Thursday, September 24, 2009

DAMPAK ALKOHOL BAGI KESEHATAN

Mengkonsumsi minuman beralkohol kini seperti menjadi bagian gaya hidup dari sebagian masyarakat Indonesia. Berawal dari sekedar coba-coba, banyak yang kemudian akhirnya ketagihan dengan jenis minuman yang satu ini.

Selama ini dampak negatif dari konsumsi alkohol berlebih yang paling banyak diketahui orang adalah mabuk semata, dan itupun dapat hilang dengan sendirinya. Tapi ternyata efek negatifnya tidak berhenti sampai disitu saja. Bukan hanya menyebabkan mabuk, namun alkohol juga memiliki dampak negatif lain bagi tubuh. Dampak minuman yang mengandung alkohol tinggi pada manusia adalah merusak sistem metabolis tubuh manusia yang kemudian menimbulkan ketagihan dan merusak sebagian unsur otak.

Minuman beralkohol memiliki kadar yang berbeda-beda. Misalnya, bir dan soda alkohol (1-7% alkohol), anggur (10-15% alkohol), dan minuman keras atau biasa disebut dengan spirit (35-55% alkohol). Konsentrasi alkohol dalam darah dicapai dalam 30-90 menit setelah diminum.

Dalam riset yang dilakukan Dr. Barbara Flannery dari RTI Internasional, diketahui bahwa otak perempuan alkoholik banyak mengalami kerusakan, terutama pada fungsi syaraf kognitifnya. Namun bukan berarti pria alkoholik terbebas dari masalah.

Selain merusak syaraf otak, alkohol juga merusak bagian liver. Lagi-lagi dampak kerusakannya lebih cepat terjadi pada perempuan dibanding pria. Demikian yang ditulis oleh tim peneliti dalam Journal Alcoholism: Clinical and Experimental Research. Untuk kepentingan riset, tim peneliti melibatkan 78 pria alkoholik dan 24 perempuan alkoholik berusia 18-40 tahun. Tim peneliti lalu melakukan serangkaian tes fungsi otak, 68 orang non-alkoholik menjadi kelompok kontrol dalam riset ini.

Hasil penelitian menyebutkan, perempuan alkoholik memiliki hasil tes yang buruk dalam hal memori visual, fleksibilitas kemampuan kognitif, penyelesaian masalah dan perencanaan.

Para peneliti menyimpulkan dampak alkohol pada metabolisme wanita berbeda dengan pria. Selain itu, tubuh pria lebih banyak memiliki kandungan air sehingga dapat mengurangi dampak alkohol. Alasan lain yang dikemukakan adalah enzim yang mengubah alkohol menjadi materi inaktif lebih sedikit pada perempuan.

Selain itu, penyalahgunaan alkohol juga dapat menyebabkan kekurangan gizi dan menurunkan ketahanan terhadap penyakit, sekaligus memberikan dampak yang buruk pada penampilan Anda. Tidak seorang pun dapat mengatakan dengan pasti, tetapi pantang minum alkohol mungkin menjadi salah satu cara seorang wanita dapat tetap sehat dan tampak lebih muda lagi.

