Monday, August 26, 2013

Gaya Hidup Tidak Sehat Pada Warga Indonesia

Gaya Hidup Tidak Sehat Pada Warga Indonesia

Pelaksana Harian Direktur Bina Gizi Kemenkes M Nasir mengatakan, masyarakat Indonesia mulai mengarah kepada gaya hidup tidak sehat. "Kita harus memerhatikan apakah makanan yang dikonsumsi memiliki gizi yang seimbang dan berkualitas atau tidak?" kata Nasir di Jakarta.

Menurut Nasir, kecenderungan itu terlihat dari data konsumsi lemak yang mencapai 116 persen. Berbanding terbalik dengan konsumsi kacang-kacangan, sayuran, dan buah yang masih rendah.

Sedangkan aktivitas fisik, masih rendah, hanya 84,9 persen. Sehingga terjadi berbagai kasus obesitas dan munculnya penyakit degeneratif pada usia produktif, seperti hipertensi, jantung, diabetes dan sebagainya.

Sementara, anggota bidang Kemitraan Dewan Pengurus Pusat Persatuan Ahli Gizi Marudut Sitompul mengatakan, kelebihan gizi juga dapat mengakibatkan kematian. Karena kemampuan metabolisme seseorang berbeda. Sehingga perlu mengukur diri dalam mengonsumsi makanan.

"Kondisi demikian pada akhirnya menimbulkan berbagai penyakit seperti hipertensi, diabetes, bahkan dapat menimbulkan radikal bebas yang mengganggu pertumbuhan sel," jelas Marudut.

Tekanan atau stres dalam pekerjaan juga dapat menjadi memicu gangguan metabolisma dalam tubuh sehingga muncul berbagai penyakit tersebut. Sedangkan obesitas menjadi persoalan masyarakat perkotaan akibat pola makan salah dan kurangnya aktivitas. 

Ahli kesehatan Lia Listiawaty menambahkan, masyarakat yang telanjur mengalami obesitas dapat menurunkan berat sampai tinggal ideal secara aman. Caranya, dengan mengonsumi nutrisi yang cukup. "Kita harus dapat mengukur kalori yang dikeluarkan dalam beraktivitas dengan kandungan makanan dan minuman yang dikonsumsi. Kalau kelebihan atau kekurangan akan berdampak buruk bagi tubuh," ujar dia.

No comments:

Post a Comment