Wednesday, September 14, 2011

Proses Dan Klasifikasi Kaki Diabetik


Bagaimana proses terjadinya kaki diabetik? 
Pada penderita diabetes, gula darah yang meningkat dalam jangka lama akan menyebabkan kelainan sistem saraf disebut neuropati diabetik dan kelainan pembuluh darah. Neuropati terdiri dari neuropati sensorik (rasa), motorik (gangguan otot), dan autonomik.
Keadaan-keadaan ini mengakibatkan rasa terhadap rangsang sakit menurun, perubahan kekuatan motorik sehingga timbul perubahan tekanan pada telapak kaki, kemudian keringat berkurang (neuropati autonomik) sehingga kulit menjadi kering. Kesemuanya itu memudahkan timbulnya luka.
Selain itu karena rentan terhadap infeksi, mudah terjadi infeksi bahkan infeksi mudah meluas. Selain itu kelainan pembuluh darah (penyempitan) menyebabkan adanya bagian kaki yang suplai darahnya berkurang (iskemia) sehingga kelainan-kelainan tersebut di atas lebih sukar dikelola dan susah sembuh.
Klasifikasi kaki diabetik. 
Ada beberapa klasifikasi antara lain klasifikasi PEDIS 2003, Wagner dan sebagainya. Klasifikasi yang sangat praktis untuk pengelolaan adalah Klasifikasi Edmonds, berdasarkan perjalanan alamiah kaki diabetik, sebagai berikut: Stage 1: Normal Foot, Stage 2: High Risk Foot, Stage 3: Ulcer¬ated Foot, Stage 4: Infected Foot, Stage 5: Necrotic Foot, Stage 6: Unsolvable Foot.
Untuk Stage 1 dan stage 2: peran pencegahan primer sangat penting, dapat dilakukan oleh dokter umum/dolcter keluarga. Untuk Stage 3 dan Stage 4: umumnya sudah memerlukan perawatan dan pelayanan spesialistik. Untuk Stage 5 apalagi Stage 6: merupakan kasus rawat inap, diperlukan dokter ahli bedah.
Pengelolaan optimal luka diabetik. Diperlukan kerja sama multi disipliner untuk menanganiKaki diabetik, yaitu meliputi: Metabolic control, Vascular control, Wound control, Microbiological control, Pressure control dan Education control. Penanganan ini tentu sudah dipahami oleh para dokter yang biasa memberikan pelayanan pengelolaan kaki diabetik.
Disarankan agar penderita teratur mengobati luka tersebut —lebih-lebih karena penderita (Tatang ) berada pada Stage 3 dan Stage 4. Dan kalau sudah sembuh tetap perlu menjaga hal-hal agar tidak terjadi komplikasi yang bare. Sebaiknya konsultasi dengan dokter mengenai tahapan control (pemeriksaan) seperti disebut di atas.
anajemen Hidup Sehat, Oleh Dr. NICO A. LUMENTA

No comments:

Post a Comment