Monday, May 11, 2009

MENGENAL RADANG SENDI (OA)

Radang sendi merupakan penyakit yang banyak dialami masyarakat, terutama oleh mereka yang berusia tua. Ada berbagai macam radang sendi, namun, yang paling sering terjadi adalah osteoartritis (OA). OA adalah penyakit kronis yang menyerang tulang rawan sendi & jaringan di sekitarnya dengan gejala nyeri, kaku, & hilangnya fungsi dari sendi. OA sering juga disebut radang sendi degeneratif, yang disebabkan oleh penuaan. OA juga dapat dialami oleh mereka yang berusia lebih muda, terutama diakibatkan oleh cedera, infeksi, atau beban terlalu berat pada sendi akibat kerja atau kegemukan.

Sendi secara normal memiliki tingkat gesekan yang rendah karena selain memiliki bantalan, juga terdapat cairan sendi yang berfungsi sebagai pelumas. OA terjadi ketika munculnya ketidaknormalan dari sel-sel yang membentuk dari tulang rawan sendi, lalu terjadi kerusakan akibat retakan di permukaannya. Dari retakan-retakan tersebut, tulang muncul & bertumbuh di ujung sendi, sehingga permukaan sendi yang tadinya halus & licin menjadi kasar & bergelombang. Akibat hal ini, persendian tidak dapat bergerak dengan mulus & menimbulkan nyeri.Biasanya, gejala-gejala OA muncul secara perlahan & hanya terjadi di beberapa sendi, seperti sendi jari, leher, pinggang, pinggul, atau lutut.


Gejala yang paling sering terjadi adalah rasa nyeri di sendi akibat aktivitas, lalu disertai rasa kaku yang biasanya menghilang setelah digerakan selama beberapa saat.Pada OA yang lebih berat, akan muncul keterbatasan gerak pada sendi yang terkena. Tubuh akan mencoba memperbaiki hal itu, namun perbaikan yang terjadi justru menimbulkan bengkak & pertumbuhan sendi yang tidak merata, yang menimbulkan sendi berbunyi ketika digerakkan.


Dari gejala-gejala di atas, dokter akan menyimpulkan bahwa seseorang terkena OA, jika diperlukan, dokter akan meminta pemeriksaan tambahan, dapat berupa foto rontgen di sendi yang terkena, atau pemeriksaan yang lebih canggih seperti MRI. Untuk membedakannya dengan radang sendi yang lain, dokter juga mungkin akan meminta pemeriksaan darah.


Pengobatan yang dilakukan untuk OA lebih banyak ke arah mengurangi gejala & mempertahankan fungsi sendi sehingga penderita dapat memiliki kualitas hidup yang baik & beraktivitas dengan normal. Dokter akan menyarankan berbagai macam gerakan senam sehingga gerak sendi tidak terbatas oleh nyeri atau kekakuan, mencegah kerusakan tulang rawan sendi, & memperkuat otot-otot di sekitar sendi. Selain itu, dapat dilakukan terapi fisik dengan suhu panas untuk memperbaiki fungsi otot & mengurangi kekakuan otot. Sedangkan terapi fisik dengan suhu dingin digunakan untuk mengurangi nyeri. Untuk melindungi sendi dari gerakan yang menyebabkan nyeri, dapat digunakan berbagai alat bantu saat melakukan aktivitas.


Sedangkan obat-obatan yang diberikan pada penderita OA lebih berfungsi untuk pelengkap dari pengobatan-pengobatan di atas. Obat-obatan yang digunakan bermanfaat untuk mengurangi rasa nyeri sendi juga sedikit mengurangi peradangan yang terjadi di sendi, misalnya obat-obat dari golongan anti radang non steroid (NSAID). Namun, harus berhati-hati terhadap penggunaan obat-obatan tersebut, karena dapat menimbulkan banyak efek samping yang serius, dari mulai perdarahan lambung sampai risiko terkena serangan jantung & stroke yang sangat meningkat. Baiknya, obat-obatan untuk OA hanya digunakan berdasarkan resep dokter & hanya digunakan jika betul-betul perlu dalam waktu yang singkat.


Obat-obatan yang langsung dioleskan di kulit daerah sendi juga dapat digunakan untuk mengurangi nyeri & peradangan yang timbul. Obat oles relatif lebih aman dari obat yang diminum namun tetap penggunaannya harus dalam pengawasan dokter.


Kadangkala, jika terjadi pembengkakan sendi yang disertai warna kemerahan & nyeri yang hebat, dapat dilakukan penyedotan cairan ataupun penyuntikan di daerah sendi oleh dokter dengan menggunakan berbagai macam obat. Namun, pengobatan ini hanya bekerja dalam waktu yang singkat & hanya untuk mengurangi gejala-gejala yang timbul, juga tidak boleh sering digunakan karena dapat merusak sendi lebih jauh.


Pada OA yang sangat parah atau gagal dengan semua pengobatan di atas, dokter dapat merujuk penderita ke dokter spesialis bedah ortopedi untuk dilakukan operasi penggantian sendi dengan sendi buatan. Operasi penggantian sendi adalah operasi yang sangat mahal. Sendi buatan juga tidak sekuat sendi yang asli, sehingga mungkin setelah beberapa tahun harus diganti kembali oleh sendi buatan yang lain.

Selain itu, untuk mencegah perburukan kerusakan sendi, sebaiknya harus dilakukan penurunan berat badan pada penderita yang memiliki berat badan berlebih.


sumber :konsulsehat.com

No comments:

Post a Comment