UNTUK pertama kalinya, dalam sebuah uji klinis oleh peneliti Amerika, terapi gen terbukti efektif membantu pengobatan parkinson, penyakit yang menyebabkan tubuh gemetar, kaku, dan bergerak lambat akibat dai matinya sebagian pada otak.
Dalam hasil penelitian yang dimuat pada jurnal The Lancet Neurology, disebutkan, para peneliti menggunakan virus untuk menambahkan gen ke sel otak. Metode itu ampuh mengurangi gejala Parkinson pada separuh pasien.
Peneliti di Inggris pun menyambut baik hasil penelitian ini, tapi mereka meminta adanya penelitian lebih lanjut. Selama ini, memang ada obat atau upaya stimulasi otak yang terbukti bisa mengurangi gejala Parkinson.
Pasien penderita Parkinson memiliki senyawa kimia GABA (inti subthalamic) yang rendah. Maka itulah, peneliti menciptakan sebuah virus yang mampu menginfeksi sel melalui gen untuk meningkatkan produksi GABA.
Dalam penelitian, sebanyak 22 pasien disuntikkan virus ke otak mereka, sedangkan 23 pasien lainnya menjalani prosedur 'palsu'. Mereka lalu dipantau selama enam bulan. Pasien yang menjalani terapi gen sungguhan menunjukkan adanya kemajuan sebesar 23,1 persen, sedangkan yang manjalani prosedur palsu sebesar 12,7 persen.
Peneliti mengatakan terapi ini menawarkan alternatif baru bagi terapi farmakologi atau bedah konvensional. Ini pun menimbulkan harapan bahwa terapi gen bisa digunakan untuk gangguan neurologis lainnya. @terapi
Dr Michelle Gardner, manajer penelitian dan pengenbangan di Parkinson's UK, bertutur, "Hasil penelitian ini sunguh menjanjikan bagi pengobatan terapi penyakit syaraf seperti Parkinson, tapi penelitian lebih lanjut memang masih diperlukan."
Sebelumnya, memang ada kekhawatiran tentang keamanan terapi gen. Pada 1999, Jesse Gelsinger meninggal selama uji coba di AS dan mulcul kasus leukemia setelah terapi ini di Perancis. Namun, kini para peneliti terapi ini aman untuk dilakukan.
Berikut hal mengenai Parkinson:
1. Gejala biasanya muncul pada mereka yang berusia lebih dari 50.
2. Gejala yang muncul biasanya berupa gerakan melambat, gemetar dan kekakuan otot.
3. Penyakit Parkinson disebabkan hilangnya sel syaraf di bagian otak.
4. Penelitian terhadap penyakit ini hingga kini masih berlangsung untuk mengidentifikasi penyebab potensial.
5. Penyakit Parkinson cenderung menurun dalam keluarga, tetapi peran genetika yang tepat masih belum jelas.
6. Penelitian lain juga sedang dilakukan dengan memasukkan faktor lingkungan, seperti racun dan pestisida
No comments:
Post a Comment