PARA ilmuwan mengumumkan bahwa mereka telah menemukan metode untuk memperlambat pertumbuhan tumor pankreas pada tikus yakni menggunakan obat untuk malaria dan rheumatoid arthritis.
Hasil uji coba klinis skala kecil juga telah dilakukan terhadap manusia dengan kanker pankreas stadium lanjut yang sulit diobati, kata tim peneliti yang diketuai Alec Kimmelman, ahli onkologi radiasi dari Institut kanker Dana-Farber.
"Kami melihat adanya respons yang kuat dan mengesankan dalam percobaan terhadap tikus penderita kanker pankreas," kata Kimmelman yang memnag meneliti pada laboratorium yang mengkhususkan diri dalam studi kanker pankreas.
Obat oral benama hydroxychloroquine ini tergolong murah, mudah didapat, dan menyebabkan efek samping yang relatif ringan, katanya. Uji coba tahap dua klinis direncanakan menggabungkan obat itu dengan radiasi.
"Meskipun temuan ini memang menarik dan menjanjikan, faktanya sejauh ini efeknya baru berhasil pada tikus," kata Ronald DePinho, MD, Direktur Institute Belfer di Dana-Farber. "Saya pun menantikan uji coba selanjutnya untuk melihat bagaimana kemajuannya terhadap manusia." Hasil praklinis akan muncul pada jurnal Gen & Development pada edisi April 2011.
No comments:
Post a Comment