Friday, April 5, 2013

Waspada Tentang Gangguan Haid Pada Wanita


Referensi- Waspada Tentang Gangguan Haid Pada Wanita
Ada umumnya setiap perempuan akan mengalami haid atau menstruasi. Haid yang pertama kali (menarche) pada usia 10 – 14 tahun, selanjutnya akan dialami seorang perempuan sampai menopause pada usia 50-an tahun. Dalam periode waktu tersebut, mulai dari menarche sampai menopause, seseorang dapat mengalami gangguan haid atau dalam terminologi medis saat ini disebut sebagai perdarahan uterus abnormal.

Gangguan haid seringkali terjadi pada sebagian wanita. Haid bisa datang dua kali dalam sebulan, namun di bulan-bulan berikutnya tidak haid.Dapat juga haid normal namun menderita sakit yang luar biasa. Padahal seharusnya haid datang tanpa mengganggu.

Haid adalah darah kotor dan selaput lendir rongga rahim yang terlepas dengan sendirinya akibat perubahan kadar hormon estrogen dan progesterone, yang akan keluar dari rahim melalui liang vagina. Selaput lendir yang lepas tersebut akan diubah oleh zat yang terkandung di dalamnya menjadi lendir. Pembuluh darah di bagian dasarpun akan terkelupas sehingga terbuka, dan darah mengalir ke luar. Kadang-kadang karena sesuatu, selaput lendir belum sempurna menjadi lendir karena misalnya selaput lendir yang terlalu tebal, sehingga darah haid yang keluar akan bergumpal-gumpal. Setelah haid selesai, akan tumbuh selaput lendir baru yang akan terus berkembang hingga mencapai tingkat ketebalan tertentu. Haid akan berlangsung selama beberapa hari, berhenti selama beberapa minggu, dan kembali lagi seterusnya sampai wanita mengalami menopause.

Siklus haid yang normal adalah jika seorang wanita memiliki jarak haid yang setiap bulannya relatif tetap yaitu selama 28 hari. Jika meleset pun, perbedaan waktunya juga tidak terlalu jauh berbeda, tetap pada kisaran 20 hingga 35 hari , dihitung dari hari pertama haid sampai bulan beriutnya. Lama haid dilihat dari dasah keluar sampai bersih, antara 2 – 10 hari. Darah yang keluar dalam waktu sehari belum dapat dikatakan sebagai haid. Namun bila telah lebih dari 10 hari, dapat dikategorikan sebagai ganguan. Jumlah darah haid yang lkeluar perhari adlah 60 – 80 cc, atau tidak lebih dari 5 pembalut yang terisi penuh.

Ketidakteraturan siklus haid disebabkan karena gangguan hormon dalam tubuh. Atau bisa juga terjadi karena penyakit di dalam organ reproduksi, contohnya tumor rahim, tumor di indung telur. Selain itu gangguan haid disebabkan juga karena faktor lainnya seperti stres, kelelahan,dan penggunaan kontrasepsi.

Tingkat kesuburan seorang wanita dapat dilihat dari ada tidaknya produksi sel telur dalam tubuh. Seorang wanita dikatakan subur jika ia mampu memproduksi sel telur sebulan sekali, mematangkan telur, dan mengeluarkan telur yang masih setengah matang dari indung telur. Pematangan sel telur dan keluarnya sel telur dari indungnya merupakan kerjasama dari otak, indung telur, dan kelenjar buntu di otak yang disebut sebagai hipofisis. Hipofisis mengeluarkan hormone gonadoptropin yang terdiri dari hormon FSH (follicle stimulating hormone) dan LH (luteinizing hormone). Hormon FSH memiliki fungsi mempercepat pematangan telur, sedangkan LH menyempurnakan proses pematangan telur hingga dapat mendekati permukaan indung telur untuk dilepas. Jika tidak terjadi pembuahan dalam waktu 24 jam, sel telur ini akan mati.

Setiap gangguan pada hormon FSH dan LH tidak akan menyebabkan terbentuknya sel telur. Jika demikian, hormon estrogen dan progesteron juga tidak akan terbentuk sebagaimana seperti seharusnya.

Siklus haid yang tidak teratur kebanyakan terjadi akibat faktor hormonal. Seorang wanita yang memiliki hormon estrogen dan progesterone secara berlebihan memungkinkan terjadinya haid dalam waktu yang lebih cepat. Jika gangguan haid dikarenakan oleh faktor hormonal, maka dapat dipastikan wanita tersebut mengalami gangguan kesuburan. Dan dapat diatasi dengan suntikan untuk mempercepat pematangan sel telur.

Gangguan haid karena penyebab kelainan nonorgan, diantaranya koagulopati, yaitu adanya gangguan fungsi pembekuan darah, yang menyebabkan darah sulit membeku. Yang paling sering adalah penyakit Von Willebrand. Ada juga disfungsi ovulasi, yaitu gangguan kesuburan yang dapat menyebabkan gangguan hormon sehingga menyebabkan terjadinya perdarahan dalam jumlah yang bervariasi dan dapat terjadi setiap saat. Manifestasi kelain-an ini dapat berupa haid yang jarang, perdarahan ringan (flek-flek) maupun perdarahan yang banyak. Beberapa keadaan yang dapat menyebabkan adanya gangguan ovulasi atau kesuburan adalah: stress fisik/psikis yang berat, sindroma ovarium polikistik, obesitas, hiper/hipotiroid, anoreksia. ”Penyebab lainnya adalah kelainan endometrium, yang terjadi pada lapisan dalam rahim yang bersifat lokal. Umumnya terjadi pada siklus menstruasi yang normal. Kelainan ini disebabkan antara lain: infeksi, kelainan hemostasis lokal. Dan yang terakhir adalah kelainan yang disebabkan karena penggunaan obat-obatan seperti penggunaan kontrasepsi hormonal, penggunaan IUD (spiral).

Penggunaan hormon serta alat medis dapat menyebabkan adanya gangguan terhadap endometrium, gangguan hemostasis local, serta dapat mengganggu terjadinya ovulasi,” terangnya. Gangguan haid disebabkan oleh keadaan yang bervariasi, dapat disebabkan oleh kelainan yang bersifat ringan sampai dengan kelainan yang serius seperti kanker, sehingga jika seorang perempuan mendapatkan gangguan haid sebaiknya segera berkonsultasi pada pihakpihak yang berkompeten, sehingga segera diketahui penyebabnya dan mendapatkan penanganan yang tepat.
Sumber : dechahare.com

No comments:

Post a Comment