Seberapa ringannya kadar dehidrasi yang diderita tetap akan berakibat buruk terhadap gangguan pada sistem tubuh, termasuk pada tingkat kinerja, kognitif dan suasana hati.
Sebuah penelitian yang dipimpin Lawrence Armstrong, PhD pada 2010 menyimpulkan bahwa wanita lebih rentan (tingkat dehidrasi 1,3%) terhadap dampak negatif dehidrasi pada kinerja, kognitif dan mood dibandingkan pria (tingkat dehidrasi 1,5%).
Berdasarkan studi itu, dari sisi kinerja, jika tubuh kekurangan air 0,5%, hal ini akan mengganggu kinerja jantung, kekurangan air 1% akan mengurangi stamina tubuh, kekurangan air 3% akan mengurangi ketahanan otot.
Bila kekurangan air 4% akan melemahkan kekuatan otot dan kemampuan gerak serta mengakibatkan heat cramp; kekurangan air 5% akan mengakibatkan kelelahan akibat haus, kram, penurunan kemampuan mental; kekurangan air 6% akan mengakibatkan kelelahan fisik, heatstroke dan koma.
Sedangkan dari sisi kognitif, dehidrasi 1,5% pada pada pria menyebabkan sulit berkonsentrasi dan mengingat, lelah serta tegang.
Sementara wanita lebih cepat terkena dampak negatif dehidrasi yaitu ketika terjadi dehidrasi sebesar 1,3% dan menyebabkan lelah, mudah marah, bingung, mengantuk, hilang konsentrasi, pusing dan kesulitan dalam menyelesaikan tugas.
"Terjadinya reaksi yang berbeda terhadap dehidrasi antara pria dan wanita disebabkan karena perbedaan fisiologi tubuh pria dan wanita. Wanita memiliki komposisi lemak lebih tinggi sementara pria memiliki komposisi otot yang lebih tinggi," jelas Dr dr Luciana Sutanto, SpGK, anggota Perhimpunan Dokter Gizi Medik Indonesia (PGDMI).
Menurut Luciana, pada wanita komponen air memang lebih rendah, selain juga dipengaruhi oleh faktor hormonal sehingga lebih sensitif terhadap kekurangan cairan.
Selain itu hasil studi tersebut juga memaparkan dampak dehidrasi pada suasana hati misalnya orang yang mengalami dehidrasi akan merasa stres, depresi atau tegang.
Lebih jauh Luciana menambahkan, selain mengatur suhu tubuh, air juga berfungsi untuk melembabkan jaringan mulut, mata dan hidung, melindungi organ dan jaringan tubuh, membantu mencegah konstipasi, membantu melarutkan mineral dan zat gizi lainnya sehingga dapat dimanfaatkan oleh tubuh, sebagai pelumas sendi, meringankan beban ginjal dan hati dengan melarutkan sisa-sisa metabolisme.
Hal ini menunjukkan betapa air adalah zat gizi yang esensial bagi tubuh, sehingga kehilangan air sebanyak 20% saja akibatnya bisa fatal.
Di dalam Pedoman Umum Gizi Seimbang disebutkan bahwa orang dewasa (di Indonesia) disarankan untuk minum minimal dua liter atau 8 gelas air setiap hari untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh serta untuk menjaga kesehatan.
Hal yang paling baik untuk dehidrasi adalah air putih karena mengandung berbagai mineral yang diperlukan oleh tubuh. Namun, tidak semua air minum memiliki kualitas yang sama.
Air putih yang baik dan aman untuk diminum harus mengandung mineral yang berguna untuk kerja organ tubuh misalnya kalsium, magnesium, natrium, flouride, silika dan zinc dalam jumlah yang cukup. Mineral berperan sebagai substrat dalam reaksi tubuh. Tanpa mineral yang cukup, tubuh tidak dapat berfungsi optimal
No comments:
Post a Comment