Sunday, September 20, 2009

MACAM-MACAM TIPE PENYAKIT DIABETES

1. Diabetes Tipe I,
tergantung pada insulinDiabetes Tipe I ini adalah bila tubuh perlu pasokan insulin dari luar, karena sel-sel beta dari pulau-pulau Laangerhans telah mengalami kerusakan, sehingga pankreas berhenti memproduksi insulin. Kerusakan sel beta tersebut dapat terjadi sejak kecil ataupun setelah dewasa.
Diabetes Tipe I ini diidap oleh sekitar 10-15% penderita diabetes di Amerika Serikat. Penderitanya harus mendapatkan suntikan insulin setiap hari selama hidupnya, sehingga dikenal dengan istilah Insulin-dependent diabetes mellitus (IDDM) atau diabetes mellitus yang tergantung pada insulin untuk mengatur metabolisme gula dalam darah. Dari kondisinya, inilah jenis diabetes yang paling parah.
Diabetes Tipe I ini biasanya ditemukan pada penderita yang mulai mengalami diabetes sejak anak-anak atau remaja, sehingga pada zaman dulu para dokter menyebutnya sebagai diabetes anak muda. Separuh dari penderita diabetes yang mengidapnya adalah usia dewasa, tetapi tidak berbadan gemuk seperti umumnya penderita Diabetes Tipe II. Para periset menyebutnya sebagai Diabetes Tipe 1,5, yang disebut sebagai LADA (latent autoimmune diabetes in adults), karena sistem imun menyerang (reaksi autoimun) sel-sel beta pankreas secara perlahan-lahan sehingga berhenti memproduksi insulin.
Penderita Diabetes Tipe I sangat rentan terhadap komplikasi jangka pendek yang berbahaya dari penyakit ini, yakni dua komplikasi yang erat berhubungan dengan perubahan kadar gula darah, yaitu terlalu banayak gula darah (hiperglikemia) atau kekurangan gula darah (hipoglikemia). Risiko lain penderita diabetes tipe I ini adalah keracunan senyawa keton yang berbahaya dari hasil samping metabolisme tubuh yang menumpuk (ketoasidosis), dengan risiko mengalami koma diabetik.
2. Diabetes Tipe II,
tidak tergantung pada insulinDiabetes Tipe II terjadi jika insulin hasil produksi pankreas tidak cukup atau sel lemak dan otot tubuh menjadi kebal terhadap insulin, sehingga terjadilah gangguan pengiriman gula ke sel tubuh. Diabetes Tipe II ini merupakan tipe diabetes yang paling sering umum dijumpai, juga sering disebut diabetes yang dimulai pada masa dewasa, dikenal sebagai NIDDM (Non-insulin dependent diabetes mellitus). Jenis diabetes ini mewakili sekitar 90% dari seluruh kasus diabetes, karena umumnya 4 sampai 5 orang penderita Diabetes Tipe II ini memiliki kelebihan berat badan, maka obesitas sering dijadikan sebagai indikator bagi penderita diabetes.
Diabetes Tipe II ini dapat menurun dari orangtua yang penderita diabetes. Tetapi risiko terkena penyakit ini akan semakin tinggi jika memiliki kelebihan berat badan dan memiliki gaya hidup yang membuat anda kurang bergerak. Jadi pada Diabetes Tipe II ini yang menjadi pencetus utama adalah faktor obesitas (gemuk berlebih). Faktor penyebab lain adalah pola makan yang salah, proses penuaan, dan stress yang mengakibatkan terjadinya resistensi insulin. Juga mungkin terjadi karena salah gizi (malnutrisi) selama kehamilan, selama masa anak-anak, dan pada usia dewasa.
3. Diabetes Tipe III,
baru ditemukanPara ahli di US percaya bahwa mereka telah menemukan tipe baru diabetes setelah menemukan bahwa insulin juga diproduksi di otak dan dapat meningkatkan risiko terhadap penyakit Alzheimer’s. Penelitian yang dilakukan oleh Suzanne de la Monde bersama rekannya yang seorang professor di bidang patologi di Brown Medical Schoolini menemukan hubungan antara penyakit diabetes dan Alzheimer. Suzanne mengemukakan bahwa insulin yang diproduksi dalam otak, dibutuhkan tubuh untuk kelangsungan hidup sel-sel otak. Bila jumlahnya kurang, maka sel-sel otak pun akan mengalami degenerasi dan akhirnya memicu timbulnya penyakit Alzheimer. Hasil penelitian ini diperkuat lagi dengan dilakukannya penelitian pada jaringan otak dari mayat yang sebelumnya telah di diagnosa menderita penyakit Alzheimer. Hasilnya jumlah insulin dan IGF I berkurang di daerah cortex, hippocampus, dan hipotalamus.
FAKTOR PENYEBAB PENYAKIT DIABETES
  • Kelainan Genetika, Diabetes dapat menurun menurut silsilah keluarga yang mengidap diabetes, karena kelainan gen yang mengakibatkan tubuh tak dapat menghasilkan insulin dengan baik. Selain itu, faktor resiko lainnya yaitu faktor kelebihan berat badan, stress, dan kurang bergerak.
  • Usia, Umumnya manusia mengalami perubahan fisiologi yang secara drastis menurun dengan cepat setelah usia 40 tahun. Diabetes sering muncul setelah seseorang memasuki usia rawan tersebut, terutama setelah usia 45 tahun dan pada mereka yang berat badannya berlebih sehingga tubuhnya tidak peka terhadap insulin.
  • Gaya hidup stres, Stres kronis yang cenderung membuat seseorang mencari makanan yang manis-manis dan berlemak tinggi untuk meningkatkan kadar lemak seretonin otak. Seretonin ini mempunyai efek penenang sementara untuk meredakan stresnya. Tetapi gula dan lemak itulah yang berbahaya bagi mereka yang berisiko kena diabetes.
  • Pola makan yang salah, Kurang gizi atau kelebihan berat badan sama-sama meningkatkan risiko kena diabetes. Kurang gizi (malnutrisi) dapat merusak pankreas, sedangkan obesitas (gemuk berlebih) mengakibatkan gangguan kerja insulin (retensi insulin).Kurang gizi dapat terjadi selama kehamilan, masa anak-anak, dan pada usia dewasa akibat diet ketat berlebih. Sedangkan kurang gizi pada janin mungkin terjadi karena ibunya merokok atau mengkonsumsi alcohol selama hamilnya.

Sebaliknya, obesitas bukan karena makanan yang manis atau kaya lemak, tetapi lebih disebabkan jumlah konsumsi yang terlalu banyak, sehingga cadangan gula darah yang disimpan di dalam tubuh sangat berlebihan. Sekitar 80% penderita diabetes tipe II adalah mereka yang tergolong gemuk.

MENCEGAH DIABETES DAN KEGEMUKAN DENGAN KEDELAI HITAM

Makan kedelai hitam dengan secara teratur mungkin dapat mencegah kondisi kegemukan bahkan menurunkan risiko dari serangan diabetes. Meski baru terbukti pada binatang percobaan tikus tapi saran ini patut dipertimbangkan karena dapat cegah diabetes dan kegemukan dengan kedelai hitam ini.

