Hampir semua ibu merasa begitu bahagia ketika mengandung si buah hati, sampai-sampai ingin selalu bercerita pada semua orang apa saja yang dia alami. Dengan adanya jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter, saluran ekspresi makin terbuka lebar. Namun, menurut Marisa Cohen, penulis buku Deliver This!, berbagi pengalaman selama hamil di Facebook juga ada etiketnya.
"Hal menyenangkan dari memiliki Facebook, Anda bisa menyebarkan kabar terkini seputar si calon bayi ke seluruh teman dalam hitungan detik. Tidak perlu lagi memakai telepon atau repot menulis e-mail. Tinggal tulis status, lalu sebarkan," kata Cohen. Tapi, lanjutnya, sebaiknya Anda menghindari untuk menggunakan boks update status sebagai jurnal pribadi Anda.
Ada beberapa momen yang mungkin ingin diketahui semua teman Anda. Misalnya hasil USG terakhir yang memperlihatkan jenis kelamin calon bayi atau ketika si bayi pertama kali menendang di dalam perut. Tapi detail-detail seperti muntah-muntah, morning sickness, varises di kaki, hingga sulit tidur, sepertinya bukan untuk dikonsumsi orang banyak.
"Usahakan untuk membagi berita yang ringan-ringan saja, lalu pertimbangkan juga siapa yang sebaiknya menerima update status Anda ini," saran Julie Spira, kolom The Rules of Netiquette untuk The Huffington Post. "Apakah Anda ingin berbagi penderitaan ini dengan teman-teman dekat saja, atau semua orang, termasuk klien dan atasan di kantor?" lanjut Spira.
Mohon pertimbangkan hal ini sebelum menekan tombol "Post". Sementara bila bicara tentang satu hal yang harus Anda bagikan dengan orang lain, itu adalah foto pertama Anda menggendong si bayi yang baru lahir. Percayalah, semua orang pasti akan menyukainya!
No comments:
Post a Comment