PERLUNYA TERAPI EPILEPSI UNTUK PENDERITA EPILEPSI
Epilepsi dapat disembuhkan dengan terapi epilepsi. Terapi membuat si penderita menjadi lebih baik dari pada sebelumnya. Penderita epilepsi harus menjalani terapi untuk kesembuhan. Terapi ini sangat berguna dan memiliki tujuan serta manfaat bagi para penderita epilepsi.
Tujuan Dari Terapi Epilepsi
Tujuan utama terapi epilepsi adalah tercapainya kualitas hidup optimal, sesuai dengan perjalanan penyakit epilepsi dan disabilitas fisik maupun mental yang dimilikinya. Untuk tercapainya tujuan tersebut diperlukan beberapa upaya, antara lain menghentikan bangkitan (seizure), mengurangi frekuensi bangkitan, mencegah timbulnya efek samping, menurunkan angka kesakitan dan kematian serta mencegah timbulnya efek samping dari obat anti epilepsi (OAE).
Umumnya, 70% bangkitan dapat teratasi dengan 1 jenis OAE, sedangkan 30% sulit diatasi meskipun dengan 3 atau lebih OAE yang kita sebut sebagai epilepsi refrakter.
Cara Kerja Terapi Epilepsi
Terapi epilepsi dimulai dengan monoterapi, terapi penyakit epilepsi yaitu memberikan 1 jenis OAE pilihan sesuai dengan jenis bangkitan atau sesuai dengan jenis sindrom epilepsi. Dimulai dari dosis rendah dan dinaikkan secara bertahap hingga dosis efektif tercapai atau timbul efek samping. Bila dengan penggunaan dosis maksimum obat pertama tidak dapat mengontrol bangkitan, maka dokter akan menambahkan OAE kedua. Bila OAE kedua tadi telah mencapai kadar terapi, OAE pertama akan diturunkan secara bertahap dan perlahan-lahan. Penambahan obat ketiga akan diberikan bila terbukti bangkitan tidak dapat diatasi dengan penggunaan dosis maksimal pada kedua OAE pertama tadi.
Memilih obat yang tepat bagi seseorang dengan epilepsi bukanlah hal yang mudah.Selain pemilihan OAE berdasarkan jenis bangkitan atau jenis sindrom epilepsi, juga harus mempertimbangkan umur, jenis kelamin, kondisi tubuh, berat badan dan respons masing-masing orang terhadap pengobatan yang diberikan. Dibutuhkan waktu sebelum seorang dokter menentukan jumlah dan jadual pengobatan yang dapat menghasilkan respons terbaik dengan efek samping paling sedikit.
Terapi Epilepsi Dengan Diet Ketogenik
Adapula diet ketogenik sebagai cara atau terapi untuk epilepsi. Diet ketogenik adalah diet dengan kandungan tinggi lemak dan rendah karbohidrat dan protein sehingga memicu keadaan ketosis. Diet ini mengandung 2-4 gram lemak untuk setiap kombinasi 1 gram karbohidrat dan protein. Diet ketogenik biasanya digunakan sebagai terapi dari epilepsi. Melalui diet ketogenik, lemak menjadi sumber energi dan keton terakumulasi di dalam otak sehingga menjadi tinggi kadarnya (ketosis). Keadaan ketosis ini dipercaya dapat menghasilkan efek antikonvulsi, yang dapat mengurangi simptom epilepsi dengan mengurangi frekuensi dan derajat kejang, meskipun bagaimana mekanisme biokimia peristiwa ini belum diketahui dengan pasti. Pada anak-anak diet ini dirasakan lebih efektif dibandingkan orang dewasa, terapi epilepsi khususnya pada saat obat antikolvusan tidak bekerja secara efektif atau menjadi kontraindikasi.
No comments:
Post a Comment