanya terdiri dari beberapa jenis parasit yang saling bersaing, strategi serangan adalah cara terbaik untuk memenangkan kompetisi, kata ilmuwan.
Namun demikian, ini berarti parasit harus ‘membayar dengan harga mahal’ karena mereka hanya memiliki sumber daya untuk menyebarkan penyakit.
Laura Pollitt dari Edinburgh University mengatakan hasil studinya menjelaskan perilaku parasit yang telah menjadi perhatian ilmuwan sejak lama.
"Kami menemukan bahwa saat parasit saling bersaing satu sama lain,mereka menjawab dengan strategi yang canggih sebagai benteng perlindungan untuk bertahan hidup dalam jangka panjang. Mereka memilih untuk berkelahi habis-habisan dalam aliran darah daripada menempuh risiko hanya bisa menginfeksi dalam jangka pendek,” kata Pollit seperti dilansir BBC, Senin (14/2).
Penelitian tersebut dipublikasikan di American Naturalist, yang didanai oleh Wellcome Trust, Biotechnology and Biological Sciences Research Council dan Natural Environment Research Council.
No comments:
Post a Comment