Didalam penelitian yang dimuat didalam Journal of the Science of Food and Agriculture edisi bulan Februari, suatu tim peneliti dari Korea Selatan mempelajari pengaruh diet kedelai hitam terhadap 32 buah ekor tikus. Setiap hari tikus-tikus tersebut diberi makan sebanyak-banyaknya hanya dengan kandungan kedelai hitam yang sangat bervariasi.

Setelah dua minggu kemudian, tikus yang mendapatkan 10 persen energinya dari kedelai hitam tersebut mengalami keadaan kenaikan berat badan yang tidak terlalu banyak hanya setengah dari kenaikan berat badan tikus kontrol. Tingkat kadar kolesterol di darah tikus tersebut juga 25 persen lebih rendah. Demikian pula dengan tingkat kolesterol LDL yang merugikan, kadarnya hanya 10 persen lebih rendah.

Menurut David Bender, wakil dekan di Royal Free and University College Medical School, London, Inggris, protein pada kedelai hitam mungkin dapat menurunkan produksi asam lemak dan kolesterol. Dan protein tersebut dapat berperan ketika lemak diuraikan didalam hati dan jaringan lemak. Penemuan ini menjelaskan mengapa makanan tradisional di beberapa negara Asia memanfaatkan kedelai hitam untuk melawan diabetes.

Salah Satu Penyakit Mata yang disebabkan Diabetes

Retinopati diabetes adalah penyakit mata yang sering terjadi pada penderita diabetes. Mereka yang menderita diabetes juga beresiko tinggi untuk mengidap penyakit mata lainnya seperti glaukoma dan katarak. Semua penyakit mata ini dapat menyebabkan kehilangan penglihatan berat hingga kebutaan.

Proses penyakit retinopati diabetik terjadi akibat perubahan-perubahan yang terjadi pada pembuluh darah retina, yaitu suatu membran tipis yang terbentuk dari sel-sel saraf yang berjejer di belakang 2/3 bola mata. Sel-sel saraf pada retina akan menerima cahaya dan mengirimkan sinyal ke otak tentang apa yang dilihat oleh mata.

Retinopati diabetik terdiri dari 2 stadium, yaitu :

  • Retinopati nonproliferatif. Merupakan stadium awal dari proses penyakit ini. Selama menderita diabetes, keadaan ini menyebabkan dinding pembuluh darah kecil pada mata melemah. Timbul tonjolan kecil pada pembuluh darah tersebut (mikroaneurisma) yang dapat pecah sehingga membocorkan cairan dan protein ke dalam retina. Menurunnya aliran darah ke retina menyebabkan pembentukan bercak berbentuk “cotton wool” berwarna abu-abu atau putih. Endapan lemak protein yang berwarna putih kuning (eksudat yang keras) juga terbentuk pada retina. Perubahan ini mungkin tidak mempengaruhi penglihatan kecuali cairan dan protein dari pembuluh darah yang rusak menyebabkan pembengkakan pada pusat retina (makula). Keadaan ini yang disebut makula edema, yang dapat memperparah pusat penglihatan seseorang.
  • Retinopati proliferatif. Retinopati nonproliferatif dapat berkembang menjadi retinopati proliferatif yaitu stadium yang lebih berat pada penyakit retinopati diabetik. Bentuk utama dari retinopati proliferatif adalah pertumbuhan (proliferasi) dari pembuluh darah yang rapuh pada permukaan retina. Pembuluh darah yang abnormal ini mudah pecah, terjadi perdarahan pada pertengahan bola mata sehingga menghalangi penglihatan. Juga akan terbentuk jaringan parut yang dapat menarik retina sehingga retina terlepas dari tempatnya. Jika tidak diobati, retinopati proliferatif dapat merusak retina secara permanen serta bahagian-bahagian lain dari mata sehingga mengakibatkan kehilangan penglihatan yang berat atau kebutaan.

Retinopati diabetik biasanya berkembang menjadi beberapa tingkatan pada kebanyakan penderita diabetes tipe 1 dan sejumlah penderita diabetes tipe 2. Pengawasan kadar gula darah yang ketat dapat mencegah resiko perkembangan retinopati menjadi parah serta kehilangan penglihatan. Jika terjadi retinopati, maka deteksi awal dan pengobatan yang tepat (paling sering dengan laser) dapat membantu mencegah, menghambat atau merubah kehilangan penglihatan.

Mereka yang menderita diabetes, harus memeriksakan matanya pada seorang dokter mata (oftalmologis) setiap tahun, bahkan bila mereka tidak memiliki keluhan penyakit mata sekalipun. Asosiasi dibetes Amerika menyarankan pemeriksaan setahun sekali (mulai dalam 3 hingga 5 tahun setelah didiagnosis menderita diabetes tipe 1 dan segera setelah didiagnosis menderita diabetes tipe2) dengan alasan sebagai berikut :

  • Seseorang yang mengidap retinopati diabetik tanpa disadari karena penyakit ini tidak selalu menyebabkan gejala-gejala hingga kerusakan retina makin parah.
  • Pengobatan akan lebih efektif jika dilakukan sebelum gejala-gejala dan komplikasi retinopati berkembang.
  • Dengan pemeriksaan mata yang teratur, seorang dokter mata dapat mengetahui dan mengobati sebelum tanda-tanda retinopati berlanjut.

