Ruang-ruang di kantor yang tertutup seringkali menjadi “rumah” bagi polutan seperti benzene, trikhloroetilen, dan formaldehid. Tiga senyawa ini terdapat pada peralatan kantor seperti kertas, tisu, panel kayu, lapisan bawah karpet dan lainnya yang membawa efek akut dan kronis bagi manusia di dalamnya karena menyerang sistem saraf pusat.
Perpaduan tiga senyawa ini bisa menyebabkan sindrom bangunan sakit (sick building syndrome), yang menyebabkan penyakit legoinesellesis dengan gejala pusing, iritasi pada mata dan hidung, gamang, lelah, dan sesak napas. Jika sindrom bangunan sakit ini telah menyerang bisa jadi produktivitas Anda di dalam kantor menurun.
Untuk menyiasati sindrom bangunan sakit ada banyak cara, salah satunya lewat keberadaan tanaman di dalam ruangan. Kehadiran tanaman tidak hanya sekadar membantu mengurangi polutan, melainkan memberi sentuhan estetika sehingga ruangan tidak terasa kaku dan monoton. Pilihan daun dengan motif unik serta warna-warni bunga dapat menambah semarak meja kerja Anda.
Menurut penelitian Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat atau NASA, setidaknya ada 10 rekomendasi tanaman di dalam ruangan. Kali ini, kami memilihkan lima tanaman dalam ruang yang cocok ditempatkan di dekat meja kerja Anda. Kelimanya adalah Mother in law's tounge atau lidah mertua (Sansevieria laurentii), Palem bambu (Chamaedorea seifritzii), Pot mum atau krisan atau seruni (Chrysanthemum morifolium), Gerbera daisy (Gerbera jamesonii) dan Kuping gajah (Philodendron domesticum).
No comments:
Post a Comment