Tuesday, November 27, 2012

Infeksi Gigi Dapat Menyebabkan Sinusitis


Sinusitis adalah istilah kedokteran untuk infeksi sinus, yaitu rongga yang berisi udara yang letaknya dalam rongga kepala di sekitar hidung. Setiap sinus tersebut berhubungan dengan hidung untuk pertukaran udara dan sekresi (ingus). Menurut dr. Dendy Hamdali, SpTHT hidung dan sinus dilapisi selaput lendir yang berhubungan satu sama lain. Infeksi atau peradangan sinus umumnya terjadi sebagai kelanjutan infeksi hidung. Setiap kondisi dalam hidung yang menghambat aliran keluar cairan hidung cenderung menyebabkan infeksi dari sinus. Seperti adanya infeksi virus, bakteri atau benda asing penyebab alergi dapat menimbulkan pembengkakan selaput lendir hidung dan hal yang sama juga terjadi pada sinus sehingga menutup hubungan antara sinus dan hidung. Di sekitar rongga hidung terdapat empat sinus yaitu sinus maksilaris (terletak di pipi), sinus etmoidalis (kedua mata), sinus frontalis (terletak di dahi) dan sinus sfenoidalis (terletak di belakang dahi).

Sinusitis bisa terjadi pada masing-masing sinus tersebut tetapi yang paling sering terkena adalah sinus maksilaris. Dr. Dendy juga menjelaskan bahwa, hal ini disebabkan sinus maksila adalah sinus yang terbesar dan dasarnya mempunyai hubungan dengan dasar akar gigi, sehingga dapat berasal dari infeksi gigi. Sinusitis maksilaris lebih disebabkan oleh masalah gigi atau disebut dengan sinusitis dentogen. Ini merupakan peradangan pada sinus maksilaris yang berasal dari infeksi gigi. Penyebabnya karena ada gigi ganggren (rusak/luka) pada sisi yang sama dengan sinus. Sedangkan menurut drg. Roberto Simandjuntak, MS, SpBM perjalanan sinusitis dentogen ini dimulai dari kerusakan gigi akibat gigi yang tidak dirawat dengan baik sehingga mengakibatkan terjadinya infeksi. Infeksi yang tidak ditangani menyebabkan penyebaran infeksi, dan sinus maksilaris merupakan salah satu tempat penyebaran karena letaknya sedikit di atas gigi. Bila tak ditemukan penyebab keluhan sinusitis saat pasien yang datang ke dokter THT, maka dokter THT akan merujuk pasien ke dokter gigi. Sebaliknya bila pasien datang dengan keluhan pusing dan hidung buntu ke dokter gigi, maka dokter gigi juga akan merujuk pasien ke dokter THT.

Pemeriksaan yang biasa dilakukan adalah pemeriksaan Transiluminasi (pemeriksaan dengan cahaya untuk menilai rongga sinus), yang dilanjutkan dengan pemeriksaan radiologi (foto Rontgen) serta pemeriksaan biakan kuman dari sekret/lendir rongga hidung. Sedangkan pengobatannya sendiri tergantung pada penyebabnya. Antibiotika hanya diberikan untuk sinusitis yang disebabkan oleh infeksi bakteri, tidak untuk sinusitis yang disebabkan oleh infeksi virus atau alergi. Selain antibiotika, obat golongan dekongestan juga digunakan untuk mengurangi gejala penyumbatan. Obat golongan analgetik-antipiretik untuk mengurangi rasa nyeri dan demam. Bila pengobatan yang dilakukan tidak berhasil maka kadang-kadang diperlukan suatu tindakan pembedahan, dengan tujuan untuk membuka dan membersihkan daerah sinus paranasal yang menjadi sumber penyumbatan dan infeksi sehingga ventilasi dan drainase dapat lancar kembali.

Untuk menghindari sinusitis maksilaris Drg. Roberto menganjurkan agar kita rajin membersihkan gigi dengan baik. Melakukan kontrol gigi rutin setiap 6 bulan. Melakukan perawatan gigi dengan baik, tambal yang berlubang. Dan yang terakhir adalah mengubah gaya hidup dan kebiasaan yang memicu terjadinya sinusitis seperti udara malam, konsumsi rokok, kopi dll.

Tips Pengobatan Alami

Untuk mengobati gejala gangguan sinus, Anda dapat lakukan pengobatan secara alami di rumah, seperti dilansir onlymyhealth, antara lain:

1. Biji jintan hitam

Untuk membantu melancarkan pernapasan yang terganggu karena sinus, ambillah beberapa biji jintan hitam dan ikat dengan kain tipis. Hiruplah bungkusan biji jintan tersebut untuk melegakan hidung sementara.

2. Minyak kayu putih
Jika biji jintan belum mampu melegakan pernapasan, Anda dapat mencampurkan beberapa tetes minyak kayu putih ke dalam air panas. Hiruplah uap panas dari campuran tersebut untuk meringankan gejala gangguan sinus.

3. Minyak zaitun
Oleskan minyak zaitun di sekitar hidung dan mata untuk mencegah sinus menjalar ke hidung. Cara ini juga dapat membantu membersihkan penyumbatan pada hidung.

4. Kompres
Jika Anda mengalami gejala pembengkakan karena sinus, terapkanlah kompres panas dan dingin di sekitar hidung untuk mengurangi bengkak.

5. Bawang merah dan bawang putih
Makanan berbau tajam seperti bawang merah dan bawang putih terbukti bermanfaat dalam pengobatan sinus. Anda dapat mengunyah sejumlah kecil bawang mentah dan meningkatkan dosisnya secara bertahap untuk meredakan sinus. Anda juga dapat menambahkan bawang ke dalam masakan.

6. Jus wortel
Jus wortel memiliki manfaat penyembuhan yang sangat bermanfaat dalam pengobatan sinus. Anda dapat meminum segelas jus wortel atau menggabungkan wortel dengan mentimun atau bayam untuk membantu menyembuhkan gejala gangguan sinus.

Untuk memaksimalkan pengobatan terhadap gejala gangguan sinus, hindari keempat hal berikut selama pengobatan:

1. Parfum dan minyak wangi
2. Gorengan dan makanan bertepung seperti kue dan kentang goreng
3. Susu, gula dan alkohol
4. Hindari mandi dengan air dingin, mandilah dengan air hangat untuk melegakan hidung yang tersumbat.

Dari berbagai sumber

No comments:

Post a Comment