Sayangnya banyak penderita diabetes yang tidak memeriksakan matanya setahun sekali untuk mengetahui apakah telah mengalami retinopati (atau penyakit mata lainnya yang disebabkan diabetes). Akibatnya , mereka tidak mengetahui bahwa mereka telah mengidap retinopati sampai akhirnya kehilangan penglihatan yang signifikan.

Retinopati diabetik merupakan penyebab utama dari kebutaan baru pada orang-orang yang berusia antara 20 hingga 74 tahun. Para ahli percaya banyak kasus-kasus kehilangan penglihatan dan kebutaan sebenarnya dapat dicegah dengan melakukan pemeriksaan mata tahunan pada penderita diabetes.

Saturday, September 12, 2009

MENGAPA DEPRESI TERJADI?


Kekecewaan yang mendalam dan terus terbenam dalam benak sangat berpotensi menimbulkan depresi. Siapa pun, dari golongan atau ras manapun dan usia berapa pun sangat mungkin mengalami depresi.

Pengalaman buruk, pengalaman yang mengecewakan, kehilangan sesuatu baik yang bersifat abstrak maupun konkrit berpotensi menimbulkan depresi. Kecelakaan, kehilangan barang yang disayang, kehilangan pekerjaan, kehilangan jabatan, mengalami tuduhan negatif seperti dituduh maling atau menghamili anak orang, kehilangan seseorang yang dicintai akibat meninggal, umumnya memunculkan rasa kecewa.

Meski ada suatu takaran ilmiah, namun batasan depresi mungkin tidak dapat dirumuskan secara pasti. Sebagai bagian dari jiwa atau psikis, depresi dapat didefiniskan sebagai penyertaan komponen psikologis dan komponen somatik.

Komponen psikologis dapat disebutkan antara lain rasa sedih, susah, rasa tak berguna, gagal, kehilangan, tak ada harapan, putus asa, penyesalan, dll.. Sedangan komponen somatik, seperti anoreksia, konstipasi, kulit lembab atau rasa dingin, tekanan darah dan nadi menurun.

Dalam psikologi, depresi merupakan salah satu jenis dari sekian banyak jenis gangguan
mental. American Psychiatric Association memberi batasan gangguan mental sebagai gejala atau pola dari tingkah laku psikologi yang tampak secara klinis terjadi pada seseorang yang berhubungan dengan keadaan distres atau gejala yang menyakitkan.
Sementara itu, depresi sebagai salah satu bagian dari gangguan jiwa diberi batasan sebagai rasa sakit yang mendalam atas terjadinya sesuatu yang tidak menyenangkan sehingga memunculkan perasaan putus asa, tidak ada harapan, sedih, kecewa, dengan ditandai adanya perlambatan gerak dan fungsi tubuh.Secara umum depresi terbagi atas tiga jenis yaitu normal grief reaction, endogenous depression, dan neurotic depression.

Normal grief reaction disebut sebagai reaksi normal atas kehilangan. Jenis ini dapat disebut juga sebagai exogenous atau depresi aktif. Depresi ini terjadi berasal dari faktor
luar. Biasanya sebagai reaksi dari kehilangan sesuatu atau seseorang seperti misalnya pensiun, meninggalnya seseorang yang dikasihi dan dicintai.

Faktor penyebab yang berasal dari dalam namun belum jelas sumbernya dapat disebut sebagai endegenous depression. Gangguan hormonal, gangguan fisik pada organ tubuh seperti gangguan otak atau susunan syaraf. Munculnya gangguan ini seringkali secara pelahan dan bertahap.

Neurotic depression atau depresi neurotik terjadi jika depresi reaktif tidak dapat terselesaikan dengan baik dan tuntas. Depresi ini merupakan
respon terhadap stres dan kecemasan yang telah berlangsung lama.
Menemukan penyebab depresi tidaklah mudah. Sejumlah penyebab dapat muncul dan berlangsung pada saat yang sama. Umumnya, kehilangan disebut sebagai penyebab terbanyak terjadinya depresi. Dapat disebutkan empat macam kehilangan yaitu kehilangan abstrak, kehilangan konkrit, kehilangan khayali, dan kehilangan sesuatu yang belum tentu hilang.
Kehilangan abstrak dapat disebutkan seperti misalnya kehilangan harga diri, kehilangan kasih sayang, harapan, ambisi, dll.

Kehilangan konkrit antara lain kehilangan orang yang disayang, kehilangan barang, kehilangan hewan peliharaan, dll.
Sedang kehilangan khayali berupa kehilangan yang bersifat khayal seperti merasa tidak disukai dan diterima dalam suatu lingkungan, merasa dipergunjingkan orang. Sementara itu, kehilangan sesuatu yang belum tentu hilang seperti misalnya menunggu hasil tes kesehatan, menunggu hasil ujian, menunggu pengumuman kelulusan, dsb.

