Saturday, May 28, 2011

Arti Lambang Recycle Segitiga Pada Botol Botol


itu merupakan tanda reycle yg biasanya ada di botol-botol plastik, baik minuman plastik biasa, shampo, botol bayi dan lain-lain, di sini saya akan coba menjelaskan arti dari simbol tersebut, efek samping dan dampaknya semoga berguna bagi bro" atau sis" d'sini

1. PET — Polyethylene Terephthalate
http://www.thedailygreen.com/cm/thedailygreen/images/Ml/plastic-recycling-symbols-1-lg.jpg

Biasanya, pada bagian bawah kemasan botol plastik, tertera logo daur ulang dengan angka 1 di tengahnya dan tulisan PETE atau PET (polyethylene terephthalate). Biasa dipakai untuk botol plastik yang jernih/transparan/tembus pandang seperti botol air mineral, botol jus, dan hampir semua botol minuman lainnya. Botol Jenis PET/PETE ini direkomendasikan HANYA SEKALI PAKAI,kenapa?Bila terlalu sering dipakai, apalagi digunakan untuk menyimpan air hangat apalagi panas, akan mengakibatkan lapisan polimer pada botol tersebut akan meleleh dan mengeluarkan zat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker).
Di dalam membuat PET, menggunakan bahan yang disebut dengan antimoni trioksida, yang berbahaya bagi para pekerja yang berhubungan dengan pengolahan ataupun daur ulangnya, karena antimoni trioksida masuk ke dalam tubuh melalui sistem pernafasan, yaitu akibat menghirup debu yang mengandung senyawa tersebut.
Terkontaminasinya senyawa ini dalam periode yang lama akan mengalami: iritasi kulit dan saluran pernafasan. Bagi pekerja wanita, senyawa ini meningkatkan masalah menstruasi dan keguguran, pun bila melahirkan, anak mereka kemungkinan besar akan mengalami pertumbuhan yang lambat hingga usia 12 bulan.

2. HDPE — High Density Polyethylene


Umumnya, pada bagian bawah kemasan botol plastik, tertera logo daur ulang dengan angka 2 di tengahnya, serta tulisan HDPE (high density polyethylene) di bawah segitiga.
Biasa dipakai untuk botol susu yang berwarna putih susu, tupperware, galon air minum, kursi lipat, dan lain-lain.
HDPE merupakan salah satu bahan plastik yang aman untuk digunakan karena kemampuan untuk mencegah reaksi kimia antara kemasan plastik berbahan HDPE dengan makanan/minuman yang dikemasnya.
HDPE memiliki sifat bahan yang lebih kuat, keras, buram dan lebih tahan terhadap suhu tinggi.
Sama seperti PET, HDPE juga direkomendasikan hanya untuk sekali pemakaian, karena pelepasan senyawa antimoni trioksida terus meningkat seiring waktu.

3. V — Polyvinyl Chloride


Tertera logo daur ulang (terkadang berwarna merah) dengan angka 3 di tengahnya, serta tulisan V — V itu berarti PVC (polyvinyl chloride), yaitu jenis plastik yang paling sulit didaur ulang.
Plastik ini bisa ditemukan pada plastik pembungkus (cling wrap), dan botol-botol.
PVC mengandung DEHA yang dapat bereaksi dengan makanan yang dikemas dengan plastik berbahan PVC ini saat bersentuhan langsung dengan makanan tersebut karena DEHA ini lumer pada suhu -15oC.
Reaksi yang terjadi antara PVC dengan makanan yang dikemas dengan plastik ini berpotensi berbahaya untuk ginjal, hati dan berat badan.
Sebaiknya kita mencari alternatif pembungkus makanan lain yang tidak mengandung bahan pelembut, seperti plastik yang terbuat dari polietilena atau bahan alami (daun pisang misalnya).

4. LDPE — Low Density Polyethylene


Tertera logo daur ulang dengan angka 4 di tengahnya, serta tulisan LDPE
– LDPE (low density polyethylene) yaitu plastik tipe cokelat (thermoplastic/dibuat dari minyak bumi), biasa dipakai untuk tempat makanan, plastik kemasan, dan botol-botol yang lembek.

