Wanita golongan ini gairah seksualnya tinggi dan tidak pernah merasa terpuaskan. Ia akan selalu terobsesi mencari pasangan pria lain untuk memenuhi gairahnya yang tak tertahankan. Dahulu sosok wanita yang normal adalah yang pasif, natural, sopan dan “orang rumahan”. Sumber pemenuhan kepuasan batinnya pun hanyalah dengan melakukan tugasnya sebagai istri dan ibu.
Namun seiring perubahan zaman, kini wanita semakin mendapatkan akses yang lebih besar untuk mendapatkan pendidikan yang tinggi, mejabat posisi strategis di pemerintahan dan perusahaan, bahkan kini menjadi tokoh yang dikagumi.
Tampaknya faktor ekonomi telah pula memberikan kontribusi yang tidak kecil bagi perubahan posisi wanita dalam masyarakat. Termasuk dalam urusan seks, wanita modern kian terbuka dalam urasan pemenuhan kebutuhan seks. Apalagi kaum hawa semakin paham, ekspresi seksual sudah merupakan bagian alami dari kehidupan mereka.
Hanya saja, menjadi sebuah problem besar jika tuntutan seks wanita berlebihan dan terobesesi oleh gairah seksual yang tinggi. Akibatnya, wanita tersebut akan banyak menghabiskan waktu untuk urusan seksual belaka, dan melupakan aspek-aspek penting dari kehidupan sosial, pekerjaan dan rekreasi. Lebih ekstrim lagi jika ia tidak pernah mereka puas dengan Anda dan selalu berganti pasangan seks lain di belakang Anda. Itu mungkin salah satu tanda ia menghidap kelainan yang disebut Nymphomaniac.
Gairah seksual abnormal
Nymphomania, papar Dr. Ferryal Loetan, ASC&T, Sp,RM,M.Kes (MMR) yang menggeluti masalah seksologi, adalah istilah bagi wanita yang memiliki gairah seks abnormal yang berlebihan atau hiperseks.
“Namun, wanita nymphomaniac tidak bisa melampiaskan gairah seksnya sehingga selalu tidak terpuaskan. Akibatnya, wanita seperti ini akan selalu mencari cara melampiaskan libidonya dengan berhubungan dengan sebanyak mungkin pria.”
Sebenarnya, nymphomaniacs sudah dikenal sejak jaman Roma Kuno. Valeria Messalina. istri dari Kaisar Roma Claudius dikenal sebagai nymphomaniac terpopuler sepanjang zaman karena aktivitas seksnya. Bahkkan namanya digunakan sebagai sinonim nymphomaniac yaitu Messalina Complex.
Kini wanita dengan level working class juga cenderung terjebak sebagai oportunis secara seksual. Gaya hidup yang serba metro dan cosmo, serta maskulinisasi kaum wanita dianggap semakin mempertegas keberadaan nymphomaniac. Namun nymphomaniac tidak bisa dibilang menjadi tren gaya hidup wanita masa kini.
Meskipun jarang terjadi, obat-obatan tertentu ternyata bisa menjadi salah satu pemicu nymphomaniac. Contohnya pemberian hormon androgen untuk merawat penderita anemia, osteoporosis, endometriosis dan gangguan seks. Alkohol, amfetamin, dan obat psikotropika, yang digunakan secara terpisah atau digabungkan, juga bisa membuat gairah seks melejit tinggi.
Beda dengan Libido Tinggi
Pengertian nymphomaniac berbeda dengan libido tinggi. Nymphomaniac adalah sebuah kelainan, dimana ia tak pernah terpuaskan. Sedangkan libido tinggi lazim terjadi bila usia seseorang masih muda, bertubuh sehat, mengikuti pola makan sehat, tidak merokok, dsb.
“Dalam kondisi tubuh seperti itu, wajar bila libido baik pria dan wanita relatif tinggi, meski dia melampiaskan dengan banyak orang,” jelas Dr. Ferryal.
Dokter yang sering menangani masalah rahabilitasi seks ini mengungkapkan, sebagian besar penyebab dari nymphomaniac adalah faktor psikologi. Mungkin bisa disebabkan oleh trauma masa kecil, trauma pengalaman seksual masa lalunya, dan lain-lainnya.
Nymphomaniac dianggap sebagai sebuah efek dari ketidakpercayaan diri, homoseksualitas yang dipendam atau perkembangan psikoseksual yang tidak sempurna. Untuk itu nynphomaniac kini lebih banyak ditangani oleh pada psikiater ketimbang praktisi medis.
Ada juga ahli yang berpendapat bahwa nymphomaniac kadang-kadang merupakan usaha untuk melarikan diri dari kekosongan emosi. Yang mereka cari sebenarnya cinta dan komitmen, bukannya seks. Para penderitanya menganggap minat seksual sebagai perwujudan dari upaya untuk menemukan, menyelenggarakan, dan menciptakan ikatan dengan orang lain. Nymphomaniac memang sakit dan tak berdaya mengatasi ketidakmampuan mereka dalam mengendalikan diri.
Maka tak heran jika wanita penderita kelainan ini tidak mampu mempertahankan setiap hubungan untuk menuju ketingkat yang lebih serius. Setiap kali melakukan aktifitas seksual, nymphomaniac biasanya mencoba mewujudkan fantasi seksualnya secara nyata bersama dengan pasangan seksnya. Sulitnya, menurut dokter Ferryal, mereka yang menderita nymphomaniac tidak menyadari bahwa mereka mengalami kelainan hiperseks. Akibatnya, mereka sulit diobati karena tidak merasa dirinya “sakit”.
