Kalimat tersebut kerap saya jumpai di bungkus rokok. Namun hari ini saya cukup terkejut ketika sedang browsing sebuah jurnal kesehatan. Selain gangguan kesehatan diatas, ternyata merokok juga dapat mengakibatkan gangguan penglihatan yaitu Katarak. Sepengetahuan saya, katarak umumnya terjadi pada penderita kencing manis dan orang yang sudah tua.
Katarak merupakan gangguan penglihatan pada mata, dimana lensa mata yang tadinya jernih dan tembus cahaya menjadi keruh. Akibatnya cahaya yang sampai ke retina menjadi kabur dan tidak jelas. Jelas hal ini berbahaya, karena jika benda yang kita lihat menjadi kabur tentu kita akan mengalami kesulitan untuk berjalan dan harus meraba-raba. Katarak dapat terjadi pada setiap orang. Katarak merupakan proses degeneratif dimana terjadi penurunan fungsi organ-organ tubuh, termasuk lensa mata kita. Lensa mata yang tadinya jernih akan menjadi semakin keruh seiring dengan pertambahan usia. Namun kadar kekeruhan lensa mata pada setiap orang berbeda, tergantung dari faktor diet, makanan, lingkungan dan faktor lainnya termasuk merokok.
Sebuah penelitian dilakukan di swedia pada tahun 1997 hingga 2002 dengan melibatkan 34.595 orang. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk melihat hubungan antara merokok dan resiko terbentuknya katarak. Ternyata, setelah 5 tahun penelitian dilakukan didapatkan hasil dimana merokok ternyata dapat meningkatkan resiko terkena penyakit katarak. Semakin lama dan semakin banyak rokok yang dihisap, maka resiko terkena katarak akan semakin besar pula.
Mengapa hal ini bisa terjadi? Lensa mata kita 98%-nya adalah protein. Protein pembentuk lensa mata ini sangat sensitif sekali terhadap sinar ultraviolet dan radikal bebas. Apabila lensa mata terserang oleh sinar ultraviolet dan radikal bebas, maka sel-sel protein pada lensa mata akan menjadi rusak dan mengendap di lapisan mata. Sehingga lensa mata menjadi keruh dan cahaya tidak dapat jatuh ke retina.
Untunglah tubuh kita mempunyai antioksidan yang berasal dari makanan bergizi yang kita makan. Antioksidan ini berfungsi sebagai pelindung mata dari reaksi oksidasi radikal bebas dan sinar ultraviolet. Sehingga lensa mata kita masih dapat berfungsi dengan normal. Pada sebatang rokok mengandung racun dan bahan kimia yang bersifat sebagai radikal bebas. Apabila konsumsi rokok meningkat, maka akan semakin banyak antioksidan yang dikorbankan tubuh untuk melindungi lensa mata dan sel-sel tubuh lainnya dari kerusakan. Apabila cadangan antioksidan tubuh menipis, maka ada sebagian sel-sel tubuh yang tidak dapat dilindungi dari serangan radikal bebas ini. Salah satunya adalah sel-sel protein pada lensa mata. Akibatnya, sel protein menjadi rusak dan menggumpal membentuk endapan yang menghalangi masuknya cahaya ke retina mata.
Bagaimana mencegahnya?
Katarak merupakan gangguan penglihatan pada mata, dimana lensa mata yang tadinya jernih dan tembus cahaya menjadi keruh. Akibatnya cahaya yang sampai ke retina menjadi kabur dan tidak jelas. Jelas hal ini berbahaya, karena jika benda yang kita lihat menjadi kabur tentu kita akan mengalami kesulitan untuk berjalan dan harus meraba-raba. Katarak dapat terjadi pada setiap orang. Katarak merupakan proses degeneratif dimana terjadi penurunan fungsi organ-organ tubuh, termasuk lensa mata kita. Lensa mata yang tadinya jernih akan menjadi semakin keruh seiring dengan pertambahan usia. Namun kadar kekeruhan lensa mata pada setiap orang berbeda, tergantung dari faktor diet, makanan, lingkungan dan faktor lainnya termasuk merokok.
Sebuah penelitian dilakukan di swedia pada tahun 1997 hingga 2002 dengan melibatkan 34.595 orang. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk melihat hubungan antara merokok dan resiko terbentuknya katarak. Ternyata, setelah 5 tahun penelitian dilakukan didapatkan hasil dimana merokok ternyata dapat meningkatkan resiko terkena penyakit katarak. Semakin lama dan semakin banyak rokok yang dihisap, maka resiko terkena katarak akan semakin besar pula.
Mengapa hal ini bisa terjadi? Lensa mata kita 98%-nya adalah protein. Protein pembentuk lensa mata ini sangat sensitif sekali terhadap sinar ultraviolet dan radikal bebas. Apabila lensa mata terserang oleh sinar ultraviolet dan radikal bebas, maka sel-sel protein pada lensa mata akan menjadi rusak dan mengendap di lapisan mata. Sehingga lensa mata menjadi keruh dan cahaya tidak dapat jatuh ke retina.
Untunglah tubuh kita mempunyai antioksidan yang berasal dari makanan bergizi yang kita makan. Antioksidan ini berfungsi sebagai pelindung mata dari reaksi oksidasi radikal bebas dan sinar ultraviolet. Sehingga lensa mata kita masih dapat berfungsi dengan normal. Pada sebatang rokok mengandung racun dan bahan kimia yang bersifat sebagai radikal bebas. Apabila konsumsi rokok meningkat, maka akan semakin banyak antioksidan yang dikorbankan tubuh untuk melindungi lensa mata dan sel-sel tubuh lainnya dari kerusakan. Apabila cadangan antioksidan tubuh menipis, maka ada sebagian sel-sel tubuh yang tidak dapat dilindungi dari serangan radikal bebas ini. Salah satunya adalah sel-sel protein pada lensa mata. Akibatnya, sel protein menjadi rusak dan menggumpal membentuk endapan yang menghalangi masuknya cahaya ke retina mata.
Bagaimana mencegahnya?
- kurangi dan hentikan kebiasaan merokok
- konsumsi makanan bergizi terutama sayuran hijau dan buah-buahan yang berwarna
- merah dan kuning yang banyak mengandung anti oksidan
- konsumsi makanan yang banyak mengandung vitamin E seperti kacang-kacangan dan kecambah
- hindarkan mata dari sinar ultra violet
No comments:
Post a Comment