Wednesday, May 25, 2011

Pelajaran Penting Dari Mercon Dan Lilin



Belajar tidak hanya bisa dilakukan di sekolah saja. Kita bisa melakukannya di mana saja, kapan saja, dan dari sumber mana saja. Tak hanya buku atau internet yang bisa menjadi sumber pembelajaran, dari 2 buah benda sederhana seperti lilin dan mercon pun kita bisa belajar banyak hal tentang kehidupan. Mau tahu ilmu apa saja yang mereka miliki untuk kita? Kita simak bersama yuk. 

Anda pasti mengenal kedua benda ini, lilin dan mercon. Kali ini kita akan membandingkan perbedaan sifat yang dimiliki keduanya, dan mari kita petik ilmu dari setiap sifat.

Saat mercon mengeluarkan bunyi keras, lilin justru diam saja.

Menyimak sifat satu ini membuat saya ingat akan peribahasa 'Tong kosong nyaring bunyinya'. Saat disulut api, mercon langsung mengeluarkan bunyi yang tak jarang *****akkan telinga, namun lilin tetap diam saat api melahap tubuhnya.

Aplikasi: Dari sini, kita seolah kembali diingatkan untuk tak banyak bicara. Tak perlu pamer atau membual dengan perkataan bahwa Anda bisa ini-itu, sebab yang dilihat orang adalah buktinya. Terlalu banyak bicara hanya akan membuat orang di sekitar kita jadi jenuh dan muak. Maka dari itu, biarkan aksi yang berbicara, bukan kata-kata.

Mercon cepat bereaksi, namun cepat pula hilangnya. Sementara lilin meleleh perlahan.

Jelas sudah bahwa masa hidup mercon hanya sebentar saja. Mengamati tren tenar yang akhir-akhir ini mewarnai dunia hiburan tanah air, kita bisa menilai sendiri mana yang seleb gadungan, dan mana yang seleb sejati. Seleb gadungan biasanya muncul dengan sensasi yang merebak dan menjangkiti masyarakat, namun sayang, jika muncul sensasi baru lainnya, maka sensasi yang lama ini pun ditinggalkan.

Aplikasi: Dari perbandingan di atas, muncul sebuah pertanyaan besar bagi kita. Akan jadi pribadi macam apakah kita masing-masing? Pribadi yang sebentar dikenal karena menonjol, namun seketika juga hilang sudah pamornya, tak laku lagi, tak dilihat lagi, ataukah seseorang yang tetap eksis, meski tak terlalu menonjol. Anda sendiri yang menentukan.

Mercon tak selalu ada di rumah, lilin laris manis saat lampu padam.

Tak semua rumah dilengkapi dengan mercon. Bahkan tak semua orang menyukai mercon. Beberapa takut karena bahannya yang berbahaya, lainnya merasa bahwa mercon bukanlah barang yang terlalu penting untuk dibeli. Berbeda dengan lilin, saat lampu mati, dan senter kehabisan baterai, maka lilinlah yang dicari. Lilin mungkin tak dibutuhkan sepanjang waktu, hanya pada saat-saat tergelap saja.

Aplikasi: Bila Anda merasa tak banyak orang memandang dan membutuhkan Anda saat ini, maka jangan berkecil hati. Tetap lakukan bagian Anda dengan sebaik-baiknya, sebab akan datang masa di mana keberadaan Anda akan sepenting cahaya lilin dalam kegelapan.

Mercon dibeli atas dasar keinginan, lilin karena butuh.


Hal ini sudah jelas. Mercon dibeli biasanya hanya jika ada even-even khusus yang ingin kita rayakan, mercon ada di sana untuk memeriahkannya. Namun, tak jarang, berbagai even istimewa, seperti makan malam romantis bersama pasangan di pinggir kolam, lebih membutuhkan lilin daripada mercon.

Aplikasi: Manakah yang lebih penting bagi Anda? Menghabiskan uang untuk berbelanja kebutuhan atau keinginan? Menjadi orang yang dibutuhkan atau sekedar dinginkan? Dan, yang paling penting, lebih kuat mana? Diinginkan atau dibutuhkan? Pikirkan itu.

Mercon habis sekali pakai, lilin bisa didaur ulang.

Sekali dinyalakan, mercon tak dapat dipakai lagi, habis sudah. Berbeda dengan lelehan lilin yang bisa dipakai kembali (tinggal didihkan ulang, tambahkan sumbu, dan masukkan dalam cetakan).

Aplikasi: Sama seperti lilin yang terus menerus berguna, marilah kita menjadi orang-orang yang demikian, berguna bagi kehidupan sesama. Jika Anda terus melakukannya, maka hidup Anda takkan pernah sia-sia, sebab apa yang Anda berikan, akan Anda terima lagi. Apa yang Anda tabur, itulah yang akan Anda tuai.

Sekian pembelajaran dari mercon dan lilin untuk hari ini. Selamat merenungkan!

No comments:

Post a Comment