Wednesday, April 13, 2011

Penyalahgunaan Antibiotik Tewaskan 150 Ribu Orang per Tahun


image
Penyalahgunaan antibiotik untuk pengobatan tuberkulosis diperkirakan menyebabkan kematian hingga 150 ribu orang per tahun dari munculnya sebanyak 440 ribu kasus baru per tahun, demikian menurut Organisasi Kesehatan Dunia.


Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih memaparkan temuan tersebut dalam seminar peringatan Hari Kesehatan Sedunia di Jakarta, Kamis, yang mengambil tema "Gunakan Antibiotik Secara Tepat untuk Mencegah Kekebalan Kuman".

"Pada 2009, Indonesia merupakan negara dengan kasus tertinggi ke delapan dari 27 negara dengan kasus ’multi drug resistance’ (MDR) yang disebabkan penggunaan antibiotik yang tidak tepat," ujar Menkes dalam sambutannya.

Diperkirakan terdapat 12.209 pasien MDR Tuberkulosis (TB) di seluruh Indonesia pada 2007 dan diperkirakan muncul 6.395 pasien MDR-TB baru setiap tahun.

Namun penggunaan antibiotik yang tidak tepat itu bukan hanya terjadi di Indonesia melainkan hampir di seluruh dunia sehingga WHO menentukan tema Hari Kesehatan Dunia 2011 adalah "Gunakan Antibiotik secara Rasional".

"Antibiotik perlu digunakan secara rasional agar tidak menimbulkan masalah resistensi," ujar Menkes. 

Resistensi antimikroba memberikan dampak negatif yang bertingkat terhadap upaya penanggulangan penyakit menular antara lain memperpanjang masa infeksi, memperburuk kondisi klinis, dan mengharuskan penggunaan antimikroba tingkat lanjut yang lebih mahal dengan efek samping dan toksisitas yang lebih besar.

Kementerian Kesehatan menerbitkan buku Pedoman Umum Penggunaan Antibiotika yang diharapkan menjadi acuan dalam penggunaan antibiotika bagi tenaga kesehatan di seluruh sarana pelayanan kesehatan baik milik pemerintah maupun swasta. 


No comments:

Post a Comment