Biasanya yang menjadi penyebab terjadinya konstipasi (sembelit) pada anak, pola makan tidak sehat yang lebih banyak mengandung lemak dan gula serta tidak mengkonsumsi serat secara cukup. Selain itu, kurangnya asupan cairan ke dalam tubuh, seringkali menjadi penyebab konstipasi.
Anak-anak juga seringkali mengalami konstipasi yang dipicu oleh faktor psikologis seperti stres. Sebagian anak kesulitan BAB (buang air besar) ketika mereka sedang tegang dalam menghadapi sesuatu di sekolah atau di rumah.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah dan mengatasi sembelit pada anak. Antara lain, perubahan pola makan, pemberian sari buah atau sumber serat dari buah-buahan dan sayuran, lalu cukupi dalam kebutuhan cairan per hari.
Disarankan untuk mengkonsumsi makanan yang mengandung tinggi karbohidrat yang tak dicerna (glukosa polimer), seperti sereal dan beras serta makanan tinggi serat. Seperti buah-buahan jenis pepaya, jeruk, alpukat dan sayuran hijau. Stimulasi dalam bentuk olah raga dianjurkan pada anak yang kurang aktif.
Kemudian, mengatasi masalah psikologis yang mungkin menjadi penyebab sembelit, latihan BAB dengan toilet training sering dianjurkan sebagai salah satu terapi konstipasi pada anak.
Caranya, si kecil diminta untuk duduk di toilet sedikitnya dua kali sehari setengah jam setelah makan selama 5-10 menit setiap kalinya. Posisi yang dapat membantu mempermudah BAB yaitu dengan menekuk paha ke arah perut sehingga menaikkan tekanan dalam rongga perut. Jika diperlukan, anak yang mengalami konstipasi juga bisa diberikan terapi laksatif (obat untuk membantu mengeluarkan tinja), karena obat tersebut mempunyai efek terhadap peningkatan sekresi elektrolit, penurunan absorpsi air dan elektrolit, serta peningkatan tekanan hidrostatik usus. Ingat, setiap penggunaan obat perlu dalam pemantauan seorang dokter ahli.
Sedangkan bagi orang dewasa, timbulnya sembelit tentunya tidak terjadi begitu saja, melainkan dipicu banyak hal. Antara lain, program diet yang salah, kurang konsumsi makanan berserat, terlalu berlebihan dalam mengkonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat olahan, daging, susu sterilisasi, kopi, dan lain-lain.
Selain itu, sembelit juga bisa terjadi akibat terlalu banyak mengkonsumsi laksatif (obat untuk membantu mengeluarkan tinja) yang menyebabkan usus menjadi malas bergerak, stres, bersikap malas dan menunda untuk buang air besar dan banyak faktor lainnya.
Kiat menghindari sembelit, yaitu perbanyak konsumsi sayuran dan buah-buahan, terutama yang banyak mengandung serat, minum air putih, konsumsi minyak omega-3, olahraga secara teratur dan jangan membiasakan menahan keinginan untuk buang air besar.
Makanan yang dianjurkan adalah pepaya, kacang buncis, semangka, pisang, mengkudu, singkong, kacang hijau, lidah buaya, kacang kedelai, tomat, beras, kentang dan lain-lain. Untuk anak, makanan ini bisa dibuat jus. Sebaiknya mengkonsumsi serat jangan berlebihan dan jangan pula kekuarangan. Tubuh hanya memerlukan 25 – 30 gram serat tiap hari untuk mendukung proses pencernaan.
Ada lagi cara tradisionalnya melalui terapi alamiah dengan tanaman obat bagi orang dewasa. Yakni, gunakan 60 gram daun lidah buaya yang dikupas kulitnya lalu diblender atau dijus dan diseduh dengan setengah gelas air panas. Tambah kan madu secukupnya dan diminum selagi hangat.
Cara lain ambil 60 gram daun ubi jalar direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring airnya diminum dan daunnya dimakan. Bisa menggunakan 30 gram daun alamanda direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc lalu disaring dan airnya diminum selagi hangat. Gunakan 10 gram bubuk temulawak diseduh dengan 200 cc air hangat lalu diminum. Konsumsikan 154 gr pepaya masak setiap hari. Mudah-mudahan resep itu bisa atasi sembelit. (net/jpnn)
No comments:
Post a Comment