Saat ini kelihatannya masih marak injeksi Vitamin C untuk mempercantik kulit kita memang sangat membutuhkan yang namanya Vitamin dari luar [makanan / suplemen] karena tubuh tidak bisa memproduksi. Ketika orang-orang sibuk dengan injeksi dan mengkonsumsinya dalam dosis tinggi mereka bisa saja tidak tahu bagaimana proses metabolisme Vitamin C di dalam tubuh.
Vitamin C adalah Vitamin yang larut air dan biasa disebut asam askorbat. Vitamin C mudah diserap secara aktif atau mungkin secara nonaktif [difusi] pada bagian atas usus halus masuk ke peredaran darah melalui vena porta [pembuluh darah besar yang menuju ke hati lalu ke jantung]. Rata-rata penyerapan adalah 90% untuk konsumsi 20 s/d 120 mg sehari . Konsumsi tinggi sampai 12 gram [sebagai pil] hanya diserap sebanyak 16% . Vitamin C kemudian dibawa ke semua jaringan, konsentrasi tertinggi ada di dalam jaringan adrenal, pituitari dan retina.
Tubuh dapat menyimpan hingga 1.500 mg Vitamin C bila konsumsi mencapai 100 mg sehari. Jumlah ini dapat mencegah terjadinya skorbut [berupa kerusakan mucosa seperti sariawan] selama tiga bulan, Vitamin C dibuang melalui urine. Karena dibuang melalui urine itu berarti berhubungan dengan ginjal jadi asupan Vitamin C dosis tinggi kurang baik untuk penderita gagal ginjal dan hati .
Angka kecukupan gizi Vitamin C untuk Indonesia pria dan wanita dewasa sekitar 60 mg sehari, untuk balita sekitar 40 mg perhari, untuk ibu hamil sekitar 70 mg perhari. Seperti penjelasan di atas makin tinggi dosisnya makin sedikit yang diserap.
Referensi: Buku Prinsif Dasar Ilmu Gizi, Sunita Almatsier
No comments:
Post a Comment