Saturday, August 7, 2010

MENGENAL PENYAKIT ''ADHD'' PADA ORANG DEWASA

DEFINISI
ADHD atau Attention-deficit/hyperactivity disorder pada orang dewasa merupakan kondisi mental seseorang yang mengalami kesulitan untuk memusatkan perhatian, hiperaktif (perilaku yang tidak bisa diam) dan kebiasaan impulsif (kesulitan untuk menunda respon / dorongan untuk melakukan / mengatakan sesuatu yang tidak sabar). ADHD pada orang dewasa memiliki beberapa gejala, diantaranya hubungan interaksi yang tidak stabil, lemah dalam kemampuan kerja atau belajar, dan rendahnya kepercayaan diri.

ADHD selalu dimulai dari saat ia berusia anak-anak, akan tetapi pada beberapa kasus hal ini tidak dapat didiagnosis sampai mereka dewasa. Proses peongobatan untuk orang dewasa sama seperti pengobatan pada anak-anak, termasuk juga obat-obatan stimulus atau perawatan medis lainnya, konseling (psikoterapi) dan perawatan untuk kesehatan mental yang diperlukan.


GEJALA
ADHD atau yang disebut juga Attention-deficit disorder (ADD) and hyperactivity memiliki dua aspek utama, yaitu inattention (kondisi dimana sulit untuk memusatkan perhatian) dan hiperaktif (perilaku yang tidak bisa diam) - kebiasaan impulsif (kesulitan untuk menunda respon / dorongan untuk melakukan / mengatakan sesuatu yang tidak sabar).

ADHD pada orang dewasa dapat memiliki gejala diantaranya :
• Kesulitan untuk fokus atau berkonsentrasi
• Gelisah
• Tidak sabar
• Sulit dalam menyelesaikan tugas
• Kesulitan dalam mengorganisasi (mengatur apa yang dikerjakan)
• Suasana hati yang sering berubah
• Tempramental
• Sulit untuk mengatasi stress
• Hubungan interaksi dengan orang lain yang tidak stabil

Beberapa orang dewasa dengan ADHD tidak menyadari bahwa mereka terkena ADHD – mereka hanya mengetahui bahwa setiap hari tugas-tugas yang diberikan pada mereka merupakan tantangan yang berat. Banyak orang dewasa dengan ADHD sulit memberikan fokus dan prioritas akan apa yang mereka kerjakan, sering tidak dapat memenuhi tenggat waktu yang diberikan atau lupa akan jadwal rapat kerja ataupun dalam sulit dalam bersosialisasi.

Ketidakmampuan untuk mengontrol dorongan impulsif yang dapat mengakibatkan ketidaksabaran menunggu pada barisan antrian ataupun mudah berubahnya suasana hati pada saat menyetir. Banyak orang dewasa dengan ADHD memiliki catatan masalah dalam bekerja dan bersekolah.
Penyebab & Faktor Risiko
Penyebab

ADHD pada orang dewasa memiliki penyebab yang sama dengan ADHD pada anak-anak, yaitu :
• Berubahnya fungsi dan anatomi otak
Untuk sementara penyebab pasti dari ADHD masih menjadi misteri. Pengamatan terhadap otak mengungkapkan perbedaan penting pada struktur dan aktifitas otak pada orang normal dan orang dengan ADHD. Sebagai contoh, berkurangnya aktifitas pada area di otak yang mengontrol aktifitas dan perhatian.
• Keturunan
ADHD cenderung menurun dalam keluarga.
• Ibu yang merokok, penggunaan obat-obatan dan racun lain.
Wanita hamil yang merokok memiliki peningkatan risiko memiliki anak dengan ADHD. Alkohol atau obat-obatan yang digunakan ketika hamil dapat menurunkan aktifitas dari sel saraf yang menghasilkan neurotransmitter . Wanita hamil yang terkena racun dari lingkungan, seperti polychlorinated biphenyls (PCBs), juga memungkinkan untuk memiliki anak dengan gejala ADHD. PCBs merupakan kimia industri yang digunakan secara luas sejak 1970an.
• Anak-anak yang terkena racun lingkungan.
Anak-anak pra sekolah yang terkena racun tertentu memiliki peningkatan risiko terkena ADHD. Misalnya racun PCBs.

Faktor risiko
• Ibu yang terkena racun (toxins) pada saat hamil.
• Merokok, minuman beralkohol atau penggunaan obat-obatan ketika hamil.
• Faktor keluarga dengan sejarah ADHD (keturunan) atau faktor perilaku tertentu dan rusaknya suasana hati.
• Kelahiran prematur
• Terkena racun tertentu pada saat anak-anak

Pencegahan

Apabila anda telah terkena ADHD, anda dapat mengambil langkah-langkah berikut untuk mencegah ADHD bertambah parah.
• Ambil langkah-langkah medis yang menentukan. Hubungi dokter anda sebelum anda mengambil langkah-langkah tertentu.
• Rajinlah untuk menggunakan skill dan kemampuan yang telah anda pelajari. Tetaplah mampu untuk mengontrol stress dan jaga terus sikap-sikap yang positif.
• Jangan ragu untuk meminta pertolongan. Biarkan orang lain mengetahui ketidakmampuan anda. Dukungan mereka akan membuat perubahan yang besar.
kompas.com

No comments:

Post a Comment