Thursday, June 19, 2014

PANDUAN MEMILIH KONTRASEPSI KB YANG TEPAT



Memilih Alat Kontrasepsi adalah keputusan yang sangat bijak bagi sebuah keluarga untuk merencanakan kelahiran untuk anak-anaknya. Dengan merencanakan kelahiran, secara tidak langsung Anda akan meningkatkan kondisi kesehatan keluarga. Memang tidak ada metode alat kontrasepsi yang terbaik untuk Mencegah Terjadinya Proses Kehamilan. Masing-masing alat memiliki kelebihan dan kekurangan, yang akan menimbulkan efek (baik efek negatis atau positif) bagi pemakainya. Namun sebagai pertimbangan utama adalah pilih Alat kontrasepsi paling efektif dan tepat untuk anda dan pasangan.

Sebagai pertimbangan lain sebelum anda Memilih Alat Kotrasepsi untuk KB, adalah dengan memperhatikan beberapa aspek seperti dibawah ini:

  • Apabila anda sedang menyusui, pilih jenis alat kontrasepsi yang tidak mempengaruhi produksi ASI anda. Metode perencanaan kelahiran dengan alat kontrasepsi untuk ibu menyusui adalah: barier (diafragma dan kondom), mekanik (IUD/AKDR/ Spiral), dan alat kontrasepsi hormonal (mini pil, suntik KB per 3 bulan dan injeksi depo progestin/ susuk/implant).
  • Tentukan jarak menunda kehamilan. Apakah dalam waktu dekat (1-2 tahun) atau dalam waktu yang cukup lama (>5 tahun).
  • Pilih alat kontrasepsi yang mengembalikan kesuburan setelah menghentikan penggunaan alat kontrasepsi tersebut.
  • Konsultasikan kepada Dokter dan cari informasi (melalui internet, media cetak atau bertanya kepada orang-orang disekitar anda) mengenai Efek samping dan efektivitas metode Kontrasepsi tersebut. 
Contoh Alat Kontrasepsi dan cara Kerja

Sebagai pertimbangan awal Memilih Alat Kontrasepsi, dibawah ini kami paparkan beberapa macam pilihan kontasepsi, cara kerja dan efektivitas bagi penggunanya:

  • Kondom, mempunyai cara kerja dengan menciptakan pembatas fisik antara organ reproduksi wanita dan sperma pria, sehingga tidak terjadi pembuahan. Kemungkinan gagal dengan Penggunaan Alat Kontrasepsi ini adalah 2-3%. Penggunaan Kondom dapat dikombinasikan dengan penggunaan Spermisida yang berfungsi untuk membunuh sperma. Bentuk alat kontrasepsi ini bisa berupa jeli, krim, tablet atau busa.
  • Diafragma, adalah alat kontrasepsi yang mempunyai cara kerja, dimasukkan persis untuk menutup mulut rahim dengan tujuan mencegah sperma masuk ke dalam uterus. Anda diharuskan menggunakan krim anti jamur atau jeli saat berhubungan badan. Dan Paling lama enam jam setelah berhubungan, Anda harus melepaskannya. Diafragma memiliki tingkat efektivitas yang paling rendah dan tidak efisien. Mungkin karena hal ini, tidak banyak orang yang memilihnya.
  • AKDR/IUD/Spiral, adalah alat kontrasepsi yang berbentuk seperti huruf T, dan dimasukkan ke dalam rahim. IUD dibuat dengan bahan dasar hormon, mampu melepaskan progestin dengan tujuan menghambat ovulasi, dan bisa berfungsi selama 5 tahun mulai dari awal pemasangan. IUD jenis lain adalah dengan metode melepaskan tembaga yang akan menempel pada sperma sehingga dapat menghambat pergerakan sperma. IUD dengan tembaga ini dapat digunakan selama 10 tahun dengan tingkat Efektivitas 98-99%.
  • Susuk/implant, adalah alat kontrasepsi yang dipasang dengan memasukkan jarum kecil ke lapisan bawah kulit di salah satu bagian tubuh Anda (di lengan bagian atas). Selama tiga tahun Jarum tersebut akan mengeluarkan hormon progestin secara perlahan, dengan tujuan mencegah pelepasan telur. Hormon tersebut juga akan menebalkan lendir serviks. Alat kontrasepsi ini mempunyai tingkat efektivitas hingga 99%.
  • Pil Kombinasi, adalah alat kontrasepsi berupa Pil yang mengandung estrogen dan progestin. Kedua hormon tersebut akan mencegah ovulasi dan menebalkan lendir pada mulut rahim sehingga sperma pria tidak bisa berenang mencapai rahim. Pil kombinasi mempunyai tingkat Efektivitas 95-99%.

No comments:

Post a Comment