Menurut Kartono, Muhammad.P3K
Pingsan jenis ini biasanya dijumpai pada orang – orang yang berdiri berbaris di terik matahari, atau orang – orang yang pergi tanpa makan pagi terlebih dahulu, atau pada orang – orang tua yang berdiri sesudah berbaring lama di tempat tidur. Orang yang cenderung untuk pingsan macam inilah orang yang anemia (kurang darah), lelah, takut, atau tidak tahan melihat darah.
Tindakan pertolongannya :
Baringkan penderita di tempat yang teduh dan datar. Kalau mungkin dengan kepala diletakkan agak lebih rendah. Buka baju bagian atas, serta pakaian lain yang menekan leher. Bila penderita muntah, letakkan kepalanya dalam kedudukan miring untuk mencegah muntahan terselak ke paru – paru. Kompres kepalanya dengan air dingin (jangan disiramkan seperti yang terlihat dalam adegan film). Kalau ada hembuskan amoniak di depan lubang hidungnya.
Pingsan jenis ini terjadi pada orang – orang sehat yang bekerja di tempat – tempat yang sangat panas. Biasanya penderita mula – mula merasa jantung berdebar – debar, mual, muntah, sakit kepala dan pingsan. Keringat yang bercucuran pada orang pingsan di udara yang sangat panas merupakan gejala petunjuk adanya pingsan jenis ini.
Tindakan pertolongannya :
Baringkan penderita di tempat yang teduh, dan perlakukan seperti hal – hal tersebut saat pingsan biasa. Beri penderita minum air garam (0,1persen : 1 gram untuk satu liter air). Air garam tersebut diminumkan dalam keadaan dingin. Tindakan ini tentu saja dilakukan setelah penderita sadar kembali.
- Pingsan karena sengatan terik (heat stroke)
Pingsan jenis ini merupakan keadaan yang lebih parah dar iheat exhaustion. Sengatan panas terjadi karena bekerja di udara panas dalam jangka waktu yang lama, sehingga kelenjar keringat menjadi lemah dan tidak mampu mengeluarkan keringat lagi. Akibatnya panas yang mengenai tubuh tidak ditahan oleh adanya penguapan keringat.
Gejala sengatan panas biasanya didahului oleh keringat yang mendadak menghilang. Penderita kemudian merasa udara di sekitarnya seolah – olah mendadak menjadi sangat panas. Selain itu ia merasa lemah, sakit kepala, tidak dapat berjalan tegap dan tetap, mengigau dan pingsan. Keringatnya tidak keluar lagi sehingga kulit menjadi kering. Suhu badan meningkat sampai 40-41 derajat celcius. Mukanya memerah dan pernafasannya cepat.
Dinginkan tubuh penderita dengan membawanya ke tempat yang teduh, banyak angin (kalau perlu pakai kipas angin) dan kompres badannya dengan air es atau dingin. Usahakan penderita tidak menggigil, dengan jalan memijit – mijit kaki dan tangannya. Setelah suhu badannya menurun 38 derajat celcius, hentikan pengompresan dan kirim penderita ke rumah sakit. Penderita memerlukan perawatan di rumah sakit, karena penyembuhannya dapat memakan waktu lebih dari 1 hari.
Penderita penyakit kencing manis dapat pingsan karena :
a) Penggunaan insulin yang berlebihan
b) Kadar zat keton dalam darah sangat tinggi.
Oleh karena itu sebaiknya para penderita kencing manis selalu membawa keterangan diri yang menyatakan bahwa ia menderita penyakit itu. Dan apabila ia mendapat suntikan insulin, perlu pula disebutkan dosis dan jenis insulin yang diberikan. Sehingga apabila pingsan di jalan, para penolong dapat segera menduga sebabnya.
Gejala – gejala :
Pingsan karena :
Nampak sangat sakit, kulit kering dan kemerahan. Merasa haus tidak merasa lapar, nafas bau aseton, dan nafas dalam dan cepat.
Nampak lemah, lembab dan pucat. Tidak haus dan sangat lapar. Biasanya nafas tidak bau aseton, pernafasannya biasa saja.