Namun, beberapa gejala dapat dikenali sebagai pencetus dan penyerta depresi. Secara fisik mengalami gangguan seperti gerakan menjadi lamban, tidak dapat tidur nyenyak, napsu makan berkurang,
gairah seksual dapat menurun dan meningkat secara tiba-tiba atau malahan hilang sama sekali, pusing, mulut terasa kering, jantung berdebar cepat, dll.

Gejala lain depresi dapat disebut seperti misalnya kehilangan perspektif hidup. Pandangan hidup, pandangan terhadap pekerjaan, pandangan terhadap keluarga menjadi kabur. Umumnya, pandangan terhadap dunia cenderung melihat sebagai suatu kekalahan, kerugian, dan penghinaan. Pada diri cenderung menganggap diri kurang baik, tidak layak, dan tidak berharga. Terhadap masa depan dirasakan penuh kesukaran, kerugian, dan frustasi.

Perasaan yang sering berubah dan sulit dikendalikan dikenali juga sebagai gejala depresi. Perasaan putus asa, kehilangan harapan, sedih, cemas, rasa bersalah, apatis,
marah, sering muncul tidak menentu dan menciptakan suasana hampa dan mati.
Seseorang menderita depresi dapat ditandai dari gejala psikologis yang ada seperti kehilangan harga diri dari orang lain, ingin melarikan diri dari masalah, dan muncul perasaan yang sangat peka. Bahkan penderita depresi yang akut muncul pikiran dilusi yang sangat merugikan. Dilusi berupa pertanyaan kecemasan seperti seseorang akan membunuh saya, seseorang akan meracuni saya, dan sebagainya

MENGENAL SAKIT KEPALA ATAU MIGREN


Kapan sakit kepala menjadi serius ?

Tidak semua sakit kepala membutuhkan penanganan medis. Sakit kepala yang disebabkan karena ketegangan otot dapat dirawat di rumah. Sedangkan sakit kepala lainnya menunjukkan tanda bahwa sesuatu yang serius tejadi dan membutuhkan penilaian medis secara tepat dan cepat. Bila Anda mengalami gejala-gejala sakit kepala seperti di bawah ini, maka Anda disarankan untuk mencari pertolongan medis segera :

  • Parah, sakit kepala mendadak yang terjadi sangat cepat dan tidak dapat dijelaskan.
  • Sakit kepala yang dihubungkan dengan hilangnya kesadaran, kebingungan, perubahan-perubahan dalam penglihatan atau hal-hal lain yang berhubungan dengan kelemahan tubuh.
  • Sakit kepala berulang yang mempengaruhi salah satu daerah tertentu seperti mata, telinga, pelipis dan kepala bagian belakang.
  • Sakit kepala berulang dengan frekuensi dan periode yang lebih sering.
  • Sakit kepala yang yang disertai dengan kaku otot dan demam.
  • Sakit kepala yang membangunkan Anda dari tidur.
  • Sakit kepala karena jejas pada kepala.
  • Perubahan-perubahan alami atau kekerapan sakit kepala yang tidak dapat dijelaskan.
  • Sakit Kepala Karena Tegang “Tension Headache”
  • Sakit kepala karena tegang atau karena adanya kontraksi otot adalah bentuk sakit kepala yang paling sering dijumpai dan sering dihubungkan dengan jangka waktu peningkatan stres.
  • Faktor-faktor emosional bukanlah satu-satunya pemicu sakit kepala karena tegang ini.

Posisi tertentu yang menyebabkan kontraksi otot-otot kepala dan leher (seperti memegang buku sewaktu membaca, posisi yang tidak benar saat berbicara di telepon) yang dilakukan bersamaan dengan kegiatan-kegiatan yang membutuhkan peningkatan mata dalam jangka waktu yang lama dapat menimbulkan sakit kepala karena tegang.

Gangguan yang lebih serius selain dapat menyebabkan sakit kepala karena ketegangan juga dapat terjadi artritis degeneratif pada otot leher dan disfungsi pada sendi temporo mandibular, yaitu gangguan pada sendi yang menghubungkan pelipis dan rahang bawah.

Rasa sakit yang timbul karena ketegangan ini biasanya menetap dan tumpul yang dirasakan pada dahi, daerah pelipis dan di belakang leher. Orang-orang selalu menggambarkan sakit kepala karena tegang ini seperti terikat perban sangat ketat yang melilit di kepala mereka. Meskipun sakit kepala karena tegang ini dapat berlangsung lama, biasanya sakit ini akan menghilang setelah masa stres berlalu. Sakit kepala karena tegang ini biasanya tidak dihubungkan dengan gejala-gejala lain dan tidak ada sindrom pra sakit kepala seperti yang terlihat pada sakit kepala karena migren. Sakit kepala karena tegang ini diperkirakan 90% dari seluruh sakit kepala.

Walaupun penyebab jelas dari sakit kepala karena tegang ini belum diketahui, banyak para saintis percaya bahwa penyebab utama dari rasa sakit tersebut adalah karena ketegangan otot yang terus menerus. Penelitian lain menunjukkan bahwa berkurangnya aliran darah mungkin berperan pada rasa sakit tersebut.

