Anggapan bahwa mimpi hanyalah bunga tidur ternyata tidak selalu berlaku bagi para ilmuwan, khususnya bila mimpi itu menakutkan. Menurut para ilmuwan, mimpi buruk pada malam hari bisa menjadi salah satu pertanda awal penyakit parkinson.
Para peneliti dari Neurology Department of the Hospital Clinic di Barcelona Spanyol menyatakan, mereka yang mengalami mimpi buruk dan berteriak atau menangis saat tidur akan mengalami kondisi lebih buruk dalam lima tahun mendatang.
Para ahli telah menemukan, mereka yang menderita suatu kondisi yang disebut sebagai REM sleep disturbance—meliputi gerakan tiba-tiba menendang saat mimpi buruk—kemungkinan akan mengarah pada parkinson atau demensia.
REM atau rapid eye movement adalah fase dalam tidur ketika seseorang biasanya bermimpi. Normalnya, pada saat tidur, tubuh seseorang seakan-akan lumpuh karena pada tahap ini otak mematikan fungsi otot-otot sehingga memungkinkan tubuh beristirahat dengan baik.
Namun, hal ini tidak terjadi pada mereka yang mengalami gangguan REM. Mereka sering kali bergerak saat bermimpi.
Tim yang dipimpin dr Alex Iranzo menemukan, seperlima dari 60 orang yang mengalami mimpi buruk disertai REM sleep disturbance mengarah pada penyakit Parkinson dan penyakit degeneratif lainnya, seperti lewy body dementia.
Temuan yang diterbitkan dalam jurnal Neurology Lancet ini mengindikasikan, gangguan tidur dapat menjadi salah satu pertanda awal penyakit otak.
Penemuan ini diharapkan dapat membantu para dokter mendiagnosis kondisi pasien jauh lebih awal sehingga memungkinkan pasien untuk mendapat perawatan yang lebih baik.
Dalam risetnya, Alex beserta timnya memantau 43 pasien berusia di atas 60 tahun yang semuanya telah didiagnosis menderita REM sleep disturbance. Peneliti menemukan, 30 persen pasien mengidap gangguan saraf ini sejak dua setengah tahun setelah didiagnosis mengalami gangguan tidur.
Mereka yang menderita penyakit ini tidak memiliki cukup zat kimia yang disebut dopamin karena beberapa sel saraf di otak mereka telah mati. Tanpa dopamin, gerakan mereka menjadi lambat. Mereka juga menjadi bingung dan kehilangan memori.
Penelitian terbaru di Spanyol ini mendukung riset sebelumnya, di Amerika, yang diterbitkan awal tahun ini. Penelitian itu menunjukkan bahwa menendang atau memukul saat tidur bisa menjadi bagian dari tanda-tanda pertama Parkinson
Para peneliti dari Neurology Department of the Hospital Clinic di Barcelona Spanyol menyatakan, mereka yang mengalami mimpi buruk dan berteriak atau menangis saat tidur akan mengalami kondisi lebih buruk dalam lima tahun mendatang.
Para ahli telah menemukan, mereka yang menderita suatu kondisi yang disebut sebagai REM sleep disturbance—meliputi gerakan tiba-tiba menendang saat mimpi buruk—kemungkinan akan mengarah pada parkinson atau demensia.
REM atau rapid eye movement adalah fase dalam tidur ketika seseorang biasanya bermimpi. Normalnya, pada saat tidur, tubuh seseorang seakan-akan lumpuh karena pada tahap ini otak mematikan fungsi otot-otot sehingga memungkinkan tubuh beristirahat dengan baik.
Namun, hal ini tidak terjadi pada mereka yang mengalami gangguan REM. Mereka sering kali bergerak saat bermimpi.
Tim yang dipimpin dr Alex Iranzo menemukan, seperlima dari 60 orang yang mengalami mimpi buruk disertai REM sleep disturbance mengarah pada penyakit Parkinson dan penyakit degeneratif lainnya, seperti lewy body dementia.
Temuan yang diterbitkan dalam jurnal Neurology Lancet ini mengindikasikan, gangguan tidur dapat menjadi salah satu pertanda awal penyakit otak.
Penemuan ini diharapkan dapat membantu para dokter mendiagnosis kondisi pasien jauh lebih awal sehingga memungkinkan pasien untuk mendapat perawatan yang lebih baik.
Dalam risetnya, Alex beserta timnya memantau 43 pasien berusia di atas 60 tahun yang semuanya telah didiagnosis menderita REM sleep disturbance. Peneliti menemukan, 30 persen pasien mengidap gangguan saraf ini sejak dua setengah tahun setelah didiagnosis mengalami gangguan tidur.
Mereka yang menderita penyakit ini tidak memiliki cukup zat kimia yang disebut dopamin karena beberapa sel saraf di otak mereka telah mati. Tanpa dopamin, gerakan mereka menjadi lambat. Mereka juga menjadi bingung dan kehilangan memori.
Penelitian terbaru di Spanyol ini mendukung riset sebelumnya, di Amerika, yang diterbitkan awal tahun ini. Penelitian itu menunjukkan bahwa menendang atau memukul saat tidur bisa menjadi bagian dari tanda-tanda pertama Parkinson
No comments:
Post a Comment