Saat mengalami serangan vertigo, seseorang akan merasa sakit kepala luar biasa hingga dunia tampak berputar alias pusing tujuh keliling. Sebelum mendapatkan pertolongan dokter, ada beberapa pertolongan pertama yang bisa Anda lakukan di rumah.
Vertigo atau kehilangan keseimbangan akan sangat mengganggu aktivitas sehari-hari walaupun tidak menimbulkan rasa sakit pada organ tubuh lainnya.
Ketika kambuh, penderita vertigo akan mengalami kesulitan berdiri dan bergerak karena merasa sakit kepala luar biasa hingga dunia tampak berputar, bahkan kerap kali disertai dengan rasa mual dan muntah.
"Yang paling bahaya dari serangan vertigo adalah terjatuh. Kalau serangan datang tiba-tiba saat naik tangga kan orang bisa jatuh. Jadi kalau ada serangan sebaiknya langsung duduk, ambil posisi yang aman," jelas Prof. dr. Jenny Bashiruddin, Sp.THT (K), PhD, Guru Besar Departemen Ilmu Penyakit THT FKUI RSCM, dalam acara Seminar Vertigo "Re-Balance Your Life" di RS Asri, Jakarta, Rabu (26/10/2011).
Beri Minuman Manis Hangat
Selain pusing tujuh keliling, lanjut Prof Jenny, orang yang mengalami serangan vertigo biasanya juga mengeluarkan keringat dingin. Untuk itu, memberinya minuman manis hangat juga bisa membantu.
"Kalau keluar keringat dingin kasih saja teh hangat manis. Istirahat sejenak. Kalau akut (serangan parah yang tiba-tiba) boleh diberi obat penenang atau obat anti muntah," jelas Prof Jenny yang juga berpraktik di Klinik Terpadu Vertigo RS Asri.
Tapi setelah mendapatkan pertolongan pertama, bukan berarti vertigo benar-benar sembuh. Gejala vertigo memang bisa hilang, namun bila dibiarkan tanpa dicari jelas penyebabnya maka vertigo bisa semakin parah.
"Tetapi setelah itu (mendapatkan pertolongan pertama) masih ada PR. Harus dicari diagnosisnya danpenyebab pastinya," ungkap Prof Jenny.
Vertigo bisa disebabkan karena adanya gangguan saraf, penyakit dalam dan THT (telinga, hidung, tenggorokan).
Beberapa faktor yang menyebabkan vertigo antara lain karena serangan migrain, radang pada leher, mabuk kendaraan, infeksi bakteri pada alat pendengaran dan kekurangan asupan oksigen ke otak.
Kelainan pada telinga juga sering menjadi penyebab, termasuk pula kelainan penglihatan atau perubahan tekanan darah yang terjadi secara tiba-tiba, gangguan di dalam saraf yang menghubungkan telinga dengan otak maupun di dalam otaknya sendiri.
No comments:
Post a Comment