Penanganan sakit kepala karena ketegangan

Obat-obat untuk menghilangkan rasa sakit seperti aspirin, asetaminofen atau ibuprofen secara umum dapat mengatasi sakit kepala karena tegang. Bila kontraksi otot memburuk, maka diperlukan obat-obat peresepan yang lebih poten untuk mengatasinya.

Obat-obat ini mungkin menyebabkan kantuk dan memperlambat refleks, meskipun diperlukan kewaspadaan untuk menghindari luka atau kecelakaan jika menggunakan obat-obat ini. Kebanyakan para dokter menyarankan penggunaan obat-obat peresepan ini digunakan dalam jangka pendek, biasanya tidak lebih dari beberapa hari.

Teknik lainnya untuk membantu menyembuhkan keluhan ini adalah penerapan panas seperti mandi air pancuran hangat (warm shower), pemijatan dan latihan-latihan relaksasi. Tentu saja, dengan menyelesaikan keadaan-keadaan yang menyebabkan stres bahkan menyebabkan sakit kepala selalu akan membantu dalam proses penyembuhan sakit kepala karena tegang.


Penyebab Sakit Kepala Migren

Sakit kepala migren yang dialami seseorang akan berbeda gejalanya dengan penderita lainnya, biasanya gejala yang dialami adalah sakit kepala yang berat pada satu atau kedua sisi kepala dan selalu disertai dengan beberapa gejala lainnya. Gejala-gejala lain tersebut seperti mual dan muntah, sangat peka terhadap cahaya dan gangguan penglihatan, pusing, demam dan panas dingin.
Dua tipe
migren yang sering dijumpai adalah klasik dan umum. Disebut klasik jika ditandai dengan beberapa gejala yang disebut aura yang berlangsung sekitar 10 hingga 20 menit sebelum serangan sakit kepala timbul. Suatu aura termasuk juga perubahan sementara dalam penglihatan seperti munculnya kilatan cahaya, garis-garis zigzag atau kehilangan penglihatan.

Gejala lain sakit kepala migren klasik seperti kesulitan berbicara, melemahnya lengan dan tungkai, rasa nyeri di wajah dan tangan serta kebingungan.
Migren umum tidak didahului oleh suatu aura tetapi mungkin dihubungkan dengan gejala-gejala yang tidak jelas seperti perubahan suasana hati (mood) dan kelelahan sebelumnya.
Kedua tipe migren sering dapat terjadi beberapa kali dalam seminggu atau samasekali jarang terjadi dalam setahun. Sakit kepala yang terjadi dapat berlangsung dari beberapa jam hingga 4 hari.


Apa yang menyebabkan migren ?

Mekanisme yang menyebabkan migren hingga saat ini belum diketahui secara jelas. Meskipun timbul kesepakan umum bahwa kuncinya adalah perubahan pada aliran darah di otak karena beragam pemicu.

Tanda peringatan awal dari migren diperkirakan karena penyempitan pembuluh darah dalam otak, sementara rasa sakit yang timbul di kepala karena pembesaran atau membesarnya pembuluh darah tersebut. Pembesaran pembuluh darah tersebut adalah akibat dilepaskannya zat-zat yang menimbulkan rasa nyeri yang disebut prostaglandin.

Zat-zat kimia lain yang menyebabkan inflamasi dan pembengkakan dengan zat lainnya yang meningkatkan kepekaan terhadap nyeri juga dilepaskan ke dalam sirkulasi. Adanya zat-zat ini dalam sirkulasi darah bersama dengan dilatasi pembuluh darah di kulit kepala akan merangsang reseptor nyeri dan inilah yang menimbulkan rasa sakit kepala tersebut.

Siapa yang paling dipengaruhi oleh migren?Meskipun pria dan wanita dapat mengalami migren, kondisi tersebut sering dialami oleh wanita dengan rasio 4:1. Sakit kepala karena migren juga dapat menyerang anak-anak.
Meskipun banyak orang yang menderita sakit kepala karena migren mempunyai riwayat keluarga dengan migren, tetapi mekanisme herediter yang jelas tidak diketahui dengan pasti. Orang-orang yang menderita migren beranggapan mewarisi suatu ketidaknormalan dalam regulasi pembuluh darahnya.

Bagaimana migren didiagnosis ?

Tidak ada pemeriksaan khusus untuk mendiagnosis migren. Untuk menentukan sakit kepala yang diklasifikasikan sebagai migren adalah setelah dilakukan pencatatan riwayat penyakit (anamnesis) dan pemeriksaan fisik yang lengkap. Dokter akan menanyakan penderita mengenai gejala-gejala yang dialaminya. Misalnya berapa sering sakit kepala terjadi, lokasi nyeri kepala, lamanya dan gejala lainnya yang timbul sebelum, selama atau setelah sakit kepala tersebut.

Perlu suatu catatan harian yang mencatat karakteristik dari sakit kepala tersebut yang dihubungkan dengan gaya hidup, diet, menstruasi dan penggunaan obat.
Banyak dokter yang meminta suatu serial pemeriksaan darah untuk pemeriksaan penyakit kelenjar gondok, anemia atau infeksi yang dapat menyebabkan sakit kepala. Kadang-kadang diperlukan pemeriksaan sken otak seperti computed tomographic scan (CT-scan) atau magnetic resonance imaging (MRI) untuk menepis gangguan otak yang serius. Jika dicurigai adanya aneurisma pembuluh darah otak, perlu dilakukan pemeriksaan angiogram.


