Wednesday, February 27, 2013

Mengenal Istilah Medis Tentang Tinnitus(Telinga Mendenging)


Mengenal Tinnitus(Telinga Mendenging) 

Tinnitus adalah istilah medis dari telinga mendenging yang berasal dari bahasa latin "tinnire" yang artinya "mendenging". Tinnitus sebenarnya bukanlah penyakit, melainkan gejala awal/symptom yang disebabkan oleh suatu penyakit yang dapat menyebabkan sejumlah kondisi medis, seperti berkurangnya atau hilangnya pendengaran karena faktor usia yang menyebabkan menurunnya kualitas pendengaran, terjadinya kerusakan pada telinga, atau indikasi dari penyakit sistem sirkulasi pada tubuh. Meski tak sampai menganggu penampilan, namun bisa dipastikan bahwa tinnitus menimbulkan ketidaknyamanan serta menghilangkan kosentrasi pada saat melakukan segala macam aktivitas sehingga pada sebagian penderita tinnitus akan mengalami kemunduran kualitas hidup. Pada kebanyakan orang kasus tinnitus dapat diatasi dengan treatment tertentu terutama apabila penyebabnya dapat diketahui sedangkan untuk treatment yang lain hanya dapat meringankan atau memperkecil suara tinnitus sehingga tidak lagi mengganggu aktivitas hidup sehari-hari sehingga penderita tinnitus dapat hidup normal.


PENYEBAB :

Pada banyak kasus, pada umumnya penyebab utama yang menyebabkan tinnitus adalah tidak diketahui; akan tetapi pada umumnya kasus yang menyebabkan tinnitus adalah karena adanya kerusakan sel-sel di telinga.

Di dalam telinga, ribuan sel-sel pendengaran yang menjaga ‘sinyal listrik’ dan rambut mikroskopik membentuk jumbai pada permukaan dari masing-masing sel-sel pendengaran. Saat kondisi normal, rambut-rambut ini bergerak seirama dengan tekanan dari gelombang suara. Pergerakan ini dipicu sel-sel untuk memutus sinyal listrik melalui jaringan syaraf dari pendengaran. Otak akan menerjemahkan sinyal ini sebagai suara.

Jika rambut-rambut ini mengalami kerusakan, mereka akan bergerak secara random pada keadaan yang konstan. Karena tidak mampu menahan ‘pengisian listrik’, pada sel-sel pendengaran terjadi kebocoran. Sinyal-sinyal listrik ke otak sebagai bunyi yang amat berisik.

Kerusakan sel-sel pendengaran di dalam telinga bisa disebabkan:

1. Usia. Pertambahan usia secara otomatis akan mengurangi kemampuan pendengaran seseorang.

2. Telinga mengalami trauma sehingga terjadi pengikisan kemampuan pendengaran. Itu sebabnya sangat tidak dianjurkan untuk terlalu sering mendengar suara yang terlalu
keras dalam periode yang lama.

3. Efek samping penggunaan obat tertentu dalam waktu yang lama. Seperti penggunaan aspirin, obat untuk malaria atau obat kram pada kaki, antibiotik dan obat anti
radang. Biasanya bunyi-bunyian yang mengganggu tersebut akan hilang saat konsumsi obat-obatan tersebut dihentikan.

4. Gangguan pada rahang atau terjadinya perubahan pada tulang pada telinga.

5. Terlalu banyak minum minuman beralkohol.

6. Bergesernya tulang pada telinga bagian tengah berdampak pada pendengaran.

7. Terjadinya trauma akibat benturan pada kepala atau leher yang berdampak pada telinga bagian dalam.

8. Terjadinya kelebihan cairan telinga (congek) karena menderita infeksi telinga.

9. Menderita tekanan darah tinggi.

10. Adanya tumor pada kepala atau leher.


GEJALA :

1. Penderita mengalami gangguan seolah suara-suara tersebut ditimbulkan dari luar telinga padahal justru sebaliknya. Suara-suara tersebut berasal dari dalam telinga
sendiri.

2. Telinga terdengar berisik, seperti berdenging, berdengung, menderum, atau mendesis.

3. Bunyi-bunyian yang terdengar bisa bervariasi mulai pelan sampai memekakkan telinga.

4. Dari hari ke hari pendengaran semakin berkurang hingga akhirnya menghilang sama sekali.


KOMPLIKASI :

Tinnitus secara signifikan dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang, dimana dampak dari tinnitus untuk setiap orang berbeda-beda tetapi berkaitan erat dengan hal-hal dibawah ini :

1. Fatique (Kelelahan Kronis).

2. Stress (stres).

3. Sleep problems (insomnia/susah tidur).

4. Trouble concentrating (susah berkonsentrasi).

5. Memory problems (menurunnya daya ingat).

6. Depression (depresi).

7. Anxiety and irritability (Kekuatiran yang berlebihan).


GAYA HIDUP YANG HARUS DILAKUKAN OLEH PENDERITA TINNITUS

Hal-hal yang perlu dilakukan ataupun dihindari apabila anda terkena tinnitus permanen :

1. Hindari suara keras, alkohol, rokok, dan teh atupun stimulan laennya.

2. Untuk menutup suara dari bunyi yang disebabkan oleh tinnitus yaitu dapat menyetel radio ataupun mendengarkan music.

4. Olah raga secara teratur.

5. Lakukan YOGA ataupun MEDITASI apabila anda memiliki waktu luang.

6. Jangan mengkorek-korek telingan terlalu dalam.


ALTERNATIF PENYEMBUHAN YANG DAPAT DILAKUKAN :

1. Akupuntur - apabila butuh alamatnya dapat langsung japri ke saya.

2. Hypnotherapy berdasarkan pengalaman Kevin Hogan yang sembuh dari tinnitus dengan hypnotherapy, apabila berminat dapat langsung japri ke saya.

3. Vitamin B-Complex dan Ginko Biloba.

4. Zinc supplements.

5. Hyperbolic oxygen therapy.


Pada kasus Tinnitus yang saya derita, dan sampai saat ini saya sudah 95% sembuh dari tinnitus, sebagai alternatif tambahan yang saya lakukan sampai saat ini adalah :

1. Konsumsi vitamin B-Complex merek SUBREX dan Cavinton VIPOCENTIN - belinya di Singapura. ( apabila kesulitan dapat membeli Vitamin B-Complex buatan Indonesia
dengan merek ZEGAVIT keluaran Kimia Farma).

2. Therapy dengan menggunakan Tinnitool dapat cek disini : http://www.gepewe.com

3. Bagi yang menderita susah tidur dapat mengkonsumsi vitamin "sweet dream" keluaran Nutrimax yang dapat dibeli di apotik Century atau Guardian.

4. Bagi yang percaya dengan terapi magnet, tidak ada salahnya apabila mencoba membeli gelang magnet, karena dapat melancarkan peredaran darah.

5. Dan yang terpenting adalah anda harus yakin bahwa anda akan sembuh dan memohon kepada Tuhan untuk bantuannya.

Bagi anda yang terkena tinnitus pada tahap awal sebaiknya konsultasikan dahulu kepada dokter THT yang berpengalaman sehingga dapat diambil langkah-langkah terapi ataupun pengobatan yang perlu dilakukan.

Sebelumnya saya juga pernah melakukan pengobatan alternatif akupuntur ataupun hypnotherapy, tetapi saat ini saya sudah tidak melakukannya lagi. Semoga tulisan ini dapat banyak membantu bagi anda yang terkena tinnitus.

No comments:

Post a Comment