Tuesday, May 8, 2012

Alasan Perempuan Butuh Vibrator


Menggunakan alat bantu seks tentunya akan menjadi bumbu tersendiri dalam ritual bercinta hingga terasa tak membosankan. Salah satu alat bantu seks yang paling banyak diminati adalah vibrator, paling tidak untuk pasangan di Amerika Serikat.Hal tersebut terungkap lewat dua buah survei yang dilakukan peneliti dari Universitas Indiana, AS. Dalam survei yang dilakukan oleh Dr Debra Herbenick dan timnya terhadap 2.056 wanita berusia 18-60 tahun terungkap, 52,5 persen wanita menggunakan vibrator.

Mayoritas pengguna vibrator tersebut mengaku mereka belum lama memakai vibrator. Satu dari empat responden baru memakainya sebulan terakhir ini.

Setelah memakai alat bantu seks tersebut, mereka mengaku lebih mudah terangsang dan bergairah, vagina lebih terlubrikasi, mudah mencapai orgasme, dan tidak merasa sakit saat penetrasi. Selain itu, 71,5 persen responden mengatakan tidak mengalami efek samping terkait dengan penggunaan vibrator.

Perempuan dapat membantu dirinya dalam meraih kenikmatan dan kepuasan seksual menggunakan sex toys. Tak ada salahnya jika perempuan menjadikan vibrator sebagai “sahabat” yang dapat membantunya meraih kenikmatan baik solo sex maupun bersama pasangan dalam rangka meningkatkan kualitas hubungan seks.

Namun kenyataannya, perempuan tak akrab bahkan merasa asing dengan vibrator. Minimnya pengetahuan membuat banyak perempuan antipati terhadap benda yang mengandalkan tenaga baterai untuk memberikan rangsangan pada klitoris juga kenikmatan seksual ini.

Terdapat lima hal seputar vibrator yang perempuan perlu pahami, sekaligus juga bisa menjadi alasan untuk memilikinya dan menyimpannya dengan baik di samping tempat tidur.

1. Vibrator baik untuk perempuan.
Tak semua perempuan mampu meraih orgasme dengan mudah, dan vibrator dapat membantu perempuan mendapatkan kenikmatan dan mencapai klimaks.

Vibrator juga baik untuk perempuan dari segi kesehatan. Studi menunjukkan perempuan yang menggunakan vibrator lebih rutin memeriksakan organ reproduksi setiap tahun seperti pap smear dibandingkan mereka yang tidak menggunakan vibrator.

Perempuan yang menggunakan vibrator tak hanya memberikan hadiah kepada dirinya sendiri, dengan kenikmatan dari stimulasi klitoris, namun juga lebih peduli dengan kesehatan vaginanya.

2. Pria tak keberatan.
Vibrator tidak mengintimidasi pria. Jadi, abaikan saja pandangan yang mengatakan pria akan merasa tak nyaman jika Anda menggunakan alat bantu seks ini.

Studi menguatkan, pria tak keberatan jika pasangannya menggunakan vibrator. Bahkan banyak pria yang sepakat bahwa penggunaan vibrator menyehatkan bagi kehidupan seks perempuan.

3. Memengaruhi kepuasan seksual.
Tak perlu ragu pada kekuatan vibrator yang dapat memengaruhi kepuasan seksual perempuan.

Studi menunjukkan, perempuan yang memiliki perspektif positif terhadap vibrator yang digunakannya, dan memakainya selama 30 hari, memiliki level kepuasan seksual lebih tinggi. Baik dalam hal libido, lubrikasi juga orgasme yang lebih baik.

4. Bisa dibersihkan.
Vibrator juga bisa kotor karena pemakaian atau penyimpanan, namun dapat dibersihkan. Alasan tidak higienis terbantahkan asalkan perawatan vibrator dilakukan secara tepat. Jika sex toys tersedia di pasaran, maka pembersihnya pun bisa didapatkan.

Selain menggunakan pembersih khusus vibrator, Anda juga bisa merawatnya dengan rutin membersihkannya menggunakan sabun. Gunakan air hangat yang dicampur sabun untuk membasahi vibrator saat membersihkannya, lalu lap vibrator. Saat membersihkan, hindari area baterai dan bagian pengontrolnya.

5. Banyak pilihan.
Banyak pilihan vibrator yang dapat disesuaikan kebutuhan. Saat membeli atau menggunakan vibrator perhatikan daya tahan dan masa berlakunya. Tentunya, vibrator kualitas premium akan tahan lebih lama, dan punya garansi sehingga jika ada bagian yang rusak karena terlalu sering dipakai, kemungkinan Anda bisa mengganti atau memperbaikinya.

Vibrator berkualitas bisa dipakai dalam jangka waktu lama, namun tidak selamanya. Sementara vibrator yang lebih murah biasanya bertahan satu tahun jika digunakan tidak terlalu sering.

Jika vibrator mengandung bahan gel atau karet, Anda wajib menggantinya setelah pemakaian satu tahun karena pemakaian lebih dari satu tahun dapat mengundang bakteri yang berisiko untuk area vagina.
Sumber : kompas.health.com&kompas.com

No comments:

Post a Comment