Tuesday, February 7, 2012

Pisau Proton Untuk Melawan Kanker



Proton merupakan salah satu muatan partikel yang radiasinya bisa digunakan sebagai bagian dari radiotherapi untuk melawan kanker. Menarik membaca semacam adventorial di salah satu koran yang mengungkapkan keunggulan cara ini yang dimiliki oleh salah satu rumah sakit modern di Cina. Tapi apakah sebenarnya radiotherapi itu? Apa keunggulan partikel proton dibanding sinar lainnya seperti sinar –X, sinar gamma, partikel poton atau jenis partikel lain?

Sejak lama diketahui therapi dengan penyinaran partikel berenergi tinggi menjadi salah satu kombinasi untuk mengatasi keganasan suatu tumor di organ tertentu tubuh manusia. Sekalipun tidak semua kanker cukup responsif terhadap therapi radiasi ini. Radiasi berenergi tinggi ini bisa diberikan melalui sinar yang ditembakkan lewat mesin tertentu yang berada di luar tubuh si pasien (external beam radiation therapy). Bisa juga material radioaktif ini ditempatkan di dalam tubuh manusia di areal dekat dengan tumor yang akan ditherapi atau disebut juga dengan internal radiation therapy atau brachytherapy. Sedangkan therapy radiasi sistemik dilakukan dengan cara memasukkan material radioaktif melalui darah yang disebarkan ke seluruh tubuh guna membunuh sel sel kanker. Seperti pada radioaktif Iodine yang dipakai untuk melawan kanker kelenjar gondok.

Therapi radiasi membunuh sel kanker dengan cara merusak struktur DNA dalam inti sel baik secara langsung ataupun dengan membentuk partikel lain di dalam sel yang akhirnya bisa pula menghambat perkembangan DNA. Dengan demikian pembiakan sel dapat dihentikan disamping terjadi pula pembentukan sel sel yang telah mati. Melalui mekanisme tertentu sel yang mati ini akan dieliminasi tubuh. Namun sayangnya radiasi ini bisa juga mengenai sel sel normal di sekitar sel ganas yang sengaja dimatikan tadi. Sehingga mengakibatkan kerusakan sel yang tidak diharapkan.

Stereotactic dalam therapi radiasi lebih memfokuskan penyinaran dengan menggunakan pemetaan melalui 4 dimensi sehingga akurasi sasaran tembak di dalam bagian tubuh manusia jauh lebih tepat. Dan proton sebagai salah satu partikel radiasi menyisakan energi yang tidak banyak di bagian sel normal dibandingkan jenis partikel lainnya. Atau dengan kata lain penyinaran proton memberi dampak lebih minimal terhadap kerusakan sel-sel normal. Inilah kenapa sinar proton disebut sebagai pisau bedah penemuan baru dalam upaya mengangkat tumor ganas dari dalam tubuh manusia.

Namun beberapa sumber menyebutkan cara ini belum didukung oleh penelitian klinis yang membandingkan dengan cara therapi radiasi standar.

No comments:

Post a Comment