Sifat mekanis jenis plastik LDPE adalah kuat, agak tembus cahaya, fleksibel dan permukaan agak berlemak. Pada suhu di bawah 60oC sangat resisten terhadap senyawa kimia, daya proteksi terhadap uap air tergolong baik, akan tetapi kurang baik bagi gas-gas yang lain seperti oksigen.
Plastik ini dapat didaur ulang, baik untuk barang-barang yang memerlukan fleksibilitas tetapi kuat, dan memiliki resistensi yang baik terhadap reaksi kimia.
Barang berbahan LDPE ini sulit dihancurkan, tetapi tetap baik untuk tempat makanan karena sulit bereaksi secara kimiawi dengan makanan yang dikemas dengan bahan ini.

5. PP — Polypropylene


Tertera logo daur ulang dengan angka 5 di tengahnya, serta tulisan PP
– PP (polypropylene) adalah pilihan terbaik untuk bahan plastik, terutama untuk yang berhubungan dengan makanan dan minuman seperti tempat menyimpan makanan, botol minum dan terpenting botol minum untuk bayi.
Karakteristik adalah biasa botol transparan yang tidak jernih atau berawan. Polipropilen lebih kuat dan ringan dengan daya tembus uap yang rendah, ketahanan yang baik terhadap lemak, stabil terhadap suhu tinggi dan cukup mengkilap
Carilah dengan kode angka 5 bila membeli barang berbahan plastik untuk menyimpan kemasan berbagai makanan dan minuman.

6 . PS — Polystyrene


Tertera logo daur ulang dengan angka 6 di tengahnya, serta tulisan PS
– PS (polystyrene) ditemukan tahun 1839, oleh Eduard Simon, seorang apoteker dari Jerman, secara tidak sengaja.
PS biasa dipakai sebagai bahan tempat makan styrofoam, tempat minum sekali pakai, dan lain-lain.
Polystyrene merupakan polimer aromatik yang dapat mengeluarkan bahan styrene ke dalam makanan ketika makanan tersebut bersentuhan.
Selain tempat makanan, styrene juga bisa didapatkan dari asap rokok, asap kendaraan dan bahan konstruksi gedung.
Bahan ini harus dihindari, karena selain berbahaya untuk kesehatan otak, mengganggu hormon estrogen pada wanita yang berakibat pada masalah reproduksi, dan pertumbuhan dan sistem syaraf, juga karena bahan ini sulit didaur ulang. Pun bila didaur ulang, bahan ini memerlukan proses yang sangat panjang dan lama.
Bahan ini dapat dikenali dengan kode angka 6, namun bila tidak tertera kode angka tersebut pada kemasan plastik, bahan ini dapat dikenali dengan cara dibakar (cara terakhir dan sebaiknya dihindari). Ketika dibakar, bahan ini akan mengeluarkan api berwarna kuning-jingga, dan meninggalkan jelaga.

Bocah Hobi Cabuti Alis & Rambut Karena Gangguan Mental OCD

img
Kelainan obsesif kompulsif (OCD/Obsessive-Compulsive Disorder) adalah gangguan mental dan pikiran terhadap ketakutan yang tidak masuk akal sehingga membuat penderitanya melakukan perilaku yang berulang-ulang. Gara-gara OCD, rambut dan alis bocah 11 tahun ini habis karena dicabuti.


Max Sherwood, bocah laki-laki umur 11 tahun mengalami kebotakan akibat gangguan psikologis yang disebut trichotillomania. Gangguan yang termasuk salah satu bentuk obsessive compulsive disorder ini membuatnya hobi mencabuti rambutnya sendiri.



Dimulai sejak duduk di kelas 2 SD, bocah asal Riverdale, Iowa mulai hobi mencabuti alis matanya di kelas. Dalam beberapa bulan pertama, orangtua dan gurunya tidak menyadari kondisi Max sampai akhirnya pada suatu ketika alis matanya kedapatan sudah habis.