Tindakan pertolongannya :
* Pada pingsan karena kelebihan insulin, penderita ditolong seperti pada pingsan biasa. Berikan minum gula atau air jeruk yang manis, apabila sudah mulai sadar. Bila belum sadar, air gula dapat diberikan lewat dubur.
* Pada pingsan karena kelebihan zat keton, penderita harus segera dikirim ke rumah sakit, sambil diselimuti badannya.
Apabila ragu – ragu apakah karena insulin atau karena zat keton, berikan pertolongan dengan segelas air gula. Untuk hal yang pertama tindakan ini akan menolong, sedang untuk hal yang kedua tidak berbahaya. Tetapi sesudah itu segera penderita dikirim ke rumah sakit.
Tindakan – tindakan pokok yang penting adalah :
a) Cari racun yang telah mengenainya, misalnya dari botol bekasnya atau sisa yang masih ada. Pertolongan selanjutnya akan bergantung pada jenis racun yang mengenai
b) Bersihkan saluran nafas penderita dari kotoran, lendir atau muntahan
c) Jangan memberikan pernafasan buatan dengan cara mulut ke mulut. Apabila pernafasan buatan diperlukan, berikan dengan cara lainnya.
d) Apabila racun tidak dapat dikenali, sementara berikan norit (larutan arang batok kelapa di dalam air), putih telur dan air sebanyak – banyaknya untuk melunakkan racun.
- Pingsan karena mabuk minuman keras
Tindakan pertolongan :
Usahakan agar muntah. Pembilasan lambung dengan larutan soda kue (1 sendok teh dalam segelas air), setiap satu jam. Kopi pekat diminumkan atau dimasukkan lewat dubur. Pernafasan buatan dan selimuti tubuh penderita.
- Pingsan karena perdarahan otak
Pingsan jeni ini biasanya terjadi pada penderita tekanan darah tinggi. Gejalanya datang secara mendadak. Penderita merasa sakit kepala, mual, kadang – kadang muntah dan pingsan. Setelah sadar ia akan mengalami gangguan pada beberapa bagian tubuhnya. Misalnya : sulit berbicara, kelumpuhan separuh badan.
Tindakan pertolongan :
Penderita harus segera dikirim ke rumah sakit. Apabila masih sadar, dapat diberi aspirin atau sejenisnya untuk mengurangi rasa sakit kepalanya.
Kesedihan yang mendalam dapat mengakibatkan orang yang labil emosinya menjadi pingsan.
Tindakan pertolongannya :
Seperti pada pingsan biasa. Kalau perlu, dokter akan memberinya obat penenang.
- Pingsan karena cedera kepala
Tindakan pertolongan :
Bersihkan mulut dan saluran nafasnya dari kotoran, lender ataupun muntahan. Baringkan penderita dengan kepala menghadap ke samping, yaitu untuk memudahkan aliran – aliran zat – zat yang dimuntahkan. Penderita tidak boleh terlalu sering diangkat. Hentikan pendarahannya, bila ada. Dalam mengusung penderita, perlakukanlah seperti pada penderita patah tulang leher. Penderita yang sudah sadar, harus tetap berbaring dan dicegahj agar tidak gelisah. Kirim penderita ke rumah sakit untuk pemeriksaan yang lebih teliti.
- Pingsan karena tidak tahan terhadap obat suntik
Tindakan pertolongan :
Baringkan penderita dengan kepala rendah dari bagian tubuh lainnya, terkecuali jika ternyata karena gegar otak atau patah tulang kepala. Tariklah lidah penderita keluar, dan bersihkan mulut dan hidupnya dari sumbatan. Selimuti tubuhnya. Hentikan perdarahannya, bila ada. Apabila ada tulang yang patah, pasanglah bidai sebelum penderita diusung ke rumah sakit.
Apabila tidak ada tanda – tanda terjadi shock, ditolong seperti pada pingsan biasa. Untuk mengurangi rasa sakit, kalau perlu dapat diberi obat pelawan sakit.
Orang dapat pingsan setelah mengalami perdarahan. Karena ia tidak tahan melihat darah, atau karena terjadi shock. Apabila tidak ada tanda shock, dapat ditolong dengan tindakan pada pingsan biasa. Jangan lupa untuk menghentikan perdarahannya.