RASA sakit, baik akibat tertusuk atau tergores, merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari. Dan untuk meredakan rasa sakit ini, Anda tidak perlu bergantung pada obat-obat kimia penghilang rasa sakit. Penelitian terbaru telah mengungkap beberapa cara 'aneh' namun efektif yang bisa menjadi pilihan Anda. Berikut beberapa di antaranya:
Mengumpat
Jika lain kali Anda terkena percikan atau tumpahan air panas, tidak perlu menahan lidah dan menutup mulut. Cobalah mengumpat atau memaki. Cara ini, menurut temuan peneliti dari Inggris, bisa meningkatkan toleransi Anda terhadap ketidaknyamanan. Mengumpat bekerja dengan memicu serangkain reaksi fisik dan hormonal yang efektif meredakan rasa sakit akibat cedera.
Melihat foto
Sebelum melakukan tes yang kurang menyenangkan, seperti mammogram, cobalah melihat foto-foto orang tercinta Anda yang ada di ponsel. Cara ini bisa membantu menahan rasa sakit dan ketidaknyamanan akibat mammogram.
Penelitian menemukan, perempuan yang melihat foto pasangan mereka selama menjalani tes laboratorium melaporkan lebih sedikit rasa sakit dibandingkan partisipan yang melihat foto benda mati atau orang asing. Wajah orang tercinta bisa memacu pelepasan zat kimia yang menutup area pengolah rasa sakit di otak.
Hidupkan fantasi
Untuk meredakan rasa nyeri atau sakit akut, cobalah membayangkan hubungan mesra dengan pasangan Anda. Sebuah studi dari John Hopkins menemukan, partisipan bisa menahan lebih banyak rasa sakit dan mengalami lebih sedikit kecemasan selama menjalani percobaan laboratorium saat pikiran mereka bergulat dengan aktivitas seksual dibandingkan orang-orang yang lebih banyak memikirkan topik lain.
Fantasi seksual, menurut co-author studi Hamid Hekmat PhD dari University of Wisconsin, berfungsi menarik perhatian Anda dari rasa sakit, mengurangi kecemasan dan membuat Anda lebih rileks.
Tarik napas dalam dan perlahan
Takut disuntik? Sebelum menerima injeksi, mulailah menggunakan teknik pernapasan yoga. Perempuan yang mengurangi kecepatan bernapas hingga setengahnya melaporkan lebih sedikit rasa tidak nyaman selama proses percobaan yang memicu rasa sakit. Pernapasan terukur membantu mengaktifkan respon perlawanan tubuh terhadap rasa sakit. Selain itu, cara ini juga bisa mengalihkan perhatian dari rasa sakit.
Meditasi setiap hari
Sebuah penelitian dari Kanada menemukan, orang-orang yang bermeditasi secara teratur mempunyai korteks yang lebih tebal dibandingkan orang-orang yang tidak. Korteks merupakan bagian otak yang memengaruhi sensitivitas rasa sakit. Melakukan meditasi selama beberapa hari dinyatakan cukup untuk meningkatkan toleransi terhadap rasa sakit.
Cium apel hijau
Mulai merasakan gejala sakit kepala? Cobalah mengunyah apel atau menghirup wangi lilin dengan aroma yang sama. Sebuah studi dari Smell & Taste Treatment and Research Foundation di Chicago menemukan, saat partisipan yang sedang terserang migrain menghirup pipa berisi aroma apel, rasa sakit mengalami lebih banyak perbaikan dibandingkan saat menghirup pipa tanpa aroma.
Hal ini, menurut peneliti, bisa disebabkan oleh efek pengalih perhatian. Selain itu, bisa juga disebabkan oleh aroma apel hijau yang bekerja mengurangi kontraksi otot di kepala dan leher, sehingga mengurangi sakit kepala. Studi-studi sebelumnya menemukan bahwa aroma apel hijau membantu mengurangi kecemasan. (IK/OL-06)
Mengumpat
Jika lain kali Anda terkena percikan atau tumpahan air panas, tidak perlu menahan lidah dan menutup mulut. Cobalah mengumpat atau memaki. Cara ini, menurut temuan peneliti dari Inggris, bisa meningkatkan toleransi Anda terhadap ketidaknyamanan. Mengumpat bekerja dengan memicu serangkain reaksi fisik dan hormonal yang efektif meredakan rasa sakit akibat cedera.
Melihat foto
Sebelum melakukan tes yang kurang menyenangkan, seperti mammogram, cobalah melihat foto-foto orang tercinta Anda yang ada di ponsel. Cara ini bisa membantu menahan rasa sakit dan ketidaknyamanan akibat mammogram.
Penelitian menemukan, perempuan yang melihat foto pasangan mereka selama menjalani tes laboratorium melaporkan lebih sedikit rasa sakit dibandingkan partisipan yang melihat foto benda mati atau orang asing. Wajah orang tercinta bisa memacu pelepasan zat kimia yang menutup area pengolah rasa sakit di otak.
Hidupkan fantasi
Untuk meredakan rasa nyeri atau sakit akut, cobalah membayangkan hubungan mesra dengan pasangan Anda. Sebuah studi dari John Hopkins menemukan, partisipan bisa menahan lebih banyak rasa sakit dan mengalami lebih sedikit kecemasan selama menjalani percobaan laboratorium saat pikiran mereka bergulat dengan aktivitas seksual dibandingkan orang-orang yang lebih banyak memikirkan topik lain.
Fantasi seksual, menurut co-author studi Hamid Hekmat PhD dari University of Wisconsin, berfungsi menarik perhatian Anda dari rasa sakit, mengurangi kecemasan dan membuat Anda lebih rileks.
Tarik napas dalam dan perlahan
Takut disuntik? Sebelum menerima injeksi, mulailah menggunakan teknik pernapasan yoga. Perempuan yang mengurangi kecepatan bernapas hingga setengahnya melaporkan lebih sedikit rasa tidak nyaman selama proses percobaan yang memicu rasa sakit. Pernapasan terukur membantu mengaktifkan respon perlawanan tubuh terhadap rasa sakit. Selain itu, cara ini juga bisa mengalihkan perhatian dari rasa sakit.
Meditasi setiap hari
Sebuah penelitian dari Kanada menemukan, orang-orang yang bermeditasi secara teratur mempunyai korteks yang lebih tebal dibandingkan orang-orang yang tidak. Korteks merupakan bagian otak yang memengaruhi sensitivitas rasa sakit. Melakukan meditasi selama beberapa hari dinyatakan cukup untuk meningkatkan toleransi terhadap rasa sakit.
Cium apel hijau
Mulai merasakan gejala sakit kepala? Cobalah mengunyah apel atau menghirup wangi lilin dengan aroma yang sama. Sebuah studi dari Smell & Taste Treatment and Research Foundation di Chicago menemukan, saat partisipan yang sedang terserang migrain menghirup pipa berisi aroma apel, rasa sakit mengalami lebih banyak perbaikan dibandingkan saat menghirup pipa tanpa aroma.
Hal ini, menurut peneliti, bisa disebabkan oleh efek pengalih perhatian. Selain itu, bisa juga disebabkan oleh aroma apel hijau yang bekerja mengurangi kontraksi otot di kepala dan leher, sehingga mengurangi sakit kepala. Studi-studi sebelumnya menemukan bahwa aroma apel hijau membantu mengurangi kecemasan. (IK/OL-06)
No comments:
Post a Comment