Thursday, October 4, 2012

Bagaimanaklah Seharusnya Aktivitas Seksual Setelah Persalinan

Aktivitas Seksual Pasca Bersalin

Pengertian Aktivitas Seksualitas Pasca Bersalin
Seksualitas merupakan suatu komponen integral dari kehidupan seorang wanita normal, di mana hubungan seksual yang nyaman dan memuaskan merupakan salah satu faktor yang berperan penting dalam hubungan perkawinan bagi banyak pasangan (winkjosastro, 2002). Menurut Oruc, et.al (1999, hlm.48) Seksualitas diartikan sebagai sebuah identitas individu yang secara sosial dibangun berdasarkan komponen biologis, kepercayaan, nilai, minat, daya tarik, harapan dan tingkah laku (Wals, Linda V, 2008)
Aktivitas seksual pasca bersalin yang aman maksudnya adalah berhubungan seks dengan menghindari penetrasi (memasukkan penis, jari, atau hal lain ke dalam vagina). Ada pula yang mengatakan bahwa aktivitas seksual pasca bersalin yang aman adalah berhubungan kembali setelah enam minggu dihitung sejak kelahiran anak (Thamrin, 2010, 1).
Waktu Pelaksanaan Aktivitas Seksual Pasca Bersalin
Aktivitas seksual dapat dimulai kembali setelah perdarahan berhenti atau ketika lochea (cairan yang dikeluarkan dari liang senggama setelah melahirkan) sudah berhenti (Thamrin, 2010).
Pendapat lain mengatakan bila luka jahitan telah sembuh, atau setelah empat sampai enam minggu setelah bersalin (Walsh, 2008, hal. 393).
Enam minggu adalah waktu dimana rahim telah kembali pada ukuran sebelum hamil. Pengecilan rahim adalah perubahan fisik utama pasca persalinan yang terakhir. Namun, seorang wanita sebenarnya tidak perlu menunggu hingga rahimnya kembali ke ukuran semula, sebelum ia mulai melakukan senggama.

Siklus Respon Seksual Pada Wanita
Siklus respon seksual pada wanita dipengaruhi oleh beberapa faktor yang kompleks dan saling berhubungan antara lain psikologis, lingkungan, dan fisiologis (hormon, vaskuler, dan neourologis). Fase awal dari respon seksual adalah gairah, kemudian fase terangsang, fase pendataran, fase orgasme, dan fase resolusi.

Fase Gairah, Fase gairah adalah motivasi dan hasrat untuk melakukan hubungan seksual.
Fase Terangsang, Selama fase ini klitoris dan vagina membengkak, vagina memanjang, melebar dan membuka, serta uterus terangkat keluar dari pelvis.
Fase Pendataran, Pada fase ini seorang wanita merasakan ketegangan seksual dan perasaan erotik secara intensif dan pembendungan pembuluh darah mencapai intensitas maksimum.

Fase Orgasme, Fase orgasme adalah sensasi seksual yang sangat nikmat.
Fase Resolusi, Fase yang mengikuti pelepasan tekanan seksual tiba-tiba yang diakibatkan oleh orgasme, wanita akan lebih santai dan tenang.
Perubahan fisiologis tubuh yang terjadi pada saat terangsang akan kembali ke keadaan semula dan tubuh kembali pada keadaan istirahat (Mastroianni, 1999).

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Aktivitas Seksual Pasca Bersalin
Intensitas respon seksual berkurang karena perubahan tubuh. Tubuh menjadi tidak sesensitif seperti semula. Adanya rasa lelah akibat mengurus bayi mengalahkan minat untuk berhubungan seksual. beberapa wanita merasakan perannya sebagai orang tua sehingga timbul tekanan dan kebutuhan untuk menyesuaikan diri dengan perannya. Berurusan dengan bayi, menguras semua kasih sayang ibu sehingga waktu untuk pasangan tidak tersisa lagi.