Untuk mendiagnosis migren tidak selalu mudah, terutama pada pasien-pasien yang memiliki gejala yang tidak jelas. Elektroensefalogram (EEG) dilakukan untuk mengukur aktivitas kerja otak. EEG ini dapat mengidentifikasi suatu malfungsi saraf otak, tetapi tidak dapat menunjukkan secara tepat masalah yang menyebabkan suatu sakit kepala.

Termografi, suatu teknik percobaan yang sedang dikembangkan untuk mendiagnosis sakit kepala dan menjanjikan untuk menjadi alat klinis yang berguna dikemudian hari. Pada termografi, sebuah kamera infra merah akan mengubah temperatur kulit menjadi suatu gambar yang berwarna atau suatu termogram dengan berbagai warna yang berbeda sebagai akibat tingkat pemanasan yang berbeda.

Temperatur kulit ini dipengaruhi oleh aliran darah. Para saintis menemukan termogram pada pasien-pasien yang menderita sakit kepala menunjukkan pola panas yang berbeda sangat menyolok dari mereka yang tidak pernah atau jarang mengalami sakit kepala.

Faktor Pemicu dan Pengobatan untuk sakit kepala Migren

Pada beberapa individu yang mengalami migren, faktor pemicu memainkan peranan penting. Banyak faktor pemicu yang terlibat dalam migren dan termasuk, tetapi tidak terbatas pada, seperti di bawah ini :

  • Perubahan hormonal (terutama dihubungkan dengan keadaan menstruasi dan penggunaan kontrasepsi oral)
  • Perubahan-perubahan cuaca yang mendadak
  • Makanan tertentu atau
makanan tambahan (food additives) terutama pengawet, MSG, kafein, coklat, keju dan produk-produk jagung
  • Bau yang menyengat, cahaya yang sangat silau
  • Rokok kretek
  • Faktor-faktor emosional
  • Perubahan pola tidur
  • Sekarang ini tidak ada pengobatan yang dapat melenyapkan migren, walaupun banyak pasien yang dapat mengatasi sakit kepalanya. Obat-obatan yang digunakan dalam terapi sakit kepala migren selain untuk menyembuhkan gejala saat serangan sakit kepala juga dapat mencegah sakit kepala berikutnya.

    Ketika meresepkan dan menggunakan obat sakit kepala, dokter harus mengingatkan pasien agar tidak meminum obat poten ini dalam frekuensi lebih sering dikarenakan ingin segera menghilangkan keluhannya. Baru-baru ini, cara seperti itu menyebabkan “rebound headache” yaitu suatu keadaan dimana sakit kepala terjadi terus menerus dalam sehari dan akan meningkatkan resisten terhadap obat poten tersebut.

    Pengobatan simptomatis untuk migren ditujukan untuk meringankan atau mengurangi gejala-gejala serangan migren. Yang terbaik adalah melakukan konsultasi dengan dokter sebelum minum salah satu jenis obat tersebut, apalagi jika penderita tersebut memiliki masalah medis tertentu sehingga tidak dianjurkan untuk mengkonsumsi obat tersebut.


    Analgesik sederhana. Obat-obat ini misalnya aspirin dan Tylenol, merupakan pengobatan lini depan untuk serangan migren yang ringan hingga sedang.
    Anti inflamasi non steroid. Misalnya naproxen sodium, ibuprofen, ketorolak dan indometasin. Obat-obat ini sangat membantu sebagai lini depan untuk mengobati serangan migren ringan hingga sedang.

    • Preparat kafein. Obat-obat yang mengandung sejumlah kecil kafein mungkin berguna pada stadium awal migren.
    • Derivatif ergot. Salah satu jenis obat yang paling sering digunakan untuk mengobati migren klasik dan migren umum adalah ergotamin tartrat, suatu vasokonstriktor yang membantu mengatasi perpanjangan stadium nyeri dari sakit kepala karena migren ini.
      Obat ini biasanya diberikan pada tahap awal serangan migren. Obat ini biasanya dikombinasikan dengan obat lainnya untuk mengatasi mual dan muntah, bila derivatif ergot ini menyebabkan efek samping tersebut.
    • Sumatriptan. Merupakan kelas obat migren terbaru untuk mengobati serangan migren. Khasnya adalah bekerja selektif pada reseptor agonis 5-HT1dan terbukti efektif untuk mengkontrol gejala-gejala migren. Obat ini dapat diberikan dengan berbagai cara yaitu oral, intra nasal dan dengan suntikan.
    • Fenotiazin. Obat ini kadang-kadang diberikan secara intravena untuk mengkontrol serangan migren.
    • Kortikosteroid. Walaupun digunakan untuk mengobati serangan migren, tetapi obat ini tetap kontroversial, kortikosteroid kadangkala membantu untuk menunda serangan serangan migren yang tidak respons terhadap pengobatan lainnya.
    • Analgesik narkotika. Analgesik narkotika diberikan untuk mengobati serangan migren yang berat. Penggunaan obat ini hanya untuk jangka pendek jika pengobatan lainnya gagal, dan analgesik ini dihentikan jika sakit kepala telah sembuh.

