Khasiat teh hijau sebagai antikanker sudah dikenal luas. Namun, bagi perempuan yang sedang hamil, mengonsumsi teh hijau secara berlebihan dapat mengakibatkan rusaknya saraf janin. Oleh karena itu, mengonsumsi teh hijau bagi perempuan hamil harus diimbangi dengan pemberian suplemen asam folat.
Kanker termasuk penyakit yang sangat ditakuti saat ini. Kemajuan di bidang ilmu makanan yang memproduksi bermacam-macam bahan tambahan pangan sintetis dapat menjadi salah satu pemicu kanker. Kebiasaan merokok dan menggunakan kosmetika juga sering dituding sebagai biang keladi penyebab penyakit kanker.
Sifat karsinogen yang dipicu oleh bahan-bahan kimia telah mendapat perhatian serius di seluruh dunia. Kemajuan di bidang industri justru menimbulkan kekhawatiran terhadap dampak polusi serta dampak produk-produk industri yang memiliki sifat karsinogenik. Telah dilaporkan bahwa setiap tahun di seluruh dunia terjadi peningkatan kasus kanker sebesar 3-5%.
Hal ini menunjukkan bahwa tindakan pencegahan terhadap penyakit kanker masih belum efektif dan perlu dicari senyawa pencegahnya. Salah satu pilihan yang paling memberikan harapan untuk pencegahan penyakit kanker adalah teh hijau. Kandungan terbesar dalam teh hijau adalah senyawa epigalokatekin galat (EGCG) yang diunggulkan sebagai senyawa pencegah kanker (chemopreventive agent).
Dilaporkan bahwa efek hambatan karsinogenesis teh sangat berkaitan dengan kandungan katekinnya. Penggunaan 1,25% ekstrak air teh hijau (serupa dengan kadar teh dalam minuman sehari-hari) dapat menekan pembentukan tumor yang diinduksi oleh 7,12-dimetilbenz-a-antrasena (DMBA) pada tikus hingga 82%. EGCG juga dilaporkan dapat menghambat karsinogenesis yang disebabkan oleh benzo-a-piren (polutan yang berasal dari asap tembakau).
Studi epidemilogis juga mernbuktikan bahwa teh dapat menurunkan risiko kanker usus di Shanghai, Cina. Teh hijau merniliki aktivitas antioksidan enam kali lebih potensial dibandingkan dengan teh hitam. Efek positif ini juga terkait erat dengan dosis yang digunakan. Semakin tinggi kandungan katekinnya, akan semakin baik hasilnya terhadap pencegahan berbagai macam penyakit.
Penelitian menunjukkan bahwa ekstrak (seduhan) teh hijau dapat menghambat pertumbuhan sel kanker karena dapat menghambat aktivitas mutagenik beberapa senyawa karsinogen. Kanker yang terbukti dapat dihambat pertumbuhannya oleh teh, di antaranya adalah hanker kulit, kanker usus baser, kanker kelenjar pankreas, kanker hati, kanker paru, kanker payudara, dan kanker kerongkongan.
Peneliti dari Universitas Murcia di Spanyol dan John Inner Center di Norwich Inggris menyatakan bahwa senyawa EGCG yang dikandung teh hijau mampu menghambat pertumbuhan sel kanker. EGCG yang ada dalam teh hijau dalam konsentrasi yang relatif tinggi mengandung enzim dihydrofolate reductase (DHFR). Enzim ini sudah dikenal dan menjadi target bahan obat antikanker.
Teh hijau memiliki kapdungan EGCG lima kali lebih banyak dibandingkan dengan teh biasa. Senyawa tersebut dapat menghambat perkembangan beberapa jenis sel kanker. Penelitian tersebut telah mengidentifikasi enzim
ini di dalam sel tumor yang menjadi target EGCG. Hasil in menunjukkan bahwa struktur molekul EGCG kemungkinan dapat dikembangkan sebagai obat antikanker yang baru.
Struktur EGCG sama dengan struktur Methotrexate yang dikenal sebagai obat kanker yang diproduksi dari bahan sintetis. EGCG dapat rnembunuh sel kanker seperti halnya Methotrexate. EGCG mengikat dengan kuat DHFR, yang esensial dalam sel kanker dan sel sehat. Namun, EGCG tidak mengikat sekeras Methotrexate, sehingga efek samping pada sel yang sehat tidak sekeras obatnya.
Hasil uji lain menunjukkan bahwa bioaktivitas senyawa EGCG terhadap serangan sel kanker yang diisolasi dari tikus mampu menghambat perkembangan sel kanker hingga 83% pada konsentrasi 10 mg/ml. Hasil uji tersebut mendukung hasil penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa katekin dalam teh hijau mengandung senyawa aktif antikanker.
Yang, (1993) mengatakan bahwa dari hasil studi secara epidemilogis diduga konsumsi teh hijau dapat mencegah kanker pada manusia. Bahkan, pada hewan percobaan dapat mencegah kanker payudara dan prostat. Fenomena ini tidak ditemui pada konsurnsi teh hitam. Hasil-hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa EGCG diyakini merupakan komponen aktif teh hijau yang antara lain bermanfaat sebagai antihipertensi, antioksidan, antikarsinogenesis, antikanker, dan melindungi kulit dari sinar UV.
Taklukkan Penyakit dengan Teh Hijau
Oleh Andi Nur Alam Syah
No comments:
Post a Comment