Di atas bola mata ada lapisan air mata yang fungsinya melindungi bola mata. Lapisan yang sangat peka dan halus ini sebenarnya terdiri atas tiga lapisan lagi: lapisan minyak, lapisan air yang mengandung enzim dan protein, serta lapisan lendir. Lapisan minyak harus mempunyai titik leleh yang sesuai dengan suhu bola mata. Ia juga harus bisa tersebar merata, tidak boleh menggumpal. Bila komposisinya terganggu, air mata akan terasa tak nyaman. Mata terasa kering, meski tidak berarti air matanya kurang.
Orang yang menderita mata kering mengeluh matanya gatal, perih atau merah. Namun, keluhan yang sama bisa juga akibat kelelahan atau gejala harus mengenakan kacamata. Dasar kerja obat tetes mata yang beredar bebas di pasaran adalah astringent, mengerutkan. Pembuluh yang melebar dibuat mengerut, begitu pun sel-sel yang membengkak. Kalau obat tetes mata dipakai berulang-ulang dalam kasus mata kering karena komposisinya terganggu, maka komposisi air mata akan semakin tidak normal. Sementara itu pemakainya makin “ketagihan” karena merasa “enak”.
Selama masih normal, mata mempunyai mekanisme mengatasi masalahnya. Misalnya, bila kelilipan, pejam-pejamkan saja, maka akan terjadi mekanisme membilas sehingga debu akan bergeser sendiri ke bagian tengah mata.
Obat tetes mata aman dipergunakan sekali-sekali, misalnya, saat mata terasa perih habis berenang. Namun, pada gangguan mata merah, bila setelah 2 - 3 kali pemakaian tidak reda, segeralah berkonsultasi ke dokter.
Obat tetes mata antiradang umumnya digunakan hanya saat peradangan, bukan untuk pemakaian berkepanjangan. Yang paling aman, jangan sembarangan meneteskan obat ke mata Anda. Apalagi membelinya sendiri di toko obat, terutama obat antiradang yang mengandung steroid. Hati-hati, pemakaian jenis obat ini secara berkepanjangan bisa menyebabkan glaukoma dan katarak. Maka untuk orang dengan keluhan yang menjurus pada glaukoma, obat tetes mata yang banyak ditawarkan di pasaran justru tidak boleh digunakan.
No comments:
Post a Comment