Penderita penyakit asam urat (gout) harus lebih banyak makan ceri. Buah berwarna merah tersebut dapat mengurangi risiko inflamasi sendi (artritis) oleh kelebihan asam urat, peneliti AS menyimpulkan.
Untuk penelitian tersebut, Dr Yuqing Zhang, Profesor Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat di Universitas Boston dan rekan timnya merekrut 633 pasien gout yang diikuti secara online selama satu tahun. Peserta ditanya mengenai tanggal onset gout, gejala, obat-obatan dan faktor risiko, termasuk asupan ekstrak dan buah ceri dalam dua hari sebelum serangan gout.
Peserta berusia rata-rata 54 tahun, di mana 78% -nya adalah laki-laki. Sebagian mereka mengambil beberapa bentuk asupan ceri: 35% memakan ceri segar, 2% memakan ekstrak ceri, dan 5% memakan buah ceri segar maupun ekstrak. Peneliti mendokumentasikan 1.247 serangan gout selama periode satu tahun tindak lanjut, di mana 92% -nya terjadi pada sendi di pangkal jempol kaki.
“Temuan kami menunjukkan bahwa mengonsumsi buah atau ekstrak ceri menurunkan risiko serangan gout,” kata Dr Zhang. “Risiko suar gout terus menurun dengan peningkatan konsumsi ceri, sampai tiga porsi dalam dua hari.” Namun, setelah jumlah itu penambahan asupan ceri tidak memberikan manfaat tambahan. Satu porsi ceri setara dengan satu setengah cangkir atau 10 sampai 12 buah ceri.
Secara keseluruhan, kemungkinan serangan gout berkurang sebesar 35 persen. Efek perlindungan dapat dideteksi pada semua pasien, tidak peduli jenis kelamin, berat badan atau kebiasaan makan mereka.
Para ilmuwan menganggap konsumsi buah sebagai pelengkap yang baik untuk pengobatan konvensional asam urat. Namun, pasien tidak boleh melupakan terapi standar.
Laki-laki lebih banyak terpengaruh
Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa buah ceri dapat mengurangi akumulasi asam urat. Namun, ini adalah penelitian pertama yang mengaitkan antara konsumsi ceri dengan penurunan serangan artritis gout.
Sebagaimana diketahui, asam urat yang terakumulasi pada sendi-sendi (biasanya jempol kaki) dapat mengkristal dan memicu peradangan yang bisa sangat menyakitkan. Semakin tinggi kadar asam urat dalam darah, semakin besar kemungkinan pengkristalan yang menyebabkan peradangan sendi.
Pria lebih sering terkena penyakit asam urat daripada wanita. Penyakit ini seringkali ditemui bersamaan dengan sindrom metabolik lain yang terkait, seperti kolesterol tinggi dan diabetes.
——————————————
Sumber: Y. Zhang dkk,
No comments:
Post a Comment