Friday, March 18, 2011

3 teknik yang bisa digunakan untuk mendeteksi kanker payudara sejak dini


Ada tiga teknik yang bisa digunakan untuk mendeteksi kanker payudara sejak dini. 

Dengan menggunakan ultrasound, sistem mamotome, dan bipsi getah bening sentinel.



Cepat Ditangani

1. Ultrsound yang digunakan pada ruan gpraktik dokter merupakan bagian dari pemeriksaan klinis tambahan pemeriksaan payudara. 

Alat tersebut sangat penting artinya dalam menentukan karakteristik massa payudara yang jelas maupun yang tidak jelas.
Penggunaan USG ini juga berguna untuk membedakan kista yang ada pada payudara, baik jinak maupun ganas. 
Sebagai gambaran, kanker akan terdeteksi dari gelombang suara yang dikeluarkan oleh USG. Gelombagn suara tersebut akan lebih tinggi dengan abtasan yang tidak beraturan.
Pemeriksaan dengan ultrasound pada saat konsultasi akan membuat masalah yang dialami oleh pasien bisa ditangani dengan cepat. Kista ataupun benjolan yang terdapat pada payudara juga bisa dibiopsi dengan sayatan minimal untuk kemudian dianalisis.
Hal ini tentu saja akan mengurangi kecemasan pasien. Tentu saja juga akan mengurangibiaya bila dibandingkan melakukan biopsi dengan bedah terbuka.

2. Mammografi digital (digital mammography), dan dalam beberapa kejadian, magnetic resonance imaging (MRI).
Ultrasonografi Mamografi Digital


Mamosite MRI Payudara


3. Salah satu teknik biopsi lebih canggih adalah mamotome. 
Dengan sistem bipsi ini memungkinkan dokter mengambil jumlah jaringan payudara secara tepat dengan anestesi lokal dan tapa pembedahan.
Hasil biopsi umumnya cukup akurat, terutama untuk kanker payudara stadium dini. 
Sebagai catatan, prosedur ini dilakukan dengan cepat dan hanya sedikit rasa sakit.
Bahkan sayatannya pun cukup kecil. “Hanya sekitar 4 mm, sehingga tidak diperlukan jahitan,” ujar Dr. Joy. 
Kaum Hawa bisa menjalankan aktivitasnya kembali segera setelah prosedur selesai dikerjakan.
Sekitar satu juga prosedur memotome dilakukan setiap tahun dan menjadi standar praktik di berbagai jasa layanan kesehatan. Meski begitu, dibutuhkan keahlian tinggi dan berpengalaman untuk melakukan prosedur itu. 
Biopsi memotome tiga kali lebih akurat dibandingkan dengan biopsi menggunakan jarum biasa.



Mengenal Biopsi Payudara

Rekan semua, untuk mengetahui adanya kanker pada payudara, selain dengan pemeriksaan yang bersifat pencitraan (gambar), juga dapat dengan cara mengambil contoh jaringan payudara. 

Tahukah rekan-rekan tentang biopsi payudara? Bagaimana biopsi dilakukan? Adakah tipe-tipenya? Berikut ini tulisan yang saya rangkum dari berbagai sumber…

Biopsi payudara (breast biopsy) merupakan tindakan untuk mengambil contoh jaringan payudara dan dilihat di bawah lensa mikroskop untuk mengetahui adanya sel kanker payudara. 
Tindak biopsy payudara biasanya dilakukan untuk mengetahui lebih lanjut benjolan payudara yang ditemukan saat pemeriksaan dengan mammogram atau USG payudara.



Hasil biopsy payudara akan memberikan jawaban apakah 
contoh jaringan payudara pada benjolan merupakan bersifat kanker-ganas (malignant) atau non kanker-jinak (benign).



Terdapat beberapa cara untuk melakukan biopsy payudara.



Yang umum dilakukan adalah:



1. Fine-needle aspiration biopsy (FNA) – 
menggunakan jarum kecil yang dimasukkan melalui kulit payudara dan dari ujung jarum tersebut, contoh jaringan diambil untukkemudian diperiksa. 
FNA biasanya digunakan untuk mengambil contoh jaringan benjolan yang padat atau berisi cairan (kista). 
Jika benar kista, maka akan kempis setelah semua cairan diambil. 
Jika tidak ada cairan, tipe biopsy lain akan dilakukan.



fine-needle-biopsy



2. Core needle biopsy –
menggunakan jarum yang lebih besar dengan bentuk ujung yang khusus.
Jarum dimasukkan, menembus kulit sampai ke benjolan, dan contoh jaringan diambil seukuran ujung pensil. 
Biopsi jenis ini juga dapat dilakukan dengan menggunakan unit penyedot yang secara perlahan akan mengambil contoh jaringan yang lebih besar.



core-needle-biopsy



3. Stereotactic biopsy – 
menggunakan sinar X tipe khusus dengan jarum yang sama tipenya dengan core needle biopsy. 
Teknik ini dapat menemukan benjolan yang tidak dapat dirasakan dengan rabaan, tetapi terlihat saat pemeriksaan dengan mammogram atau USG payudara. 
Sayatan kecil dibuat di kulit payudara untuk memudahkan jarum masuk ke payudara dengan panduan sinar X. 
Stereotactic biopsy hanya diberlakukan untuk kasus-kasus tertentu dan hanya dokter ahli yang mengijinkan dilakukannya biopsy ini.



stereotacticbiopsy




4. Open biopsy – 
biopsy terbuka dengan mengiris kulit dan mengambil sebagian atau seluruh benjolan. 
Jika dokter tidak dapat merasakan adanya benjolan, jarum atau kabel khusus akan dimasukkan ke area yang dicurigai saat pemeriksaan mammogram sebelum pembedahan dilakukan. 
Gambar jarum atau kabel tersebut akan membantu dokter menentukan area di mana benjolan terjadi dan menentukan sayatan bedah yang harus dilakukan untuk mengambil benjolan tersebut.



open-biopsy



Pemeriksaan dan biopsy lanjutan akan dilakukan jika ditemukan masalah (tanda-tanda adanya kanker) pada biopsi pertama.

kaskus.us

No comments:

Post a Comment