Saat ini banyak orang yang sibuk bekerja hingga melupakan kesehatannya. Padahal kesehatan merupakan hal yang penting, terutama kesehatan jantung. Penyakit jantung selain dipengaruhi oleh faktor turunan juga dapat dipicu oleh pekerjaan dan lingkungan sekitar tempat kerjanya.
Penyakit jantung sudah menjadi pembunuh nomor 1 di dunia. Selain itu penyakit jantung tidak memandang jenis kelamin, karena kini perbandingan antara laki-laki dan perempuan yang terkena penyakit jantung sudah mencapai 1:1. Dan gaya hidup seseorang memegang peranan penting dalam menentukan kesehatannya.
Pemeriksaan gula darah, tekanan darah dan kolesterol penting dilakukan oleh para pekerja untuk bisa mengetahui apakah dirinya memiliki risiko terkena penyakit jantung atau tidak. Badan kesehatan dunia (WHO) memperkirakan hilangnya pendapatan sebuah perusahaan antara tahun 2005 sampai tahun 2015 akan terus meningkat, akibat banyaknya usia produktif yang menderita penyakit kronis.
"Pekerjaan yang bisa memicu penyakit jantung adalah pekerjaan yang memiliki tingkat stres tinggi serta pekerjaan yang hanya duduk tanpa adanya olahraga atau aktivitas fisik," ujar dr. Dewi Andang Joesoef, Ketua Umum Yayasan Jantung Indonesia, saat dihubungi detikHealth.
Sekedar informasi, tanggal 27 September diperingati sebagai hari jantung sedunia dengan tema kali ini adalah kesehatan di tempat kerja. Tema ini dipilih sebagai bentuk konsekuensi dari keterlibatan World Heart Foundation dalam Pertemuan Forum Ekonomi Dunia yang mengangkat tema 'Working Towards Wellness'.
Banyak orang yang karena kesibukan pekerjaan sehingga malas berolahraga, padahal salah satu cara agar bisa memiliki jantung yang sehat adalah dengan berolahraga secara teratur dan pola amkan yang sehat. Olahraga yang diperlukan tidak harus pergi ke pusat kebugaran, tapi bisa dengan melakukan sedikit olahraga fisik pada saat jam makan siang, memarkir kendaraan pada tempat yang tidak terlalu dekat dengan kantor sehingga bisa berjalan kaki serta mengonsumsi makanan yang kaya serat pada saat jam makan siang.
"Tiga fasilitas penting yang harus dimiliki oleh perusahaan agar karyawannya memiliki jantung sehat adalah menyediakan fasilitas kantin sehat, kawasan bebas rokok dan menyediakan ruangan khusus untuk berolahraga," ujar dokter lulusan Universitas Trisakti ini.
Dewi menambahkan saat makan siang sebaiknya menghindari makanan yang tinggi lemak dan mengonsumsi makanan tinggi serat. Kalau bisa mengonsumsi 5 porsi sayuran dan 5 porsi buah-buahan. Karena jika pekerjaannya tidak banyak menggunakan aktivitas fisik ditambah dengan makanan yang tidak sehat, bisa memicu seseorang terkena penyakit jantung meskipun usianya masih muda.
Memiliki karyawan serta kantor yang sehat bukan berarti harus mahal dan sulit. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mewujudkannya:
1. Membuat leaflet yang berisi informasi bahayanya penyakit jantung dan stroke.
2. Menegakkan peraturan yang ketat seputar rokok dan merokok.
3. Mengajak karyawan untuk memiliki kebiasaan makan yang sehat.
4. Mengajak karyawan untuk mau bergerak, terutama disaat istirahat. Bergerak 30 menit sehari dapat mengurangi risiko penyakit jantung.
5. Biasakan minum air putih yang cukup setiap harinya.
"Selain itu sebaiknya perusahaan juga menyediakan ruangan berisi musik-musik yang menenangkan, sehingga bisa mengurangi tingkat stres serta menurunkan risiko terkena penyakit jantung," tambah dokter yang menjabat sebagai ketua umum Yayasan Jantung Indonesia hingga 2013.
Kini banyak perusahaan yang menyadari betapa pentingnya menjaga kesehatan karyawan, karena karyawan tersebut adalah ujung tombak keberhasilan dari sebuah perusahaan serta tidak akan menurunkan pendapatan dari perusahaan itu sendiri.
Dengan memperhatikan pentingnya kesehatan dalam sebuah lingkungan kerja, para pekerja akan bisa berkontribusi secara maksimal dan perusahaan tidak akan dirugikan akibat kehilangan pekerjan. Selain itu juga bisa menurunkan angka kematian usia produktif akibat penyakit kronis.