Banyak kasus menunjukkan bahwa pria-pria yang menjalin kontak dengan penderita nymphomaniac merasa jijik berhubungan intim dengan wanita yang diketahui ternyata “sakit”. Tentu saja ini menjadi sebuah ‘penyakit’ yang sangat meresahkan Anda bila pasangan Anda ternyata memiliki kelainan tersebut.
Namun seiring perubahan zaman, kini wanita semakin mendapatkan akses yang lebih besar untuk mendapatkan pendidikan yang tinggi, mejabat posisi strategis di pemerintahan dan perusahaan, bahkan kini menjadi tokoh yang dikagumi.
Tampaknya faktor ekonomi telah pula memberikan kontribusi yang tidak kecil bagi perubahan posisi wanita dalam masyarakat. Termasuk dalam urusan seks, wanita modern kian terbuka dalam urasan pemenuhan kebutuhan seks. Apalagi kaum hawa semakin paham, ekspresi seksual sudah merupakan bagian alami dari kehidupan mereka.
Hanya saja, menjadi sebuah problem besar jika tuntutan seks wanita berlebihan dan terobesesi oleh gairah seksual yang tinggi. Akibatnya, wanita tersebut akan banyak menghabiskan waktu untuk urusan seksual belaka, dan melupakan aspek-aspek penting dari kehidupan sosial, pekerjaan dan rekreasi. Lebih ekstrim lagi jika ia tidak pernah mereka puas dengan Anda dan selalu berganti pasangan seks lain di belakang Anda. Itu mungkin salah satu tanda ia menghidap kelainan yang disebut Nymphomaniac.
Gairah seksual abnormal
Nymphomania, papar Dr. Ferryal Loetan, ASC&T, Sp,RM,M.Kes (MMR) yang menggeluti masalah seksologi, adalah istilah bagi wanita yang memiliki gairah seks abnormal yang berlebihan atau hiperseks.
“Namun, wanita nymphomaniac tidak bisa melampiaskan gairah seksnya sehingga selalu tidak terpuaskan. Akibatnya, wanita seperti ini akan selalu mencari cara melampiaskan libidonya dengan berhubungan dengan sebanyak mungkin pria.”
Sebenarnya, nymphomaniacs sudah dikenal sejak jaman Roma Kuno. Valeria Messalina. istri dari Kaisar Roma Claudius dikenal sebagai nymphomaniac terpopuler sepanjang zaman karena aktivitas seksnya. Bahkkan namanya digunakan sebagai sinonim nymphomaniac yaitu Messalina Complex.
Kini wanita dengan level working class juga cenderung terjebak sebagai oportunis secara seksual. Gaya hidup yang serba metro dan cosmo, serta maskulinisasi kaum wanita dianggap semakin mempertegas keberadaan nymphomaniac. Namun nymphomaniac tidak bisa dibilang menjadi tren gaya hidup wanita masa kini.
Meskipun jarang terjadi, obat-obatan tertentu ternyata bisa menjadi salah satu pemicu nymphomaniac. Contohnya pemberian hormon androgen untuk merawat penderita anemia, osteoporosis, endometriosis dan gangguan seks. Alkohol, amfetamin, dan obat psikotropika, yang digunakan secara terpisah atau digabungkan, juga bisa membuat gairah seks melejit tinggi.
Beda dengan Libido Tinggi
Pengertian nymphomaniac berbeda dengan libido tinggi. Nymphomaniac adalah sebuah kelainan, dimana ia tak pernah terpuaskan. Sedangkan libido tinggi lazim terjadi bila usia seseorang masih muda, bertubuh sehat, mengikuti pola makan sehat, tidak merokok, dsb.
“Dalam kondisi tubuh seperti itu, wajar bila libido baik pria dan wanita relatif tinggi, meski dia melampiaskan dengan banyak orang,” jelas Dr. Ferryal.
Dokter yang sering menangani masalah rahabilitasi seks ini mengungkapkan, sebagian besar penyebab dari nymphomaniac adalah faktor psikologi. Mungkin bisa disebabkan oleh trauma masa kecil, trauma pengalaman seksual masa lalunya, dan lain-lainnya.
Nymphomaniac dianggap sebagai sebuah efek dari ketidakpercayaan diri, homoseksualitas yang dipendam atau perkembangan psikoseksual yang tidak sempurna. Untuk itu nynphomaniac kini lebih banyak ditangani oleh pada psikiater ketimbang praktisi medis.
Ada juga ahli yang berpendapat bahwa nymphomaniac kadang-kadang merupakan usaha untuk melarikan diri dari kekosongan emosi. Yang mereka cari sebenarnya cinta dan komitmen, bukannya seks. Para penderitanya menganggap minat seksual sebagai perwujudan dari upaya untuk menemukan, menyelenggarakan, dan menciptakan ikatan dengan orang lain. Nymphomaniac memang sakit dan tak berdaya mengatasi ketidakmampuan mereka dalam mengendalikan diri.
Maka tak heran jika wanita penderita kelainan ini tidak mampu mempertahankan setiap hubungan untuk menuju ketingkat yang lebih serius. Setiap kali melakukan aktifitas seksual, nymphomaniac biasanya mencoba mewujudkan fantasi seksualnya secara nyata bersama dengan pasangan seksnya. Sulitnya, menurut dokter Ferryal, mereka yang menderita nymphomaniac tidak menyadari bahwa mereka mengalami kelainan hiperseks. Akibatnya, mereka sulit diobati karena tidak merasa dirinya “sakit”.
Banyak kasus menunjukkan bahwa pria-pria yang menjalin kontak dengan penderita nymphomaniac merasa jijik berhubungan intim dengan wanita yang diketahui ternyata “sakit”. Tentu saja ini menjadi sebuah ‘penyakit’ yang sangat meresahkan Anda bila pasangan Anda ternyata memiliki kelainan tersebut.
No comments:
Post a Comment