Di alam, keberadaan kepik atau kumbang kecil sering terabaikan karena bentuknya yang mungil dan tak terlalu menarik. Namun di balik penampilannya yang bersahaja, terdapat senyawa obat yang dapat dikembangkan jadi obat TBC dan Malaria.
Kepik kecil atau juga dikenal dengan nama kumbang harlequin (Harmonia axyridis) mudah dikenali dari bentuknya yang mungil dan motifnya yang bertotol-totol. Meski mungil, serangga ini cukup beracun bagi spesies serangga lain sehingga dimanfaatkan oleh petani sebagai pengendali hama.
Tak hanya berbahaya bagi serangga lain, racun kepik juga dapat memicu reaksi alergi pada manusia yang iseng mengusiknya. Racun dalam cairan seperti darah yang keluar dari kaki-kakinya dalam kondisi darurat minimal bisa menyebabkan gatal-gatal.
Cairan yang oleh ilmuwan dinamakan 'darah refleks' ini sebenarnya sudah sering dimanfaatkan sebagai pewarna mebel. Kini manfaatnya bertambah banyak, setelah ilmuwan dari University of Wurzburg menemukan khasiat mirip antibiotik di dalamnya.
Dalam eksperimen di laboratorium, para ilmuwan berhasil mengisolasi senyawa harmoline dari cairan mirip darah kepik. Saat diuji coba, senyawa ini mampu menghambat pertumbuhan 12 bakteri berbahaya, termasuk Methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA) yang dikenal sebagai superbug.
"Aktivitas antimikroba dengan spektrum luas pada darah kepik menunjukkan bahwa harmonine merupakan faktor pentung untuk meningkatkan kekebalan tubuh," tulis para peneliti dalam jurnal Biology Letters, seperti dikutip dari Dailymail, Jumat (23/9/2011).
Selain MRSA, kuman-kuman berbahaya lainnya yang bisa dihambat pertumbuhannya dengan darah kepik antara lain kuman TBC yang sudah kebal obat, malaria dan Eschericia coli penyebab sakit perut. Sayangnya untuk dipakai pada manusia, masih butuh pengembangan untuk memodifikasinya sebagai obat.
detikhealth
No comments:
Post a Comment