Setiap orang di berbagai negara pasti pernah mengalami stres. Tekanan mental maupun fisik dapat disebabkan berbagai masalah. Mulai dari urusan pekerjaaan sampai dengan urusan percintaan dapat menjadi faktor pemicu stres.
Stres yang berkepanjangan dan tidak dikelola dengan baik bisa menyebabkan depresi. Untuk menangani masalah ini setiap daerah mempunyai cara yang berbeda-beda. Cara tersebut umumnya didasarkan pada tradisi dan kultur setempat, namun kemudian menjadi kebiasaan yang dilestarikan. Berikuthttp://bedahpenyakit.blogspot.com/ cara-cara dari berbagai negara dunia untuk meredakan stres, seperti dilansir Health.com.
1. Latihan Tertawa
Setiap pagi, beberapa orang di India melakukan latihan tertawa dengan tersenyum, melambaikan tangan dan melompat. Semakin sering latihan ini dilakukan, semakin baik suasana hati yang dihasilkan.
Ketika tertawa, otot-otot perut berkontraksi dan memicu hormon endorfin yang membuat perasaan merasa lebih baik, demikian menurut penelitian dari Universitas Oxford. Tertawa selama beberapa menit saja sudah bisa menenangkan. Oleh karena itu, ada baiknya merekam pertunjukan atau acara humor favorit untuk ditonton lagi malam hari selepas beraktivitas.
2. Berjalan-jalan
Dalam cuaca dingin sekalipun, di Irlandia akan tetap banyak dijumpai orang-orang berjalan-jalan di luar bersama anak-anak. Cara ini dipercaya dapat ‘menyalakan’ otak kembali dan memberikan energi.
Sebuah penelitian tahun 2012 menemukan bahwa orang yang mengendarai sepeda stasioner selama 30 menit kemudian melihat foto-foto yang mengganggu ternyata lebih berkurang kecemasannya daripada orang yang hanya duduk tenang. Ternyata berolahraga tidak hanya mengurangi kecemasan, tapi juga membantu membuat perasaan tetap tenang ketika menghadapi peristiwa menyedihkan. http://bedahpenyakit.blogspot.com/
3. Merendam Kaki
Orang-orang Cina terbiasa merendam kaki dalam panci besar berisi air panas atau disebut dengan istilah ‘yu zu’ sebelum tidur. Biasanya dilakukan sambil duduk di sofa saat membaca buku atau surfing internet hingga jatuh tertidur.
Merendam kaki hingga pergelangan kaki dalam air panas yang ditambahkan garam dan 2 sendok baking soda selama 15 menit dapat menurunkan pembengkakan dan memperbaiki sirkulasi darah. Selain itu, efeknya juga dapat menenangkan.
4. Pijat
Agaknya Thailand memiliki tradisi yang serupa dengan Indonesia untuk meredakan stres, yaitu pijat. Pijat yang dilakukan juga mirip, yaitu dilakukan dengan kuat, ditambah tekanan lewat lutut dan siku untuk mengusir stres.
Mengurut pangkal leher dan daerah sekitarnya akan melepaskan hormon serotonin, yaitu antidepresan alami. Efek ini akan lebih dahsyat lagi jika meminta pasangan melakukan pemijatan.
5. Minum Mate
Di Argentina, ada minuman yang disebut mate, yaitu minuman herbal panas yang diedarkan bersama teman-teman seperti pipa perdamaian pada suku Indian. Hal itu membuat orang-orang jadi terhubung dengan kelompoknya dan menurunkan stres.
Menurut sebuah penelitian di Belgia, makan atau minum bersama melepaskan hormon oksitosin yang menenangkan. Adanya ikatan yang kuat dengan kelompok akan membuat seseorang dihargai oleh orang lain di sekitarnya.
6. Petit Aperitif
Selepas beraktivitas dan mengalami stres, orang Perancis terbiasa bersantai dengan cara melakukan petit aperitif, yaitu ritual kecil dengan cara meminum segelas anggur ditemani kacang mete atau keripik, hummus dan minyak zaitun. Hal selanjutnya yang dilakukan adalah memasak makan malam.
Anggur dikenal di Eropa memiliki efek relaksasi. Tetapi yang lebih penting adalah ritual untuk memisahkan kekacauan di tempat kerja dari kenyamanan rumah. Setiap ritual yang dilakukan dengan nyaman dapat mengusir stres, baik berolahraga ringan maupun ngobrol dengan teman.
7. Mandi Sauna
Untuk meredakan stres, orang-orang Rusia yang sering dicekam hawa dingin akan melakukan mandi sauna atau mandi uap menggunakan air panas. Sekedar duduk dalam panas yang ekstrim dengan peluh membasuh tubuh sudah dapat menjadi pengobat jiwa.
Mandi air hangat atau sekedar mandi uap panas tak hanya membuat kehangatan memeluk kulit, namun sebuah penelitian dari Yale University menunjukkan bahwa kehangatan uap air panas dapat memicu respons otak dan tubuh akan kehangatan emosional serta meningkatkan suasana hati. Batasi sauna selama 10 menit untuk menghindari kulit mengering.
8. Ngopi Bareng
Di Swedia, ada istilah yang disebut fika, yaitu beristirahat dengan minum kopi bersama teman-teman. Ritual kecil ini sudah menjadi bagian dari budaya di sana sejak tahun 1700-an. Di banyak perusahaan, karyawan melakukan fika sekitar pukul 10 pagi dan pukul 3 sore dengan pergi ke kafe minum latte, teh atau smoothie ditemani kayu manis, muffin, atau macaroni.
Fika membuat perasaan menjadi nyaman dan damai. Sebuah penelitian yang dilakukan Massachusets Institute of Technology menemukan bahwa orang-orang yang bersosialisasi menjelang akhir hari kerja akan lebih produktif 10-15% daripada yang tidak bersosialisasi.
9. Berkunjung ke Rumah Teman
Orang-orang Denmark cukup bersahaja dengan bersantai di rumah teman atau sanak keluarga pada malam hari dan akhir pekan. Yang penting adalah merasa bahagia di rumah dan tidak bergegas pergi ke mana pun.
Buat pihak tamu, kuncinya juga sederhana, yaitu jangan repot-repot. Jika khawatir mengundang orang lain ke pesta liburan yang harus sempurna, maka stres juga akan muncul. Maka pertemuan akhir pekan hanya sederhana saja, biasanya cukup dihidangkan makanan penutup dan minuman.
10. Keyif
Orang-orang Turki biasa melakukan Keyif, artinya menikmati hal-hal yang menyenangkan. Praktiknya bisa dengan mendengarkan musik atau meluruskan kaki dan tidak berpikir tentang apa pun yang menyebabkan stres.
Pikiran stres sering kali datang dari anggapan bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi. Jika dapat berfokus pada hal yang positif, pikiran buruk pemicu stres akan hilang atau setidaknya berkurang. Sebuah penelitian menemukan bahwa orang-orang yang diberi kompres dingin akan sangat berkurang rasa tak nyamannya apabila disambi mendengarkan musik.
Sumber: detik.com
No comments:
Post a Comment