Heroin adalah obat ilegal yang paling banyak disalahgunakan dan makin menjadi masalah sosial di banyak negara termasuk Indonesia. Penyalahgunaan heroin sangat berbahaya dan si penggunanya biasanya susah keluar dari jebakan heroin. Apa saja tanda-tanda kecanduan heroin?
Heroin berbentuk seperti bubuk putih dan mempunyai efek menenangkan. Dalam dunia medis heroin digunakan dalam jumlah kecil misalnya untuk obat menghilangkan rasa sakit.
Penggunaan heroin mendapat pengawasan ketat karena efek buruknya yang mengerikan. Orang yang kecanduan heroin harus segera diselamatkan karena pemakaian heroin dalam jangka panjang bisa membuat pembuluh darah pecah dan banyak gangguan kesehatan lainnya.
Seperti dilansir Livescience dan buzzle, Minggu (1/5/2011) penggunaan heroin jangka panjang bisa menyebabkan perubaan fisik dan perilaku mental yang merugikan si pecandu dan lingkungan sekitarnya.
Tanda-tanda orang yang kecanduan heroin antara lain:
- Ada tanda biru-biru di kulit, bibir dan kuku
- Napas pendek dan lambat
- Mata merah dan pupil mata terlihat tidak jelas
- Lesu dan malas yang tidak wajar
- Mengabaikan kebersihan
- Sering muntah
- Berat badan susut
- Ada bekas suntikan di tubuh
- Ketagihan untuk terus menggunakannya
- Hidung dan mata sering berair
- Tangan sering dingin dan berkeringat
- Menarik diri dari kehidupan sosial
- Sering kekurangan uang
- Suka menyendiri
- Kemampuan mengingat (memori) menurun
- Mengalami disororientasi pada banyak hal dan kesulitan berkomunikasi
Pecandu heroin harus mendapat perawatan yang memadai. Saat berhenti memakai akan terjadi gejala penarikan (withdrawal) yang membuat si pecandu kesakitan. Detoksifikasi atau penghilangan racun harus dilakukan sehingga darahnya benar-benar tidak lagi mengandung heroin.
Terapi untuk para pecandu biasanya diberi obat methadone tapi obat ini masih kurang efektif dan hanya berhasil sekitar 15-25 persen.
Oleh : Irna Gustia - detikHealth
No comments:
Post a Comment