Sebagai perempuan sebaiknya mulailah untuk mengenali organ intim Anda sejak dini. Jangan anggap sepele pendarahan yang terjadi pada bagian vital Anda. dr Beni Satria dari Persatuan Keluarga Berencana Indonesia Medan menjelaskan, setidaknya ada lima jenis pendarahan yang tak normal yang dialami oleh perempuan. Apa saja? Berikut wawancaranya bersama wartawan Sumut Pos, Adelina Savitri
Apa yang menyebabkan terjadinya pendarahan pada bagian organ intim perempuan dok? Secara umum, penyebab perdarahan organ intim yang tidak normal adalah kelainan organik, seperti tumor dan infeksi. Faktor penyebab akibat sistemik adalah karena kelainan faktor pembekuan dan secara fungsional ada pada alat reproduksi.
Lalu apa saja jenis pendarahan yang tidak normal itu? Pertama hipermenore, dimana ini adalah perdarahan haid yang jumlahnya banyak, ditandai dengan mengganti pembalut hingga 5-6 kali per hari, dan lamanya 6-7 hari. Penyebabnya adalah kelainan pada uterus atau infeksi pada bagian genitalia internal wanita. Termasuk juga kelainan darah, dan gangguan fungsional.
Seperti apa tanda keluhannya? Keluhan pasien berupa haid yang banyak. Harap dicatat bila hal ini menimpa wanita berusia 35 tahun maka harus dilakukan kuretase diagnostik untuk menyingkirkan keganasannya.
Seperti apa tanda keluhannya? Keluhan pasien berupa haid yang banyak. Harap dicatat bila hal ini menimpa wanita berusia 35 tahun maka harus dilakukan kuretase diagnostik untuk menyingkirkan keganasannya.
Lalu , jenis pendarahan lainnya? Disebut hipomenore, yakni, pendarahan haid yang jumlahnya sedikit. Biasanya ditandai dengan mengganti pembalut 1-2 kali per hari, dan lamanya 1-2 hari. Penyebabnya adalah kekurangan estrogen dan progesteron. Ada juga metroragia yaitu perdarahan dari vagina yang tidak berhubungan dengan siklus haid. Perdarahan yang terjadi pada pertengahan siklus menstruasi. Pendarahan ini disebabkan oleh kelainan organik, seperti munculnya polip pada bagian kewanitaan. Selain itu, ada lagi Menoragia, dimana terjadi Pendarahan yang berlangsung lebih dari 7 hari dengan jumlah darah kadang-kadang cukup banyak.
Selain itu ? Untuk pendarahan yang terbilang agak berbeda dengan keempat pendarahan lainnya adalah Amenore, dimana penderitanya ditandai dengan mengalami haid lebih dari 3 bulan. Penyebabnya dapat berupa gangguan pada uterus (endometrium) dan vagina. Khusus untuk kasus semacam ini, harus memperhatikannya lebih jeli lagi. Karena kebanyakan dari kasus ini mengarah pada adanya tanda-tanda kelaki-lakian (maskulinisasi), termasuk cacat bawaan. Waspadai juga adanya penyakit lain seperti tuberkulosis, penyakit hati, diabetes melitus, kanker serta infertilitas dan stres berat. Bila sudah menunjuk arah semacam itu maka harus dibawa ke dokter ahli.
Untuk kasus ini, di Kota Medan sendiri bagaimana ? Sejauh ini kasusnya masih terbilang langka. Kalaupun ada ya hanya beberapa saja. belum bisa dibilang sebagai penyakit terbanyak. Hanya saja, yang patut dicatat adalah agar para kaum perempuan selalu menjaga kebersihan genital organ intimnya. Jangan menyepelekan bagian ini.
Lalu bagaimana mencari tahu tanda penyakit ini ? Yang perlu dicari adalah usia menarche (usia mendapatkan haid pertama sekali), pertumbuhan badan, adanya stress berat, penyakit berat, penggunaan obat penenang, peningkatan atau penurunan berat badan yang mencolok. Adapun pemeriksaan penunjangnya berupa uji kehamilan dan uji progesteron. Yang paling penting dari semuanya adalah jaga kebersihan organ intim Anda. (*)
No comments:
Post a Comment