    Obat-obat untuk mencegah serangan migren diberikan jika sakit kepala terjadi lebih dari dua atau tiga kali dalam sebulan, lebih lama dari 48 jam dan memburuk serta menyebabkan ketidakmampuan. Obat-obat untuk mencegah serangan migren ini, misalnya :

    • Penyekat beta
    • Penyekat saluran kalsium
    • Antidepresan trisiklik
    • Anti konvulsan
    • Antagonis serotonin
    • Monoamin oksidase inhibitor

    Banyak obat yang digunakan untuk mengatasi serangan migren mempunyai efek samping yang buruk. Adalah penting jika pemakaian obat-obat ini diberikan dan diawasi oleh seorang dokter yang mengenal Anda dan mengetahui riwayat medis Anda.


    Pengobatan lain untuk serangan migren

    Obat yang diberikan dalam terapi migren selalu dikombinasikan dengan biofeedback dan latihan relaksasi. Melalui biofeedback, beberapa pasien mampu untuk mengatur reaksi tubuh mereka dengan baik dengan demikian dapat mengurangi jumlah dan beratnya serangan migren.
    Pembatasan diet telah terbukti pada beberapa penderita migren dimana sakit kepala timbul karena makanan tertentu dan harus dihindarkan dalam dietnya. Mengatur agar gula darah tidak turun juga membantu untuk mengkontrol beberapa gejala migren.

    Dasar pemikiran sakit kepala vaskular adalah karena adanya fungsi abnormal dari pembuluh darah

    otak. Tipe sakit kepala vaskular yang paling sering dijumpai adalah migren. Tipe lain yang tidak umum dijumpai adalah sakit kepala toksik dan cluster headache. Sakit kepala

    cluster adalah bentuk sakit kepala vaskular yang paling jarang ditemukan. Sakit kepala ini menyerang bebarapa kali dalam rangkaian yang cepat. Sakit kepala cluster lebih sering terjadi pada pria dan sangat menyakitkan.


    Sakit kepala toksik biasanya dikarenakan demam yang menyertai suatu penyakit yang akut. Beberapa penyakit diketahui menyebabkan sakit kepala toksik seperti campak, gondongan, pneumonia dan tonsillitis. Zat-zat kimia toksik yang masuk ke dalam tubuh juga dapat menyebabkan sakit kepala toksik. Misalnya, insektisida, bahan-bahan kimia pelarut, alkohol dan beberapa cairan pembersih rumah tangga. Pengobatan sakit kepala toksik ini adalah dengan menentukan dan menghilangkan penyebab sakit kepala tersebut.

    Thursday, September 10, 2009

    MENJALANI HIDUP SEHAT UNTUK PENDERITA HIPERTENSI

    Tekanan darah didalam tubuh kita merupakan tenaga yang dibutuhkan untuk mengalirkan darah ke seluruh tubuh. Jika seseorang dikatakan menderita Hipertensi maka tekanan sistolik ≥ 140 mmHg dan tekanan diastolik ≥ 90 mmHg. Tekanan darah tinggi atau dikenal hipertensi merupakan salah satu masalah kesehatan yang penting. Hipertensi dipengaruhi oleh beberapa faktor penyebab antara lain: pola makan, olahraga, serta istirahat. Hipertensi jika diabaikan dapat menimbulkan dan rawan komplikasi seperti: Gangguan Fungsi Ginjal, Penyakit Jantung Koroner, dan Stroke.
    Berikut ini beberapa tips hidup sehat untuk penderita hipertensi dan ginjal agar dapat menghindari komplikasi-komplikasi tersebut:

    1. Mengatur pola makan

    • Kurangi berat badan bagi yang berlebihan
    • Batasi asupan garam dan sumber makanan Natrium/Sodium
    • Perbanyak konsumsi makanan tinggi Kalium, Calsium, Magnesium, Omega-3, tinggi serat dan vitamin C.
    • Hindari merokok
    • Kurangi lemak dan kolestrol
    • Kurangi konsumsi alkohol, soda, kafein.

    2. Olahraga

    Lakukan olahraga teratur dan terukur agar badan tetap bugar karena peredaran darah lancar. Dianjurkan berkonsultasi dahulu dengan dokter untuk mengetahui jenis olahraganya.

    3. Istirahat

    Meluangkan waktu untuk istirahat perlu rutin dilakukan diantara ketegangan jam sibuk setiap hari. Bersantai dapat berupa berkumpul sesama rekan kantor, tetangga, keluarga di rumah atau bersantai seorang diri dengan merenung. Makin sering dan rutin hal ini dilakukan, makin bagus keseimbangan jiwa. Tidur nyaman merupakan bentuk bersantai seorang diri. Stamina akan pulih dengan cepat dan keseimbangan hormon dalam tubuh akan cepat tercapai. Hasilnya, pengendalian tekanan darah akan terjaga.