Chicago, Karena ingin membantu anaknya memiliki anak, seorang ibu yang sudah tua rela meminjamkan rahimnya menjadi ibu pengganti yang mengandung cucunya. Jadilah sang cucu keluar dari rahim yang sama dengan ibunya.
Kristine Casey yang berusia 61 tahun bertindak sebagai ibu pengganti (surrogate mother) untuk melahirkan cucunya melalui operasi caesar.
Apa yang dilakukan Casey mungkin terbilang cukup unik karena melahirkan di usia 60-an tahun. Saat itu rahimnya yang sudah menua dipompa oleh beberapa hormon sehingga mampu bertindak seperti rahim muda kembali.
Dalam hal ini Casey dengan sukarela bertindak sebagai ibu pengganti untuk putrinya Sara Connel dan suaminya Bill Connel yang telah mencoba selama bertahun-tahun untuk hamil. Sel telur dari Sara dan sperma dari Bill dimasukkan ke dalam rahim Casey hingga lahirlah putri kecil bernama Finnean Lee Connell.
Sebenarnya Sara Connell telah mulai mencoba untuk hamil sejak tahun 2004. Ia pernah melakukan penggobatan dan perawatan kesuburan, saat itu ia berhasil hamil anak kembar tapi sayang keduanya meninggal. Setelah itu ia mencoba kembali dan berhasil untuk hamil namun mengalami keguguran.
Kemudian pada tahun 2009, Casey menghadiri sebuah seminar yang dipimpin oleh putrinya sendiri dan ia mendengar cerita seorang perempuan yang sudah menopause berhasil melahirkan seorang anak. Cerita inilah yang memicu Casey untuk menjadi ibu pengganti bagi kehamilan anaknya.
"Saya pikir ini adalah tiga hari paling bahagia dalam hidup saya karena berhasil melahirkan, dan saya pikir saya telah melakukan sesuatu untuk seseorang yang saya cintai," ujar Casey, seperti dikutip dari Healthland.Time.com, Rabu (16/2/2011).
Kehamilan pada usia tua sangat memiliki risiko, karenanya beberapa klinik kesuburan sangat membatasi usia perempuan pengganti. Di Universitas Chicago Medical Center misalnya membatasi usia ibu pengganti (surrogate mother) sampai 55 tahun.
Casey sendiri telah mengalami menopause sejak 10 tahun lalu. Dengan bantuan suplemen hormon ia berhasil hamil setelah menjalani dua kali proses fertilisasi in vitro. Ia berhasil melalui proses kehamilan yang penuh dan melahirkan cucunya melalui operasi caesar di Prentice Women's Hospital, Chicago.
Dengan melakukan terapi hormon dan juga penggunaan sel telur dari donor akan memungkinkan terjadinya kehamilan pada perempuan yang telah mengalami menopause. Namun faktor usia tetap menjadi salah satu faktor yang diperhitungkan untuk keselamatan hidupnya.
"Setelah menopause, seseorang harus menyediakan hormon-hormon dalam bentuk pil, suntikan atau krim vagina. Dalam kasus ibu pengganti, maka hormon diberikan dalam bentuk sintetis dan diberikan sebelum proses fertilisasi in vitro yang kemungkinan akan berlanjut sampai trimester pertama. Setelah itu akan diambil alih oleh plasenta," ujar Dr David Cohen, seorang dokter kandungan dari University of Chicago.
Dr Cohen menuturkan pada setiap kasus ibu pengganti yang menggunakan perempuan berusia tua harus dilakukan evaluasi secara lengkap mengenai risiko tekanan darah tinggi, diabetes akibat kehamilan dan risiko keguguran.
"Masalah terbesar adalah pada volume vaskuler, umumnya jumlah cairan di sekitar pembuluh darah akan meningkat drastis. Namun usia tidak selalu menjadi indikator utama karena dokter harus melihat kondisi kesehatan seseorang secara menyeluruh agar proses ini bisa berjalan dengan baik," ujarnya.
No comments:
Post a Comment