Ada pula perasaan tidak nyaman secara psikologis yang dialami ibu karena bayi dikamar yang sama. Adanya luka bekas episiotomi (luka guntingan jalan lahir) juga menjadi salah satu alasan, ibu menjadi lebih takut bila jahitannya akan lepas. Kurangnya informasi tentang seks pasca bersalin. Berhubungan seksual pasca bersalin berbahaya apabila pada saat itu mulut rahim masih terbuka maka akan beresiko. Mudah terkena infeksi, karena kuman yang hidup di luar, akibat adanya hubungan seksual ketika mulut rahim masih terbuka. Adanya respon fisiologis yang menekan ibu, karena ibu menyusui bayi (Bahiyatun, 2009, hal. 83 )

Adakalanya setelah melahirkan berat badan si ibu bertambah akibat kehamilan, hal ini ak
n menyebabkan adanya penurunan rasa percaya diri dari si ibu, dan ketidakpuasan pada kehidupan seksnya ataupun pasangannya. Hal ini memang relatif, karena mungkin ada pasangan tertentu meningkat gairah seksualnya jika pasangannya berat badan berlebih.
Menyusui bisa memicu penurunan kemampuan perempuan untuk terangsang secara seksual karena dinding vagina lebih tipis akibat perubahan hormon. Pada beberapa orang bisa menyebabkan orgasme yang kurang intens

Penyebab Apati Terhadap Aktivitas Seksual Pasca Bersalin
Stress dan traumatik, kelahiran bayi bisa menjadi pengalaman yang dapat menimbulkan traumatik terutama jika ibu belum dipersiapkan secukupnya. Banyak ibu yang mempunyai pengharapan yang tidak realistik tentang kelahiran. Misalnya: persalinan berlangsung lama atau persalinan yang memerlukan tindakan.

Adanya luka episiotomi, hal ini bila penjahitan luka episiotomi dilakukan dengan tidak benar maka akan mengakibatkan rasa nyeri dan rasa tidak nyaman di saat ibu berjalan dan duduk. Hal ini bisa berlangsung berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan walaupun mungkin sayatan itu sendiri sudah sembuh.

Keletihan bagi seorang ibu yang baru dan belum berpengalaman selain harus mengerjakan pekerjaan rumah tangga yang biasa, ia juga harus menghadapi bayinya yang tidak mau tidur, sering menangis, atau bermasalah dalam menyusu. Maka ibu akan menjadi letih dan lemah sehingga gairah seks menjadi menurun. Adanya depresi, penyebabnya adalah keadaan tidak bersemangat akibat lelah pasca persalinan. Perasaan ini biasanya terjadi dalam beberapa minggu setelah kelahiran bayi (Llewellyn, 2005, hal. 282).

Dalam kondisi yang sangat baikpun, vagina masih sangat sensitif. Selain itu, bila Anda menyusui, mungkin terjadi vaginal atrophy - menipis serta mengeringnya jaringan vagina akibat kurangnya estrogen dalam tubuh. Semuanya terserap untuk buah hati anda.

Adanya Keputihan, yang dapat berlanjut selama beberapa minggu setelah lahir sehingga membuat rasa sakit dan gatal serta bau pada vagina dapat menyebabkan keengganan untuk melakukan aktivitas seksual

Adanya perubahan pada vagina akibat jalan lahir bayi, menyebabkan penurunan tonus otot di vagina sehingga dapat mengurangi gesekan saat berhubungan seks hal ini dapat mempengaruhi gairah seks. Hal ini biasanya sementara.

Selain itu adanya perubahan aktivitas hormon setelah melahirkan, dimana kadar prolaktin akan meningkat yang memungkinkan ibu untuk menyusui. Tapi hal ini berpengaruh pada menurunnya tingkat dopamin yang membuat gairah seks berkurang.

Hal-Hal yang Bermanfaat Untuk Memulai Aktivitas Seksual Pasca Bersalin
Hal-hal bermanfaat yang dapat dilakukan untuk menghidupkan aktivitas seksual pasca melahirkan yaitu menjaga agar badan tetap sehat. Perlu dingat jika badan sehat berarti hubungan seks juga akan sehat, makan makanan yang bergizi cukup, cukup berarti tidak berlebihan dan tidak kurang. Cukup istirahat karena biasanya ibu lebih lelah akibat sering terjaga saat malam hari. Olahraga secara teratur, hindari stres, hindari merokok dan mengkonsumsi alkohol, serta lakukan perawatan diri (Bahiyatun, 2009, hal. 82).

Anda bisa hamil waktu tiga minggu setelah kelahiran bayi, bahkan jika Anda sedang menyusui dan menstruasi belum mulai lagi. Oleh karena itu komunikasikan dengan seksama pada pasangan anda, sehingga dapat di pertimbangkan pemakaian kontrasepsi jika tidak ingin punya anak untuk sementara waktu.

