Monday, June 15, 2009

PENYAKIT INSOMNIA ATAU SUSAH TIDUR

Sulit tidur atau lebih dikenal dengan insomnia merupakan hal wajar yang dialami oleh sebagian orang karena terjadi gangguan dalam fungsi otak. Stres, cemas oleh keadaan lingkungan tempat dia tinggal dan bekerja, bisa menjadi pemicu insomnia.

Mereka yang mengalami insomnia dapat melewatkan waktu selama berjam-jam sepanjang malam tanpa mampu tidur. Ini sangat menyiksa dan mengganggu kinerja tubuh si penderita. Tak jarang tubuhnya sangat lunglai, pucat, dan kurang bersemangat.

Obat-obatan tertentu memang bisa menenangkan pikiran si penderita, namun pemakaiannnya harus benar-benar diawasi dan hanya pada waktu dibutuhkan.

A. Penyebab Insomnia
  1. Pemakaian obat-obatan terlarang bisa menyebabkan seseorang mengalami insomnia
  2. Pengobatan medis yang salah juga dapat mengakibatkan insomnia
  3. Perubahan jam kerja yang makin ketat
  4. Kondisi lingkungan yang miskin
  5. Depresi
  6. Stres
  7. Tubuh sedang sakit
  8. Diet yang terlalu memaksa
  9. Jet lag
  10. Kebisingan yang memekakkan telinga
  11. Ranjang tidur yang terlalu empuk
  12. Problem psikologi
  13. Dan penyebab-penyebab lain

B. Tipe-tipe Insomnia

Meskipun efek insomnia dialami sebagian besar dalam tempo yang singkat, beberapa orang baru menyadari setelah insomnia yang mereka derita parah. Oleh sebab itu diperlukan informasi tentang insomnia secara detail.

Berikut tipe insomnia:

1. Transient insomnia

Durasi insomnia ini hanya satu atau beberapa hari. Biasanya disebabkan oleh stres baru, situasi dramatis yang mengguncang hidup si penderita

Jika Anda mengalami insomnia sekilas, hanya beberapa hari, dipastikan Anda mengalami jenis insomnia ini.

Kafein, rokok, dan obat-obatan tertentu dapat mengurangi insomnia jenis ini. Tapi usahakan untuk menghindarinya karena menimbulkan kecanduan.

2. Short term insomnia

Jenis insomnia ini agak lama durasinya diibandingkan jenis yang pertama. Antara 1 hingga 3 minggu.

Untuk kaum perempuan, insomnia ini sering dialami ketika ada perubahan hormonal di dalam tubuh mereka. Selama menstruasi, hormon progesteron mengalami penurunan sehingga efek insomnia jenis ini akan timbul.

Insomnia ini juga dialami oleh mereka yang berada di pekerjaan yang menekan.Terlalu terang ruang tidur Anda juga bisa menyebabkan short term insomnia. Hal ini dikarenakan hormon melatonin yang dihasilkan oleh otak bagian tengah mengalami gangguan

3. Chronic insomnia

Jika Anda mengalami kesulitan tidur setiap hari dalam satu bulan atau lebih, bisa dipastikan Anda mengalami jenis insomnia kronis. Seluruh kegiatan dan pekerjaan Anda akan serta merta terganggu. Kesehatan si penderita juga akan turun drastis

4. Primary chronic insomnia

Insomnia ini terjadi ketika gejala yang ditunjukkan tidak sesuai dengan kondisi fisik dan mental penderita5. Secondary chronic insomnia
Kondisi ini dialami oleh mereka yang mengalami depresi dan kelaianan gangguan emosional dan fisik.

Dari data penelitian, 10% dari orang dewasa berpotensi mengalami insomnia jenis ini.

C. Beberapa anjuran agar dapat tidur:

  1. Lakukan kesibukan sepanjang hari atau olahraga ringan siang dan sore hari
  2. Jangan minum kopi atau teh kental, terutama pada sore hari dan malam hari.
  3. Usahakan makan malam harus kenyang agar badan cukup rileks untuk beristirahat
  4. Minumlah segelas susu hangat atau susu campur madu sebelum tidur
  5. Mandi dengan air hangat sebelum tidur dan jangan tidur siang
  6. Jika Anda tetap tidak dapat tidur, cobalah meminum antihistamin seperti promethazine atau dimenhydrinate setengah jam sebelum tidur. Obat-obatan ini kurang menyebabkan ketagihan dibandingkan obat lain yang lebih keras
    Bangun dan baca buku dan dengarkan musik yang bersifat menenangkan.

D. Untuk mengobati Insomnia:

  1. Akupuntur
  2. Ini untuk menetralisir racun yang ada di dalam tubuh sehingga aliran darah menjadi lancar.
  3. Olahraga (Renang dan Yoga)
  4. Semua olahraga pada prinsipnya sama, yakni memperlancar sistem metabolisme tubuh. Namun renang dan yoga layak menjadi pilihan karena seluruh otot tubuh bergerak secara maksimal.
  5. Obat-obatan Medis
  6. Harap menggunakan obat dengan pengawasan dokter.

No comments:

Post a Comment