Makin hari kebiasaan Max bukan berkurang, malah belakangan tidak hanya mencabuti alis tetapi juga rambut di kepala. Akibatnya rambut Max lama-kelamaan menipis, persis seperti kebanyakan pria dewasa yang mulai menghadapi masalah kebotakan berpola.



Ibunya, Cancade akhirnya mendapat informasi tentang gangguan mental yang diderita anaknya ketika bergabung dengan Hair Club for Kids, organisasi yang membantu mengatasi masalah kebotakan pada anak. Sebagian anggotanya adalah pasien kanker yang menjalani kemoterapi.



Setelah berkonsultasi dengan organisasi tersebut, pada tahun 2009 Cancade mendapatkan rambut palsu yang didesain khusus untuk Max. Rambut palsu semi-permanen itu dibuat dari bahan serat sintetis yang sangat kuat dengan sedikit anyaman rambut asli.



"Berkat lem khusus dalam rambut palsu tersebut, Max tidak bisa lagi mencabuti rambutnya dan bisa mengalihkan perhatiannya agar bisa mengerjakan hal lain," ungkap Cancade seperti dikutip dari ABC News,.



Dr Martin Franklin, psikolog dari University of Pennsylvania mengatakan trichotillomania seperti yang dialami Max bisa dipicu oleh depresi dan kegelisahan. Beberapa orang juga mengalaminya karena merasa bosan saat melakukan aktivitas yang tidak disukainya.



Menurut Dr Franklin, anak-anak dengan gangguan ini umumnya juga mengalami kesulitan belajar. Pergaulan juga terhambat karena umumnya lingkungan akan memberikan stigma negatif pada anak-anak yang suka mencabuti rambut seperti sedang stres atau mungkin gila.



Karena digolongkan sebagai salah satu bentuk obsessive compulsive disorder, solusi paling manjur untuk masalah ini biasanya dilakukan dengan terapi perilaku (behavior therapy). Prinsip dalam terapi ini adalah mengalihkan perhatian anak agar mau melakukan hal lain.

Tips Mengatasi Telinga Berdengung (Tinnitus)

Banyak orang yang mengeluh telinganya berdengung (nada rendah) atau berdenging (nada tinggi). Keluhan ini dapat terjadi pada satu telinga saja maupun pada kedua telinga. Dapat bersifat sangat ringan sampai sangat berat sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari. Tinnitus bukanlah suatu penyakit namun merupakan gejala dari suatu penyakit yang menimbulkan tinnitus.

Pada dasarnya telinga berdengung (tinnitus) adalah gangguan pendengaran yang ditandai dengan keluhan perasaan mendengar bunyi di dalam telinga atau di dalam kepala yang tidak dihasilkan oleh sumber dari luar. Tinnitus berasal dari kata “tinnire” yang artinya “membunyikan”

Tinitus pada pasien lanjut usia biasanya disebabkan oleh kerusakan pada saraf-saraf pendengaran/ Sedangkan pada pasien muda dapat disebabkan oleh seringnya mendengar suara keras , seperti music dengan volume suara yang memekakkan telinga.

Penyebab tinnitus yang paling sederhana adalah menempelnya kotoran telinga (serumen) di gendang telinga. Biasanya hal ini disebabkan karena kebiasaan mengorek kotoran telinga dengan cotton bud. Namun hasilnya kotoran keluar sangat sedikit sebaliknya sisa kotoran yang ada terdorong ke gendang telinga. Untuk mengatasi hal ini, disarankan untuk jangan mengorek telinga sendiri. Lebih baik datang kepada dokter di bidang THT secara rutin 6 bulan atau setahun sekali untuk membersihkan telinga.

Disamping itu tinnitus juga dapat merupakan gejala dari Penyakit Meniere’s yang memiliki trias gejala yaitu : Tinitus dengan nada rendah atau tinggi, tuli saraf serta vertigo yang berfluktuasi. Penyakit lain yang terkait dengan tinnitus adalah Otosklerosis , Infeksi dan peradangan pada telinga , tumor jinak pada saraf pendengaran, tumor Glomus Jugulare , keracunan obat, tuli saraf, kelainan pada tuba eustachius, hipertensi, anemia, gangguan endokrin, penyakit autoimun seperti penyakit Lupus eritematous, cedera kepala.

