Ternyata belum banyak dipelajari tentang hubungan kejiwaan dengan penyakit diabetes melitus (DM). Namun demikian, kesan di dapat bahwa salah satu faktor pencetus ialah : makan yang berlebih secara kuantitatif, kurang makan kegemukan serta situasi yang penuh stress seperti operasi maupun perubahan hidup.
HUBUNGAN ETIOLOGIK
Konon menunjukkan bhwa stres dapat mengakibatkan glikosuria disebut juga sebagai glikosuria emosional namun pernah diikuti oleh hiperglikemia emosional. Dunia menyebutkan bahwa penderita DM lebih banyak mendapat kesulitan dari pada orang normal dan berubah menjadi sifat ketergantungan infantil. Cenderung regresi menjadi bersikap dependen. Lebih pasif dan cenderung masokistik dan ragu.
Daniel mengatakan bahwa DM dapat disokong terjadinya oleh kecemasan yang kronik yang dihubungkan dengan ketakutan infantil yang tak sadar. Pasien bertahan dengan sikap dependen infantil dan bersikap menuntut, dan sering kecewa karena tuntutan kasih sayang dan kebutuhan kasih sayang yang tidak terpenuhi. Terhadap kekecewaan pasien bereaksi dengan sikap permusuhan. DM timbul akibat konflik karena keinginan infantil dan tuntutannya dikecewakan.
Para ahli psikoanalisis menyatakan bahwa para pasien DM mempunyai konflik dasar yang berhubungan dengan makan; makan yang menggambarkan kecenderungan agresif inkorporatif oral. Impuls inkorporatif ini muncul dengan berbagai cara. Demikian juga suatu kecenderungan menolak makan akan berakibat peningkatan kebutuhan ini dinyatakan dalam hubungan interpersonal.
Faktor pencetus yang nyata pada DM adalah kegemukan (obesitas), namun demikian obesitas sendiri bukan sebagai penyebab DM, . Hal ini terbukti dari kenyataan bahwa 75% pasien DM biasanya gemuk, dan hanya 5% orang gemuk yang menderita DM. Kenyataan ini menjelaskan bahwa obesitas meningkatkan kebutuhan insulin, bila pankreas tidak mampu mengkompensasi kebutuhan insulin, maka terjadilah DM. Makan berlebihan biasanya akibat dari perkembangan emosional. Anak yang lahir dan berpotensi menjadi DM sebagian besar tidak pernah puas kebutuhan biologiknya. Tuntutan oral yang berlebih itu dapat menimbulkan dasar insufisiensi biologik.
GAMBARAN KLINIS DAN MANIFESTASI PSIKIATRIK DM
1. Kelemahan Umum
Keadaan ini sering menjadi tanda awal dari berbagai penyakit tubuh termasuk DM. Keadaan ini tidak spesifik hingga sulit untuk tanda pengenal terjangkitnya DM. Sulit dibedakan dari penyakit yang sungguh karena gangguan fisik atau mental lainnya.
2. Sering haus, banyak minum, buang air kecil, banyak makan Keadaan ini menjadi gejala yang mengawali terjadinya penyakit DM
Kondisi ini menyerupai teulimia, polidipsia, poliuria, anorexia nervosa yang menyerupai gangguan fisik dan mental yang perlu penanganan khusus.
3. Berat badan turun walau banyak makan seperti orang yang kurang gizi, walau banyak makan sehingga mencurigakan adanya penyakit fisik lain seperti infestasi parasit dan cacing.
4. Gatal di daerah genitalia membuat perasaan cemas dan risau
Kondisi ini sering terjadi karena gula disekresi bersama keringat pada kulit, terutama yang basah dan panas seperti lipatan paha dekat genitalia, sebab itu pasien sering menggaruk bagian itu dan tampak memalukan, tetapi gatalnya itu tidak tertahan sehingga pasien menjadi dilema.
5. Impotensi pada pria dan amenorea pada wanita
Impotensi adalah keluhan dan gejala yang sering menyebabkan pasien pria datang mencari pertolongan, hal ini terjadi setelah penderitaan berkisar antara 1-3 tahun bergantung pada berat atau ringannya penyakit DM.
6. Rasa dingin dan nyeri di ekstremitas Suatu manifestasi keluhan seperti gangguan psikosomatik dan memebuat pasien meminta pemeriksaan yang beraneka ragam, walaupun sudah ditemukan penyakit DM-nya, namun terasa tidak nyaman selalu.
7. Delirium
Merupakan satu kondisi akibat hiperglikemia atau justru hipoglikemia akibat makan antidiabetika yang relatif terlalu bnayak karena kurang kalori penyakit fisik yang menyebabkan gangguan metabolik dan lain sebagainya.
8. Gangguan afektif
Yang dimaksudkan disini adalah kondisi dengan ciri gangguan alam perasaan yang terlalu rendah yaitu depresi dan terlalu tinggi yaitu mania. Gangguan afektif ini tidak merupakan akibat langsung dari DM, namun mungkin sudah merupakan satu gangguan yang sudha ada sebelumnya.
9. Demensia
Merupakan satu gangguan akibat penderitaan DM yang lama sedikitnya 5 tahun keatas. Penderita menjadi pikun karena otaknya langsung terkena gula yang tidak terkontrol, atau tidak langsung karena pembuluh darah nya tersumbat sehingga otak tertentu tidak mendapatkan cukup makana, terjadilah demensia.
TERAPI DAN KESIMPULAN
Terapi sebenarnya harus ditujukan pada penanganan DM itu sendiri sejak dini, merupakan upaya pencegahan sehingga tidak menyebabkan kondisi terlantar, sehingga berakibat buruk pada jaringan tubuh. Memang keberhasilan pencegahan ini juga bergantung pada kepribadian pramorbid orang tersebut. Terapi terhadap gangguan psikiatrik yang timbul bergantung pada berbagai kondisi itu, namun tidak selalu dapat berhasil. Jadi kesimpulan ialah upaya tindakan prevensi terhadap kemungkinan timbulnya komplikasi ialah yang mengena dan terbaik.
sumber : Soetrisno,Eddy.Tara,Elizabeth MD.Buku pintar terapi diabetes melitus.
No comments:
Post a Comment