(ver/ir)
Sumber: detikcom
Penyakit jantung sudah menjadi pembunuh nomor 1 di dunia. Selain itu penyakit jantung tidak memandang jenis kelamin, karena kini perbandingan antara laki-laki dan perempuan yang terkena penyakit jantung sudah mencapai 1:1. Dan gaya hidup seseorang memegang peranan penting dalam menentukan kesehatannya.
Pemeriksaan gula darah, tekanan darah dan kolesterol penting dilakukan oleh para pekerja untuk bisa mengetahui apakah dirinya memiliki risiko terkena penyakit jantung atau tidak. Badan kesehatan dunia (WHO) memperkirakan hilangnya pendapatan sebuah perusahaan antara tahun 2005 sampai tahun 2015 akan terus meningkat, akibat banyaknya usia produktif yang menderita penyakit kronis.
"Pekerjaan yang bisa memicu penyakit jantung adalah pekerjaan yang memiliki tingkat stres tinggi serta pekerjaan yang hanya duduk tanpa adanya olahraga atau aktivitas fisik," ujar dr. Dewi Andang Joesoef, Ketua Umum Yayasan Jantung Indonesia, saat dihubungi detikHealth.
Sekedar informasi, tanggal 27 September diperingati sebagai hari jantung sedunia dengan tema kali ini adalah kesehatan di tempat kerja. Tema ini dipilih sebagai bentuk konsekuensi dari keterlibatan World Heart Foundation dalam Pertemuan Forum Ekonomi Dunia yang mengangkat tema 'Working Towards Wellness'.
Banyak orang yang karena kesibukan pekerjaan sehingga malas berolahraga, padahal salah satu cara agar bisa memiliki jantung yang sehat adalah dengan berolahraga secara teratur dan pola amkan yang sehat. Olahraga yang diperlukan tidak harus pergi ke pusat kebugaran, tapi bisa dengan melakukan sedikit olahraga fisik pada saat jam makan siang, memarkir kendaraan pada tempat yang tidak terlalu dekat dengan kantor sehingga bisa berjalan kaki serta mengonsumsi makanan yang kaya serat pada saat jam makan siang.
"Tiga fasilitas penting yang harus dimiliki oleh perusahaan agar karyawannya memiliki jantung sehat adalah menyediakan fasilitas kantin sehat, kawasan bebas rokok dan menyediakan ruangan khusus untuk berolahraga," ujar dokter lulusan Universitas Trisakti ini.
Dewi menambahkan saat makan siang sebaiknya menghindari makanan yang tinggi lemak dan mengonsumsi makanan tinggi serat. Kalau bisa mengonsumsi 5 porsi sayuran dan 5 porsi buah-buahan. Karena jika pekerjaannya tidak banyak menggunakan aktivitas fisik ditambah dengan makanan yang tidak sehat, bisa memicu seseorang terkena penyakit jantung meskipun usianya masih muda.
Memiliki karyawan serta kantor yang sehat bukan berarti harus mahal dan sulit. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mewujudkannya:
1. Membuat leaflet yang berisi informasi bahayanya penyakit jantung dan stroke.
2. Menegakkan peraturan yang ketat seputar rokok dan merokok.
3. Mengajak karyawan untuk memiliki kebiasaan makan yang sehat.
4. Mengajak karyawan untuk mau bergerak, terutama disaat istirahat. Bergerak 30 menit sehari dapat mengurangi risiko penyakit jantung.
5. Biasakan minum air putih yang cukup setiap harinya.
"Selain itu sebaiknya perusahaan juga menyediakan ruangan berisi musik-musik yang menenangkan, sehingga bisa mengurangi tingkat stres serta menurunkan risiko terkena penyakit jantung," tambah dokter yang menjabat sebagai ketua umum Yayasan Jantung Indonesia hingga 2013.
Kini banyak perusahaan yang menyadari betapa pentingnya menjaga kesehatan karyawan, karena karyawan tersebut adalah ujung tombak keberhasilan dari sebuah perusahaan serta tidak akan menurunkan pendapatan dari perusahaan itu sendiri.
Dengan memperhatikan pentingnya kesehatan dalam sebuah lingkungan kerja, para pekerja akan bisa berkontribusi secara maksimal dan perusahaan tidak akan dirugikan akibat kehilangan pekerjan. Selain itu juga bisa menurunkan angka kematian usia produktif akibat penyakit kronis.
(ver/ir)
Sumber: detikcom
No comments:
Post a Comment