Berikut ini adalah beberapa tips untuk menghindari timbulnya tinnitus ataupun mengurangi gejala tinnitus. Semoga berguna bagi anda!
  1. Hindari suara keras & suasana berisik
  2. Ukur tekanan darah secara rutin
  3. Kurangi asupan garam
  4. Hindari hal-hal yang menstimulasi tinitus
  5. Hindari obat-obat yang menimbulkan tinitus
  6. Olahraga teratur
  7. Istirahat cukup
  8. Abaikan bunyi-bunyi yang timbul
  9. Hindari stres
(Vera Herlina-ras/AS/vbl)

Tips Cara Menghilangkan Bau Kaki

Bau kaki? Oh, tidak. Ini tentu jadi masalah besar. Semua orang pasti tidak ingin memiliki masalah yang satu ini, selain mengganggu, bau kaki juga bisa menurunkan kepercayaan diri seseorang. Bau kaki biasanya disebabkan oleh kaki yang berkeringat sehingga menyebabkan bakteri dapat tumbuh dengan cepat, karena lingkungan yang lembab merupakan tempat yang optimal untuk pertumbuhan bakteri. Tubuh memiliki lebih dari 250.000 kelenjar keringat, sedangkan kaki termasuk bagian tubuh yang paling berkeringat. Dalam sehari, satu kaki dapat memproduksi lebih dari satu pint (sekitar 568 ml) keringat. Keringat itu sendiri sebenarnya merupakan campuran air dan garam, sehingga tidak memiliki bau tertentu.

Untuk menghindari bau kaki, banyak hal yang bisa dilakukan untuk mencegahnya. Salah satunya adalah menggunakan kaus kaki yang berbahan katun, karena bisa menyerap keringat dan membuat kaki bisa bernafas lebih baik. Jika Anda ingin membeli sepatu, belilah sepatu berkualitas yang bagus. Cari sepatu yang bagian dalamnya terbuat dari bahan alami, karena akan membuat kaki
bisa bernapas lega dan lebih cepat menyerap keringat. Bahan sintesis akan membuat kaki mengeluarkan bau yang tidak enak karena kurangnya udara masuk. Selain memperhatikan pemilihan sepatu, Anda juga harus memastikan kaki selalu dalam keadaan bersih. Saat mandi, bersihkan kaki Anda dengan sikat kaki atau sikat kecil lainnya. Hal ini berguna untuk mengangkat sel kulit mati yang merupakan salah satu penyebab bau di kaki.

Berikut ini ada beberapa pengobatan yang bisa dilakukan untuk menghilangkannya:
1. Gunakan tawas. Campurkan satu sendok teh tawas dengan air sampai mencapai mata kaki, lalu rendam kaki selama 30 menit, setelah selesai bilas kaki dengan menggunakan air bersih. Ulangi setiap 4 hari sekali, dalam sebulan masalah bau kaki akan berkurang.

2. Gunakan sari cuka apel. Untuk mengontrol bau kaki, rendamlah kaki beberapa kali dalam seminggu dengan mencampurkan sari cuka apel dengan air hangat.

3. Baking soda. taburkan baking soda ke dalam sepatu untuk menyerap kelembaban dan juga bau yang ditimbulkan dalam sepatu.

4. Panaskan seperempat air dalam teko teh dengan lima sachet teh. Setelah airnya dingin rendam kaki dengan air teh tersebut selama 30 menit. Zat tannin yang terkandung dari teh akan bersifat sebagai astringent yang akan mencegah kaki berkeringat.

5. Konsumsi zink atau pastikan mengkonsumsi setidaknya 15 miligram multi vitamin. Zink akan membuat kulit lebih resistan terhadap bakteri yang menyebabkan bau kaki. Namun, jangan berlebihan dalam penggunaannya, tidak boleh lebih dari 15 miligram, karena kadar zink yang tinggi akan mengganggu penyerapan zat besi.

Sumber: http://kesehatan.kompas.com