Flu babi yang sempat mereda kembali membuat geger. Padahal WHO sendiri sejak Agustus 2010 sudah mencabut status pandemi flu babi. Kini yang sedang repot mengatasinya adalah negara Amerika Selatan Venezuela.
Kebangkitan flu babi di Vanezuela ditandai dengan tewasnya seorang warga di negara bagian Merida, pekan lalu. Tak berhenti di wilayah itu saja, penyebaran flu babi terus meluas ke berbagai wilayah lain termasuk ibukota negara, Caracas.
Pejabat kesehatan di negara bagian Miranda, Gustavo Villasmil melaporkan seorang warga di wilayahnya juga tewas akibat flu babi (H1N1) dan 4 anggota keluarganya sudah positif tertular. Korban merupakan warga Cua, salah satu wilayah di negara bagian Miranda.
Sementara itu mantan menteri kesehatan Jose Felix Oletta mengatakan wabah flu babi di negara tersebut terus meluas. Penyebarannya sudah mencapai negara bagian Guarico, Nueva Esparta, Miranda dan kawasan metropolitan Caracas khususnya di Baruta, El Hatillo dan Libertador.
"Kami telah menyampakan peringatan ke seluruh jaringan layanan kesehatan di Venezuela berdasarkan data yang kami dapat dari National Hygiene Institute," ungkap Oletta seperti dikutip dari Eluniversal, Selasa (22/3/2011).#BERITA
Pekan lalu, menteri kesehatan Venezuela Eugenia Sader mengkonfimasi kematian seorang warga berusia 32 tahun dari negara bagian Merida yang berbatasan dengan Meksiko. Di wilayah tersebut, sedikitnya 12 orang juga sudah positif tertular H1N1.
Diduga, penyakit itu dibawa oleh salah satu dari 160.000 turis yang bertandang ke Merida untuk menyaksikan Festival Adu Banteng. Merida memang menjadi salah satu tujuan wisata di negara tersebut karena letaknya berada berbatasan dengan Meksiko.
Sader meyakini, wabah kali ini tidak akan lebih buruk dibandingkan wabah serupa pada tahun 2009 yang menewaskan 114 warga Venezuela. Terlebih sejak Agustus 2010, flu babi telah dinyatakan masuk fase post-pandemic oleh organisasi kesehatan dunia WHO.
No comments:
Post a Comment