Selama proses melahirkan, rahim dan leher rahim mengalami perubahan yang signifikan. Dan selama fase penyembuhan, lapisan rahim terutama tempat di mana plasenta ditempelkan rentan terhadap infeksi. Karenanya hubungan seksual sangat rentan menularkan bakteri yang bisa menyebabkan infeksi, sehingga hal ini harus menjadi bahan pertimbangan sebelum melakukan hubungan seksual.

Cara Mengatasi Masalah Aktivitas Seksual Pasca Bersalin
Jika pasangan ingin lebih cepat melakukan hubungan dari yang disarankan yaitu enam minggu pasca bersalin, maka dapat menyarankan pada pasangan untuk memakai pelumas atau jelly.

Bila saat berhubungan masih terasa sakit, ibu sebaiknya mengatakan dengan jujur kepada pasangan. Jangan takut untuk berterus terang kepada pasangan. Pastikan jika luka episiotomi sudah pulih atau kering. Ibu serta pasangan juga dapat melakukan konsultasi kepada dokter kandungan atau bidan jika dirasa perlu.(Bahiyatun,2009,hal.84).
Jika anda kuatir akan terasa sakit pada vagina akibat melahirkan, maka sebaiknya sebelum melakukan hubungan intim, jelajahi dengan jari-jari Anda sendiri dulu untuk meyakinkan diri sendiri bahwa tidak akan sakit yang dapat timbul pada saat bercinta.

Bila sudah siap untuk melakukan hubungan seks, bukan berarti ‘seks pertama’ ini bisa dilakukan seperti sebelum melahirkan. Lagi-lagi Anda harus memberitahukan pasangan Anda bahwa semuanya harus berjalan dengan sangat lembut dan perlahan. Penetrasi yang kasar dapat membahayakan vagina

Aktivitas Hormon yang belum kembali normal setelah melahirkan menyebabkan turunnya pelumas alami pada vagina. Oleh karena itu, sebaiknya gunakan pelumas buatan yang bisa didapatkan di apotik terdekat sehingga mengurangi gesekan pada vagina yang berlebihan. Jangan lupa untuk melakukan foreplay sebelumnya

Jika Anda tidak merasa nyaman pada posisi bercinta tertentu, maka cobalah posisi baru yang bisa membuat Anda lebih nyaman.

Pertimbangkan bercinta di pagi hari, sementara bayi Anda tidur, atau saat bayi Anda menghabiskan beberapa jam dengan seorang teman terpercaya atau orang yang dicintai, sehingga saat melakukan aktivitas seksual tidak terganggu oleh bayi kita sendiri, karena akan berakibat hilangnya mood seksual kita dan pasangan kita.

Payudara mungkin merasa sedikit lembut pada awalnya atau ada rasa yang berbeda ketika di sentuh oleh pasangan kita. Gairah seksual dapat menyebabkan keluarnya air susu, hal ini dapat mempengaruhi aktivitas seksual. sehingga d sarankan sebelum melakukan aktivitas seksual, si ibu sebaiknya menyusui dahulu bayinya untuk membantu mengurangi kebocoran air susu pada payudaraBagaimana jika pasangan kita ingin bercinta?


Komunikasi dengan pasangan kita merupakan hal yang terpenting, apabila kita belum siap melakukan hubungan seksual dengan pasangan kita, sehingga dapat mencegah adanya pertentangan atau konflik dengan pasangan kita.

Sampai Anda siap untuk berhubungan seks, menjaga keintiman dengan cara lain. Menghabiskan waktu bersama tanpa bayi, bahkan jika itu hanya beberapa menit di pagi hari dan setelah bayi tidur di malam hari

Jika berkomunikasi dengan pasangan Anda tidak membantu, waspada untuk tanda-tanda dan gejala depresi postpartum yaitu seperti mudah tersinggung dan sering marah, kelelahan berlebihan, kurangnya sukacita dalam hidup, dan kesulitan menjalin keakrapan dengan dengan bayi kita sendiri. Jika Anda merasa mengalami depresi postpartum, hubungi penyedia layanan kesehatan Anda. Pengobatan yang tepat dapat mempercepat pemulihan

No comments:

Post a Comment